Senin, 24 Agustus 2009
Angka Kematian Ibu dan Bayi Masih Tinggi, RSIA Dituntut Mampu Bekerja Profesional
Posted on 8/24/2009 08:40:00 PM by Admin
KabarInvestigasi-Banda Aceh.Kendati hingga kini angka kematian ibu melahirkan dan bayi, di provinsi Aceh masih tinggi.Pemerintah Aceh, kembali menekankan pengelola maupun juru medis Rumah Sakit Ibu dan Anak-Pemerintah Aceh (RSIA-PA), untuk dapat menangani pasien secara paripurna dan profesional.
Wakil Gubernur Aceh, Muhammad Nazar, menyatakan, keberadaan RSIA, tentu sangatlah diperlukan, terutama yang dapat memberikan pelayanan kesehatan selama 24 jam.
“Sehingga, kasus yang bersifat gawat persalinan medis lainnya, dapat ditangani dengan paripurna dan professional, guna mencapai target Millennium Development Goal’s (MDG’s),”kata dia, saat memberikan arahan pada acara peresmian gedung RSIA-PA, kemarin.
Kata Nazar, pihaknya telah mencanangkan sejumlah program sejak tahuyn 2008, diantaranya meliputi, asuransi kesehatan, pembangunan rumah sakit jiwa ditiga wilayah (Timur,Barat, dan tengah), pembangunan rumah sakit Ibu dan Anak dikabupaten/kota, yang dilakukan sekaligus maupun bertahap.
“Bahkan juga melakukan pengiriman dokter spesialis, untuk prioritas kebidanan, anak, anestesi, dan jiwa, serta pendidikan lanjutan para medik,”ujar Nazar.
Ia meminta, agar pengelola gedung baru tersebut, dapat memamfaatkan rumah sakit itu dengan baik, serta dapat memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
“Tujuannya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat Aceh, dalam memperoleh pelayanan memuaskan dari tenaga medis tersebut,”pinta dia.
Sementara Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak-Pemerintah Aceh (RSIA-PA), Dr.Rusdi Andid, Sp.A, dalam laporannya mengatakan, kompilasi atau penyebab utama kematian ibu dalam bidang kehamilan secara rata-rata, 45 persen pendarahan, infeksi 15 persen, dan hipertensi kehamilan 13 persen.
“Demikian pula angka kematian pada bayi, yang dipengaruhi oleh penyakit infeksi sebanyak 42 persen, asfiksa dan trauma lahir 29 persen, bayi kurang bulan dan berat badan lahir rendah 10 persen, kelainan bawaan 14 persen, serta sisa penyakit lainnya,”ucap dia. (KI/AFRIZAL)
“Sehingga, kasus yang bersifat gawat persalinan medis lainnya, dapat ditangani dengan paripurna dan professional, guna mencapai target Millennium Development Goal’s (MDG’s),”kata dia, saat memberikan arahan pada acara peresmian gedung RSIA-PA, kemarin.
Kata Nazar, pihaknya telah mencanangkan sejumlah program sejak tahuyn 2008, diantaranya meliputi, asuransi kesehatan, pembangunan rumah sakit jiwa ditiga wilayah (Timur,Barat, dan tengah), pembangunan rumah sakit Ibu dan Anak dikabupaten/kota, yang dilakukan sekaligus maupun bertahap.
“Bahkan juga melakukan pengiriman dokter spesialis, untuk prioritas kebidanan, anak, anestesi, dan jiwa, serta pendidikan lanjutan para medik,”ujar Nazar.
Ia meminta, agar pengelola gedung baru tersebut, dapat memamfaatkan rumah sakit itu dengan baik, serta dapat memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
“Tujuannya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat Aceh, dalam memperoleh pelayanan memuaskan dari tenaga medis tersebut,”pinta dia.
Sementara Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak-Pemerintah Aceh (RSIA-PA), Dr.Rusdi Andid, Sp.A, dalam laporannya mengatakan, kompilasi atau penyebab utama kematian ibu dalam bidang kehamilan secara rata-rata, 45 persen pendarahan, infeksi 15 persen, dan hipertensi kehamilan 13 persen.
“Demikian pula angka kematian pada bayi, yang dipengaruhi oleh penyakit infeksi sebanyak 42 persen, asfiksa dan trauma lahir 29 persen, bayi kurang bulan dan berat badan lahir rendah 10 persen, kelainan bawaan 14 persen, serta sisa penyakit lainnya,”ucap dia. (KI/AFRIZAL)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
No Response to "Angka Kematian Ibu dan Bayi Masih Tinggi, RSIA Dituntut Mampu Bekerja Profesional"
Leave A Reply