Jumat, 09 Oktober 2009
Penyakit Campak dan Folio Masih Ancam Kematian Anak Indonesia
Posted on 10/09/2009 12:23:00 AM by Admin
KabarInvestigasi-Banda Aceh.Hingga kini penyakit campak dan folio, masih menjadi ancaman kecatatan dan kematian bagi anak-anak indonesia.Bahkan, penyakit tersebut juga berpotensi akan menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) dengan jumlah angka kematian yang lebih tinggi.
Karenya selama satu minggu yakni sejak 6-24 oktober mendatang, pihak UNICEF bersama Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Depkes mewakili Pemerintah Indonesia dan Aceh, akan melaksanakan kampanye imunisasi Campak dan Polio secara serentak di tiga provinsi yaitu untuk tahap pertama meliputi, Aceh, Sumatera Utara, dan Maluku Utara.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Dr. dr. Siti Fadillah Supari Sp.JP, dalam sambutannya melalui Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL), Prof. dr.Tjandra Yoga Aditama, mengatakan, salah satu dari 17 program pokok pembangunan kesehatan yaitu pencegahan dan pemberantasan penyakit.
“Salah satu sasarannya, untuk mencapai Universal Child Immunization (UCI) atau imunisasi bagi semua anak pada tahun 2010 sampai ditingkat desa.Artinya, tahun mendatang minimal 80 persen bayi diseluruh desa harus memperoleh imunisasi dasar,”ujar dia.
Menurut dia, sesuai dengan Resolusi Majelis Kesehatan Dunia (World Health Assembly) tahun 2003, indonesia berkomitmen untuk menurunkan angka kematian akibat penyakit yang dapat dicegah, melalui imunisasi diantaranya penyakit campak hingga 90 persen tahun 2010 nanti.
“Untuk itu, telah dilaksanakannya imunisasi dasar yaitu BCG, DPT, Polio, campak dan hepatitis B.Dan, dosis pertama imunisasi campak diberikan kepada anak berusia 9 bulan, serta dosis kedua pada anak tingkat Sekolah Dasar (SD), guna menghilangkan kelompok rentan,”paparnya.
Sebut Tjandra Yoga, meskipun campak telah masuk kedalam program imunisasi berskala nasional sejak tahun 1982 silam, akan tetapi, sampai kini masih ditemukannya kejadian luar biasa campak.
“Hal ini disebabkan, cakupan imunisasi campak belum merata.Dan, yang menjadi salah satu hambatan dilapangan, seperti letak geografis sulit dijangkau oleh petugas kesehatan, data sasaran kurang akurat, serta keterbatasan biaya operasionalnya,”sebut Tjandra Yoga.
Tidak hanya itu, sambung dia lagi, masih adanya masyarakat yang menolak imunisasi, dikarenakan takut ada efek samping.Padahal, vaksin campak tergolong aman, meskipun dapat menimbulkan reaksi pada sebagian kecil anak, namun, jarang bersifat serius.sambung dia. (KI/AFRIZAL)
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Dr. dr. Siti Fadillah Supari Sp.JP, dalam sambutannya melalui Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL), Prof. dr.Tjandra Yoga Aditama, mengatakan, salah satu dari 17 program pokok pembangunan kesehatan yaitu pencegahan dan pemberantasan penyakit.
“Salah satu sasarannya, untuk mencapai Universal Child Immunization (UCI) atau imunisasi bagi semua anak pada tahun 2010 sampai ditingkat desa.Artinya, tahun mendatang minimal 80 persen bayi diseluruh desa harus memperoleh imunisasi dasar,”ujar dia.
Menurut dia, sesuai dengan Resolusi Majelis Kesehatan Dunia (World Health Assembly) tahun 2003, indonesia berkomitmen untuk menurunkan angka kematian akibat penyakit yang dapat dicegah, melalui imunisasi diantaranya penyakit campak hingga 90 persen tahun 2010 nanti.
“Untuk itu, telah dilaksanakannya imunisasi dasar yaitu BCG, DPT, Polio, campak dan hepatitis B.Dan, dosis pertama imunisasi campak diberikan kepada anak berusia 9 bulan, serta dosis kedua pada anak tingkat Sekolah Dasar (SD), guna menghilangkan kelompok rentan,”paparnya.
Sebut Tjandra Yoga, meskipun campak telah masuk kedalam program imunisasi berskala nasional sejak tahun 1982 silam, akan tetapi, sampai kini masih ditemukannya kejadian luar biasa campak.
“Hal ini disebabkan, cakupan imunisasi campak belum merata.Dan, yang menjadi salah satu hambatan dilapangan, seperti letak geografis sulit dijangkau oleh petugas kesehatan, data sasaran kurang akurat, serta keterbatasan biaya operasionalnya,”sebut Tjandra Yoga.
Tidak hanya itu, sambung dia lagi, masih adanya masyarakat yang menolak imunisasi, dikarenakan takut ada efek samping.Padahal, vaksin campak tergolong aman, meskipun dapat menimbulkan reaksi pada sebagian kecil anak, namun, jarang bersifat serius.sambung dia. (KI/AFRIZAL)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
No Response to "Penyakit Campak dan Folio Masih Ancam Kematian Anak Indonesia"
Leave A Reply