Senin, 05 Oktober 2009
Kerajinan Kulit Mutiara di Ambon Terancam
Posted on 10/05/2009 01:43:00 AM by Admin
KabarInvestigasi – (Ambon). Produksi kerajinan kulit mutiara di Desa Batumerah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon terancam mengalami penurunan produksinya. Ancaman ini menyusul makin langkanya stok bahan baku berupa kulit mutiara yang harus dimiliki para perajin kulit mutiara di desa tersebut.
Ancaman ini juga akibat kurangnya perhatian pemerintah daerah dalam menopang usaha para perajin mutiara.
Hasil penelusuran KabarInvestigasi di Desa Batumerah terungkap bahwa selama ini para perajin kulit mutiara di Desa Batumerah banyak mengalami kendala terkait bahan baku tersebut.
Amir (36) salah satu pengrajin kulit mutiara di Desa Batumerah, mengatakan, belakangan ini, bahan baku berupa kulit mutiara sangat susah didapat.
“Kadang-kadang kita mendapatkannya dari masyarakat yang datang sendiri untuk menjualnya. Kami sulit membeli langsung dari perusahaan mutiara karena daya beli kami kecil dan hanya memilih yang berkualitas baik. Sedangkan perusahaan memilih menjualnya dalam skala besar dan tanpa dipilih," katanya, Minggu (4/10).
Dia bahkan meminta perhatian Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku agar memperhatikan nasib mereka dalam mengembangkan usahanya.
Ironisnya, selama ini pemerintah daerah hanya memberikan bantuan kepada para pengusaha toko kerajinan kulit mutiara, tanpa memperhatikan nasib para perajin.
”Mestinya pemprov bisa memperhatikan untuk memajukan usaha kami dengan cara memberikan modal usaha, sehingga usaha kami bisa berkembang. Bukan malah memberikan bantuan kepada pemilik toko yang jelas-jelas sudah sejahtera," katanya.
Ia mengaku selama kurang lebih 20 tahun menekuni pekerjaannya, belum pernah sekalipun usahanya ditinjau pemprov, padahal lokasi kerjanya sangat strategis di jalan Jenderal Sudirman dan mudah dijumpai.
Ia berharap pemprov menyediakan tempat atau lokasi yang menjual bahan baku seperti kulit mutiara, sehingga pengrajin bisa memperoleh bahan baku dengan mudah.
Dia bersama para perajin lainnya juga menginginkan adanya lembaga atau wadah yang mengkoodinasikan mereka, sehingga kerajinan kulit mutiara lebih berkembang berkembang.
Kerajinan kulit mutiara dari Ambon bukan saja telah mengangkat nama Maluku di tingkat nasional tapi bahkan internasional.
Perajin lainnya, Husein Palembang (60) yang juga anggota usaha Kerajinan Kulit Mutiara RD. Abdullah mengharapkan bantuan modal dari Pemprov agar bisa memperbaiki dan memperbesar lokasi usahanya.
"Selama ini ada bantuan dari Dinas perindustrian tapi hanya berupa alat-alat kerja seperti mesin gerinda dan mesin bor. Padahal alat-alat itu sudah kita miliki. Kemudian tahun berikutnya datang lagi bantuan yang serupa," katanya. (KI/dino.P)
Hasil penelusuran KabarInvestigasi di Desa Batumerah terungkap bahwa selama ini para perajin kulit mutiara di Desa Batumerah banyak mengalami kendala terkait bahan baku tersebut.
Amir (36) salah satu pengrajin kulit mutiara di Desa Batumerah, mengatakan, belakangan ini, bahan baku berupa kulit mutiara sangat susah didapat.
“Kadang-kadang kita mendapatkannya dari masyarakat yang datang sendiri untuk menjualnya. Kami sulit membeli langsung dari perusahaan mutiara karena daya beli kami kecil dan hanya memilih yang berkualitas baik. Sedangkan perusahaan memilih menjualnya dalam skala besar dan tanpa dipilih," katanya, Minggu (4/10).
Dia bahkan meminta perhatian Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku agar memperhatikan nasib mereka dalam mengembangkan usahanya.
Ironisnya, selama ini pemerintah daerah hanya memberikan bantuan kepada para pengusaha toko kerajinan kulit mutiara, tanpa memperhatikan nasib para perajin.
”Mestinya pemprov bisa memperhatikan untuk memajukan usaha kami dengan cara memberikan modal usaha, sehingga usaha kami bisa berkembang. Bukan malah memberikan bantuan kepada pemilik toko yang jelas-jelas sudah sejahtera," katanya.
Ia mengaku selama kurang lebih 20 tahun menekuni pekerjaannya, belum pernah sekalipun usahanya ditinjau pemprov, padahal lokasi kerjanya sangat strategis di jalan Jenderal Sudirman dan mudah dijumpai.
Ia berharap pemprov menyediakan tempat atau lokasi yang menjual bahan baku seperti kulit mutiara, sehingga pengrajin bisa memperoleh bahan baku dengan mudah.
Dia bersama para perajin lainnya juga menginginkan adanya lembaga atau wadah yang mengkoodinasikan mereka, sehingga kerajinan kulit mutiara lebih berkembang berkembang.
Kerajinan kulit mutiara dari Ambon bukan saja telah mengangkat nama Maluku di tingkat nasional tapi bahkan internasional.
Perajin lainnya, Husein Palembang (60) yang juga anggota usaha Kerajinan Kulit Mutiara RD. Abdullah mengharapkan bantuan modal dari Pemprov agar bisa memperbaiki dan memperbesar lokasi usahanya.
"Selama ini ada bantuan dari Dinas perindustrian tapi hanya berupa alat-alat kerja seperti mesin gerinda dan mesin bor. Padahal alat-alat itu sudah kita miliki. Kemudian tahun berikutnya datang lagi bantuan yang serupa," katanya. (KI/dino.P)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
INGIN MENDAPATKAN DOLAR?.........SAYA SUDAH BUKTIKAN!!!!!!!!!!!
Caranya?
Klik semua Iklan PTC Atau Banner di Bawah ini satu persatu, kemudian Daftar....( Gratis Bro ).....Setelah Daftar Log In.....
Setelah Log In........Klik View Ads......Kemudian Klik Link satu per satu....tunggu sebentar.......Setelah paling atas muncul tulisan ( CLICK "9" ) klik angka nomor 9 dan seterusnya.......Dolar sudah kita dapat Bro.....gampang kan?........
Untuk mencairkan Dolar yang sudah kita dapat, kita harus mempunyai rekening PAYPAL. Daftar Paypal disini
Caranya?
Klik semua Iklan PTC Atau Banner di Bawah ini satu persatu, kemudian Daftar....( Gratis Bro ).....Setelah Daftar Log In.....
Setelah Log In........Klik View Ads......Kemudian Klik Link satu per satu....tunggu sebentar.......Setelah paling atas muncul tulisan ( CLICK "9" ) klik angka nomor 9 dan seterusnya.......Dolar sudah kita dapat Bro.....gampang kan?........
Untuk mencairkan Dolar yang sudah kita dapat, kita harus mempunyai rekening PAYPAL. Daftar Paypal disini








No Response to "Kerajinan Kulit Mutiara di Ambon Terancam"
Leave A Reply