Jumat, 30 Oktober 2009
Pemerintah Aceh Utamakan Mutu Pendididkan
Posted on 10/30/2009 11:35:00 AM by Admin
KabarInvestigasi-Banda Aceh. Wakil Gubernur Muhammad Nazar mengatakan, dengan adanya otonomi seluas-luasnya bidang pendidikan di provinsi Aceh, selama 3 (tiga) tahun sektor pendidikan mengalami kenaikan yang segnifikan, Mulai dari PAUD, SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi Negeri/Perguruan Tinggi Swasta mendapatkan perhatian serius dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Aceh.
Selama 3 (tiga) tahun terakhir ini, Sektor pendidikan mengalami kenaikan yang signifikan. Karena Aceh sudah banyak mencurahkan dananya untuk pendidikan, karena ini adalah investasi jangka panjang untuk Aceh.”kata Wagub dalam acara rapat pembentukan forum koordinasi implementasi renstra pendidikan Aceh, selasa (27/10) di Banda Aceh
Dikatakannya, bahwa Aceh sudah bagus menempati posisi 5 atau 6 di tingkat nasioanal, tetapi di bagian menengah masih belum bagus. Sehingga terjadinya pengangguran intelektual di Indonesia disebabkan karena kerapuhan di tingkat menengah.
Kita juga sering terjebak dalam memberikan indicator dalam tingkat ujian negara, tetapi ketika anak-anak kita masuk ke perguruan tinggi favorit, maka terjadilah masalah. Oleh karena itu, kita harus melakukan langkah-langkah penting untuk memberantas masalah tersebut.”jelasnya
Nazar juga mengatakan, ketika Renstra kita dinilai bagus di tingkat nasional, yang diadvise oleh lembaga donor juga tidak kita jalankan dengan baik. Maka kita akan diikuti oleh daerah lain. Supaya akses kualitas meningkat, kita tidak boleh ambil kewenangan dalam pemilihan kepala sekolah. dimana guru, orang tua, masyarakat harus diberikan hak dan kewajiban yang kuat.
Sekarang program Pemerintah tidak bayar SPP, itu seolah-olah yang punya anak tidak mempunyai kewajiban. Dalam islam sebenarnya itu kewajiban orang tua, inilah yang diterapkan di Skandanavia.
Bagaimana jika dana otsus itu habis, siapa yang membiayai pendidikan, Karena masyarakat belum sadar. Geuchik dan Teungku Imum juga harus terlibat dalam memberikan semangat untuk warganya.
30 persen dana migas untuk pendidikan. Persoalan kualitas juga terkait dengan guru. Guru di Aceh sudah lebih, tapi bidang itu yang kurang, kemudian sedikit pintar, minta pindah ke kantor gubernur atau bupati. Padahal dulu disumpah menjadi guru, mau ditempatkan dimanapun.”ungkapnya
Khusus pendidikan harus diperketat, supaya ada guarantee. Mudah-mudahan kabupaten kota juga harus peduli. Kita harus bekerja maksimal, sehingga wajah orang Aceh tidak muram lagi.. Dengan dana otsus, tidak boleh ada sekolah yang beratap rumbia. Karena peradaban milik semua, bukan hanya milik orang kota.(KI/dedi)
Selama 3 (tiga) tahun terakhir ini, Sektor pendidikan mengalami kenaikan yang signifikan. Karena Aceh sudah banyak mencurahkan dananya untuk pendidikan, karena ini adalah investasi jangka panjang untuk Aceh.”kata Wagub dalam acara rapat pembentukan forum koordinasi implementasi renstra pendidikan Aceh, selasa (27/10) di Banda Aceh
Dikatakannya, bahwa Aceh sudah bagus menempati posisi 5 atau 6 di tingkat nasioanal, tetapi di bagian menengah masih belum bagus. Sehingga terjadinya pengangguran intelektual di Indonesia disebabkan karena kerapuhan di tingkat menengah.
Kita juga sering terjebak dalam memberikan indicator dalam tingkat ujian negara, tetapi ketika anak-anak kita masuk ke perguruan tinggi favorit, maka terjadilah masalah. Oleh karena itu, kita harus melakukan langkah-langkah penting untuk memberantas masalah tersebut.”jelasnya
Nazar juga mengatakan, ketika Renstra kita dinilai bagus di tingkat nasional, yang diadvise oleh lembaga donor juga tidak kita jalankan dengan baik. Maka kita akan diikuti oleh daerah lain. Supaya akses kualitas meningkat, kita tidak boleh ambil kewenangan dalam pemilihan kepala sekolah. dimana guru, orang tua, masyarakat harus diberikan hak dan kewajiban yang kuat.
Sekarang program Pemerintah tidak bayar SPP, itu seolah-olah yang punya anak tidak mempunyai kewajiban. Dalam islam sebenarnya itu kewajiban orang tua, inilah yang diterapkan di Skandanavia.
Bagaimana jika dana otsus itu habis, siapa yang membiayai pendidikan, Karena masyarakat belum sadar. Geuchik dan Teungku Imum juga harus terlibat dalam memberikan semangat untuk warganya.
30 persen dana migas untuk pendidikan. Persoalan kualitas juga terkait dengan guru. Guru di Aceh sudah lebih, tapi bidang itu yang kurang, kemudian sedikit pintar, minta pindah ke kantor gubernur atau bupati. Padahal dulu disumpah menjadi guru, mau ditempatkan dimanapun.”ungkapnya
Khusus pendidikan harus diperketat, supaya ada guarantee. Mudah-mudahan kabupaten kota juga harus peduli. Kita harus bekerja maksimal, sehingga wajah orang Aceh tidak muram lagi.. Dengan dana otsus, tidak boleh ada sekolah yang beratap rumbia. Karena peradaban milik semua, bukan hanya milik orang kota.(KI/dedi)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
INGIN MENDAPATKAN DOLAR?.........SAYA SUDAH BUKTIKAN!!!!!!!!!!!
Caranya?
Klik semua Iklan PTC Atau Banner di Bawah ini satu persatu, kemudian Daftar....( Gratis Bro ).....Setelah Daftar Log In.....
Setelah Log In........Klik View Ads......Kemudian Klik Link satu per satu....tunggu sebentar.......Setelah paling atas muncul tulisan ( CLICK "9" ) klik angka nomor 9 dan seterusnya.......Dolar sudah kita dapat Bro.....gampang kan?........
Untuk mencairkan Dolar yang sudah kita dapat, kita harus mempunyai rekening PAYPAL. Daftar Paypal disini
Caranya?
Klik semua Iklan PTC Atau Banner di Bawah ini satu persatu, kemudian Daftar....( Gratis Bro ).....Setelah Daftar Log In.....
Setelah Log In........Klik View Ads......Kemudian Klik Link satu per satu....tunggu sebentar.......Setelah paling atas muncul tulisan ( CLICK "9" ) klik angka nomor 9 dan seterusnya.......Dolar sudah kita dapat Bro.....gampang kan?........
Untuk mencairkan Dolar yang sudah kita dapat, kita harus mempunyai rekening PAYPAL. Daftar Paypal disini
No Response to "Pemerintah Aceh Utamakan Mutu Pendididkan"
Leave A Reply