KabarInvestigasi

KabarInvestigasi – Masohi. Sejumlah orang tua siswa di Sekolah Menegah Pertama (SMP) 2 kota Masohi, Kabupaten Maluku Tengah, mengaku resah dengan adanya pungutan yang dilakukan terhadap anak mereka. Dengan dalih untuk membelanjakan sejumlah peralatan komputer, pihak sekolah mematok uang sebesar Rp. 345 ribu per siswa yang harus disetor ke pihak sekolah.

Keberatan para orang tua ini, lantaran mereka menilai pungutan tersebut terlalu memberatkan, apalagi tidak semua orang tua yang anaknya mengeyam pendidikan di sekolah tersebut memiliki kemampuan yang sama.

“Selaku orang tua kami ingin anak kami pintar, tapi kalau dengan pungutan sebesar itu kami merasa berat apalagi terkesan dipaksakan. Kalau kami tidak membayar pihak sekolah akan memberi teguran kepada anak kami, bahkan untuk pelajaran komputer walaupun belum praktek guru bidang studi tidak mengijinkan anak kami ikut pelajaran computer,”ujar sala satu orang tua siwa yang enggan meneyebutkan namanya.

Menurutnya, pihak sekolah seharusnya memikirkan pendapatan orang tua yang anaknya bersekolah di SMP 2 Masohi, karena tidak semua orang tua punya pendapatan yang sama. Apalagi ada orang tua yang hanya memiliki kemampuan pas – pasan untuk membiayai kebutuhan sekolah anaknya.

Dari data yang dihimpun kabarinvestigasi menyebutkan, saat ini selain memungut per siswa Rp 345 ribu untuk pembelian komputer, setiap bulannya siswa juga dibebani uang komite sebesar Rp. 10 ribu.

Menanggapi adanya keluhan ini Kepala SMP Negeri 2 Masohi Ny. Ratna SPd saat dikonfirmasi, tidak membantah adanya pungutan tersebut. Dia bahkan membenarkan pungutan yang dilakukan di sekolahnya. Namun dia membantah kalau pungutan tersebut dilakukan secara paksaan.

“Memang benar kita lakukan hal itu, namun semua itu merupakan inisiatif dari pihak komite yang masa jabatannya telah berakhir. Dan masalah itu juga sudah diberitahukan kepada anggota komite dalam hal ini orang tua murid, tapi pungutan itu tidak dipaksakan,”ujar Ratna.

Menurutnya pihak sekolah hanya memfasilitasi, tapi komite yang melaksanakan bersama dengan orang tua. Dan semua data tergantung pungutan itu sangat tertanggung jawab dan pihaknya siap untuk diperiksa.

Sedangkan terkait dengan bantuan dana dari pemerintah kepada SMP 2 Masohi, dia mengakui pihaknya tetap mendapat perhatian, namun kalau untuk membeli puluhan komputer hal itu tidak mungkin cepat dilakukan, karena masih banyak sekolah yang membutuhkannya, sehingga untuk mengingkatkan mutu pendidikan pihaknya mengambil inisiatif dengan komite untuk melakukan hal itu.

“Ada siswa yang sampai lulus tidak membayar pungutan yang dibebankan itu, sehingga untuk memenuhi rencana pembelian komputer itu, kami meminta siswa kelas satu yang baru masuk untuk membayar uang sebesar Rp. 345 ribu. Saat ini yang sudah terbeli dan sudah ada di ruang komputer sebanyak 30 unit, sehingga silahkan siapa saja boleh melihatnya dan pembukuannya juga lengkap untuk dipertanggungjawabkan,”tandas Ratna berapi-api (KI/M.Taslim)