KabarInvestigasi

Kabarinvestigasi-Banda Aceh.Teka teki melambatnya para pedagang kaki lima untuk pindah kelokasi pasar baru dikawasan lamgapang Kecamatan Ulee Kareng Kota Banda Aceh, yang disediakan Pemerintah, melalui sumber dana APBN tahun 2008 lalu mulai terjawab oleh pihak Kecamatan setempat yakni lokasinya tidak strategis.

“Memang lokasinya tidak begitu strategis bagi pedagang untuk melakukan praktek jual beli dipasar baru itu, karena pasar tersebut sedikit masuk kedalam (tidak berada dipinggir jalan raya),”ungkap Camat Ulee Kareng Kota Banda Aceh, Rizal Abdillah, kepada wartawan, Kamis (25/3) kemarin.

Namun, kata Rizal, tidak mempengaruhi proses perdagangan.Melainkan, hanya tergantung pada nilai jual dan kualitas barang yang akan diperoleh pembeli.

“Bukan suatu alasan barang itu tidak laku hanya gara-gara lokasinya yang tidak strategis.Sebab, yang dinilai (pembeli) adalah bagaimana kualitas dan nilai barang,”

Ia mengatakan, pihaknya terus melakukan berbagai upaya terhadap para pedagang dikawasan simpang tujuh desa Ulee Kareng, untuk segera mengisi bangunan permanen tersebut sebelum 1 April 2010 mendatang.

“Kami akan terus menertibkan pedagang yang masih berada dilokasi pasar lama disimpang tujuh itu, dan sejauh ini untuk lantai satu sudah diisi semua.Kecuali dilantai dua hingga (kemarin) hanya tinggal 30 unit lagi belum terisi,”katanya menyebutkan.
Menurut camat Rizal, pemindahan pedagang kepasar baru yang dibangun diatas tanah seluas 1.400 hektar tersebut dikarenakan selama ini arus transportasi sering terganggu dan menimbulkan kesemrautan simpang tujuh itu.

“Sesuai qanun nomor 23 tahun 2007, Pemerintah berhak mengaatur pasar.Apa lagi dalam keseharian dilokasi itu adanya terganggu arus lalu lintas,”tandas camat Rizal.

Disebutkan dia, sewa yang diberlakukan pihaknya tidak sama melainkan secara bervariasi yaitu dari nilai Rp1.080.000 hingga Rp7.000.000 pertahun kios berukuran 3x4, 57 lapak sayur seluas 1,6x1,8 dan 1,4x1,6 meter.

“Makanya nilai sewanya berbeda, dan nantinya para penyewa tidak lagi dikenakan biaya apapun lagi termasuk dalam bentuk retribusi lainnya.Karena, sudah membayar secara keseluruhan selama satu tahun,”sebut dia.
Tambah Rizal, pihaknya dilokasi pasar baru Lamgapang juga telah menempatkan petugas keamanan (security) sebanyak tiga orang dan dua orang petugas kebersihan yang digaji dari uang sewa tersebut.

Pantauan wartawan, hingga kemarin, para pedagang di Simpang Tujuh Ulee Kareng, Banda Aceh, Kamis (25/3) kemarin, mulai membongkar lapak dan memindahkan barang-barang dagangannya ke lokasi pasar baru di kawasan Lamgapang.(KI/AFRIZAL)