KabarInvestigasi

KabarInvestigasi-SEMARANG. Sebagai bank yang mengusung visi sebagai Bank Terpercaya, menjadi kebanggaan masyarakat, mampu menunjang pembangunan daerah, Bank Jateng senantiasa mendukung setiap program pembangunan pemerintah terutama ekonomi kerakyatan atau UMKM. Hal ini tercermin pula dari salah 1 misi-misinya yaitu mendukung pertumbuhan ekonomi regional dengan mengutamakan kegiatan retail banking.

Dalam perkembangannya visi dan misi tersebut sejalan dengan visi dan misi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tahun 2008 – 2013 khususnya UMKM yang terkenal dengan gerakan “Bali Ndeso Mbangun Ndeso “ dengan visi ”Terwujudnya Masyarakat Jawa Tengah yang semakin sejahtera “.

Adapun pembangunan sektor UMKM tercermin dalam salah satu misi yaitu Pembangunan ekonomi kerakyatan berbasis pertanian, UMKM dan industri padat karya

Dan untuk mencapai tujuan tersebut, Bank Jateng menempuh kebijakan dengan memberi perhatian yang lebih serius melalui program pengembangan UMKM diantaranya :

a. Penyaluran kredit pada sektor-sektor unggulan penunjang pembangunan daerah
b. Pengembangan kerjasama untuk kredit program UMKM
c. Pengembangan kredit dengan Pola Kemitraan
d. Pendirian Sentra UMKM sebagai fasilitator pengembangan UMKM
e. Pengembangan produk kredit yang dapat mendukung pengembangan UMKM

Dengan asset yang telah mencapai 16 Trilyun, jaringan kantor operasional yang menjangkau sampai ke pelosok titik-titik perekonomian di Jawa Tengah, SDM yang senantiasa melayani dengan sepenuh hati, menjadi modal utama Bank Jateng untuk terus meningkatkan kontribusi dalam pembangunan perekonomian khususnya UMKM di Jawa Tengah.

Salah satu kontribusi yang dikembangkan untuk UMKM adalah dengan dibukaya fasilitas Layanan Sentra UMKM Bank Jateng.

Layanan ini dilandasi pemikiran bahwa pelaku UMKM pada umumnya terkendala masalah keterbatasan dalam hal pemasaran produk dan kualitas produk.

Padahal produk-produk yang dihasilkan UMKM pada prinsipnya memiliki nilai jual yang tinggi.

Dalam hal ini, UMKM membutuhkan ruang showroom penjualan produk dan peningkatan kualitas produk.

Bank Jateng menangkap kebutuhan tersebut dengan menyediakan layanan Sentra UMKM baik di Kantor Pusat .

Untuk tahap awal, Sentra UMKM dibuka di Gd. Grinatha, Jl. Pemuda 142. lokasi yang strategis dengan gedung yang representatif dengan harapan mampu meningkatkan daya jual produk UMKM mitra binaan Bank Jateng.

Layanan Sentra UMKM Bank Jatengyang telah diresmikan baru-baru ini yang diharapkan dapat dikembangkan ke cabang-cabang yang potensial di seluruh Jawa Tengah.

Fasilitas yang disediakan diantaranya adalah ruang showroom, media internet, ruang konsultasi dan temu bisnis serta kegiatan-kegiatan yang menunjang upaya peningkatan mutu produk dan pemasaran.

Di tingkat daerah/cabang/Kabupaten, Bank Jateng juga memfasilitasi pengembangan Desa Produktif melalui pendekatan sentra/klaster pada sektor usaha unggulan setempat.

Tujuan pengembangan desa produktif adalah lebih mengangkat produk unggulan setempat dan meningkatan usaha yang feasible dan bankable.

Salah satu yang sedang difasilitasi adalah sentra kerajinan Bordir dan Konveksi di Desa Padurenan, Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus bekerjasama dengan KBI Semarang, BPPTK, GTZ red dan Pemda Kudus.

Desa ini menampung sekitar 150 UKM bordir dan konveksi dengan penyerap tenaga kerja mencapai 1500 orang.

Potensi produksi rata-rata mencapai 60juta-100 juta Rupiah per UKM per bulan dengan keuntungan rata-rata 10-15%.

Kegiatan yang dilakukan diantaranya pelatihan motivasi usaha, pelatihan desain bordir, sejumlah pameran, studi banding dan pembentukan Koperasi Usaha yang bernama Koperasi Padurenan Jaya.

Upaya lain yang dikembangkan adalah melalui pendekatan kelompok baik itu klaster/kelompok usaha maupun koperasi.

Salah satu yang dikembangkan Bank Jateng adalah penyaluran kredit model kelompok pada sektor pertanian, perikanan dan peternakan di sejumlah daerah seperti Getasan Ungaran, Klaten, Sragen, Temanggung, Pati, Kebumen, Purwokerto dan sejumlah kabupaten lainnya.

Sektor ini menjadi perhatian serius mengingat potensi yang cukup besar dalam penyerapan tenaga kerja produktif dan menjadi sebagian besar mata pencaharian masyarakat.

Bank Jateng memfasilitasi dengan penyediaan permodalan melalui skim KKPE (kredit ketahanan pangan dan energi ) yang telah tersalur lebih dari 22 miliar Rupiah.

Pada sektor usaha skala mikro kecil dengan basis usaha di pedesaan, pasar-pasar tradisional, perdagangan, Bank Jateng juga memberi perhatian serius dengan penyediaan fasilitas permodalan melalui skim KPKM (kredit kepada pengusaha kecil mikro) yang telah terserap lebih dari 19 miliar Rupiah di seluruh Cabang-cabang.

Serta kredit kepada Koperasi (KSP/USP) bekerjasama dengan LPDB telah tersalur sebesar Rp.11 milyar lebih untuk program Kridamaskop, pada akhir Desember 2009 skim kridamaskop mencapai Rp.26,5 milyar.

Bahkan khusus untuk pemberdayaan ekonomi di pedesaan, Bank Jateng baru-baru ini juga meluncurkan skim KPMD (Kredit Pemberdayaan Masyarakat Desa).

Peluncuran skim ini dilandasi pemikiran bahwa sebagian besar masyarakat Jawa Tengah terhimpun di pedesaan termasuk potensi usaha mikro dan kecil.

Untuk itu perlu adanya intermediasi agar potensi usaha tersebut dapat lebih diberdayakan sehingga mampu meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat.

Di sisi lain, Bank Jateng melengkapi fungsi intermediasi penyaluran kredit dengan memfasilitasi pengembangan kompetensi usaha melalui kegiatan pelatihan, gathering, pameran dan studi banding bekerjasama dengan sejumlah stake holder yang konsen dalam pemberdayaan UMKM.

Diawal tahun 2010 ini program-program kegiatan pemberdayaan UMKM akan terus ditingkatkan sehingga sinergi Bank Jateng dengan pelaku UMKM dapat terus terjalin untuk encapai tujuan masyarakat Jawa Tengah yang semakin sejahtera. (KI/Munir )




Kunjungi selalu : http://www.kabarinvestigasi.com
Sebagai pembaca setia,suka berita ini.
MOHON DIKOMENTARI!!!!!!!