Jumat, 11 September 2009
Aceh Krisis Alat Transportasi Udara
Posted on 9/11/2009 08:19:00 AM by Admin
KabarInvestigasi-Banda Aceh.Meskipun provinsi Aceh memiliki 12 unit bandara (lapangan terbang), akan tetapi sayangnya tak satupun alat transportasi udara dimilikinya.Hal ini merupakan bagian penyebab, merebaknya isu pemekaran wilayah didaerah tersebut.
Kepala Biro Umum Setda Aceh, Zahrul Munzir, kepada KI, kemarin, mengungkapkan, pentingnya alat transportasi udara untuk kegiatan dinas baik eksekutif maupun legeslatif.
“Selama ini, banyak daerah tertinggal tidak dapat dikunjungi oleh pimpinan daerah, karena tanpa alat transportasi itu.Imbasnya, berdampak mencuatnya isu pemekaran,”katanya.
Kata Zahrul, eksekutif di pemerintah Aceh telah merencanakan pembelian pesawat dinas Beechcraft King Air tipe B200GT buatan Eropa, guna mendukung kelancaran tugas pemerintahan umum ke berbagai kabupaten/kota di Aceh.
“Mekanisme pembelian pesawat itu nantinya, melaui proses tender berdasarkan ketentuan yang berlaku dengan harga Rp 71,4 miliar,”ujar Zahrul.
Apalagi, lanjut dia, Aceh memiliki pendidikan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) berlokasi di bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) kabupaten Aceh Besar, yang baru-baru ini telah dilakukan seleksi dijajaran Pemerintah Aceh.
“Nah, kedepan sumber daya manusia dari putra putri Aceh yang telah bersekolah didalam maupun luar daerah, akan menjadi tenaga kerja disana,”lanjut dia.
Sebut dia, penggunaan fasilitas tersebut tidak hanya digunakan oleh eksekutif saja, melainkan juga dapat dipergunakan para legeslatif dalam melakukan kegiatan dinasnya.
“Tujuan pembelian pesawat, yakni untuk kepentingan pemerintah dalam mengunjungi rakyatnya didaerah-daerah dan keperluan dinas lainnya,”sebut dia. (KI/AFRIZAL)
“Selama ini, banyak daerah tertinggal tidak dapat dikunjungi oleh pimpinan daerah, karena tanpa alat transportasi itu.Imbasnya, berdampak mencuatnya isu pemekaran,”katanya.
Kata Zahrul, eksekutif di pemerintah Aceh telah merencanakan pembelian pesawat dinas Beechcraft King Air tipe B200GT buatan Eropa, guna mendukung kelancaran tugas pemerintahan umum ke berbagai kabupaten/kota di Aceh.
“Mekanisme pembelian pesawat itu nantinya, melaui proses tender berdasarkan ketentuan yang berlaku dengan harga Rp 71,4 miliar,”ujar Zahrul.
Apalagi, lanjut dia, Aceh memiliki pendidikan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) berlokasi di bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) kabupaten Aceh Besar, yang baru-baru ini telah dilakukan seleksi dijajaran Pemerintah Aceh.
“Nah, kedepan sumber daya manusia dari putra putri Aceh yang telah bersekolah didalam maupun luar daerah, akan menjadi tenaga kerja disana,”lanjut dia.
Sebut dia, penggunaan fasilitas tersebut tidak hanya digunakan oleh eksekutif saja, melainkan juga dapat dipergunakan para legeslatif dalam melakukan kegiatan dinasnya.
“Tujuan pembelian pesawat, yakni untuk kepentingan pemerintah dalam mengunjungi rakyatnya didaerah-daerah dan keperluan dinas lainnya,”sebut dia. (KI/AFRIZAL)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
No Response to "Aceh Krisis Alat Transportasi Udara"
Leave A Reply