KabarInvestigasi

Juga Dilakoni Kalangan PNS

KabarInvestigasi-Jantho.Pelanggaran rambu-rambu lalu lintas diwilayah hukum Polres Aceh Besar, dilaporkan kian merebak.Terutama dalam penggunaan helm bagi pengendera kenderaan bermotor roda dua, padahal, pihak kepolisian setempat, sebelumnya telah melakukan berbagai upaya sosialisasi terhadap masyarakat.

Bahkan, secara umum pelanggaran tersebut juga dilakoni oleh kalangan Pegawai Negeri Sipil (PNS), dibawah kepemimpinan Bukhari Daud-Anwar Ahmad, yang lolos pada pilkada 2006 lalu.

Kapolres Aceh Besar, AKBP Susilo Teguh Raharjo, melalui Kasat Lantas, AKP Marzuki, kepada Kabar Investigasi, mengungkapkan, para pengendera sepeda motor, masih enggan mengenakan pengaman sebagai penutup kepala (helm).

“Jangankan menggunakan helm standar, untuk helm ganda saja tak ada yang menggubrisnya.Padahal itu, merupakan salah satu keamanan untuk keselamatan pengendera dan penumpang tersebut,”ungkap dia.

Kata dia, pihaknya terus memudahkan masyarakat dalam melakukan berbagai pengurusan, Surat Izin Mengemudi (SIM), misalnya.Akan tetapi, hasil yang diperoleh pihaknya, saat dilakukan ujian tiori maupun praktek hampir dapat dipastikan nihil.

“Bayangkan saja seperti baru-baru ini, dari 16 pemohon pengurusan SIM itu, tidak satupun yang lolos diujian praktek, hanya dua orang dinyatakan lulus ujian tiori,”ucap dia.

Ujian itu, menurut dia, tidak semata wayang untuk mempersulit masyarakat dalam memperoleh izin mengemudi.Melainkan, bertujuan hanya memberikan pelajaran terhadap masyarakat dalam mengendera kenderaan bermotor, sehingga mampu mengemudi dengan baik dan benar.

“Kalau satu lintasan batasan yang dilewati calon pengurus SIM itu, tidak mengapa, tapi jika sampai dua hingga tiga, tidak akan diluluskan,”papar dia.

Terang dia, terjadinya laka lantas disepanjang jalan nasional di kabupaten Aceh Besar, meliputi, kawasan seunapet, lembah seulawah, lampisang, yang mayoritas diperkirakan pada pagi hari.

“Salah satu penyebabnya, dikarenakan badan jalan tersebut masih dapat dikategorikan sempit.Dan, juga terjadi dipagi hari yang sebagian angkutan umum perjalanan luar kota , karena merasa lelah menjadi hilang kontrol,”jelasnya.

Angka laka lantas diwilayah itu, sambung Marzuki, masih termasuk yang menonjol.Sebab, secara keseluruhan pada tahun 2009 sekira 20 kasus laka lantas telah ditanganinya.

“Dari puluhan kasus yang terjadi itu, berkategori baik kenderaan roda dua maupun roda empat.Dan, kami terus melakukan patroli dan razia secara rutin,”sambung Marzuki.

Begitupun, pihaknya mengakui adanya kendala dalam melakukan razia, yakni mengenai timbangan dan belum dimilikinya tanda getaran setiap tikungan.

“Padahal, untuk fasiltas timbangan maksimum untuk mengukur berat muatan mobil pengangkut barang dan tanda getaran, sangat dibutuhkan.Dan sejauh ini, kami telah membicarakan dengan Pemkab setempat,”tutur dia. [KI/AFRIZAL]