KabarInvestigasi

Kabarinvestigasi-Banda Aceh.Pengurus Bengkel Sanitasi yang dibentuk Dinas Kebersihan dan Keindahan Kota dijajaran Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh, Jum’at (5/3) dikukuhkan dengan komitmen untuk bertindak dan mempercepat kemajuan di bidang dimaksud pada tahun 2010.

“Memang kata Sanitasi sangat sederhana tetapi menjadi problematika tersendiri dan sangat berbahaya bagi masyarakat ketika diabaikan,”ujar Mawardy, seraya mengatakan, pembangunan disektor sanitasi harus dilaksanakan secara berkelanjutan atau sustainable development dan terpadu.

Kata dia, hingga kini masih ada masyarakat yang kurang peduli bahkan dipastikan tidak peduli sama sekali terhadap kebersihan.Pasalnya, sering terbiasa dengan amalan dan budaya kotor yang mengakibatkan kemudharatan bagi dirinya dan lingkungan sekitarnya.

“Padahal, menjaga kebersihan merupakan bagian dari menghindari serangan penyakit dalam keluarga maupun lingkungannya itu,”katanya.

Menurut dia, pembuangan air limbah sembarangan, khususnya menyangkut pembuangan air kotor dari rumah tangga, kantor, hotel, pertokoan, seperti air buangan dari WC, air cucian dan sejenisnya dapat menimbulkan berbagai penyakit yang menyerang warga sekitar, tukas Mawardy.

Project Manager ASAAP UN-Habitat, Mr Rajakumar Golla Mandala, mengatakan, pihaknya telah membentuk kelompok kerja (pokja) sebanyak 20 pokja di empat desa yang ada di Kota Banda Aceh untuk melebur menjadi Bengkel Sanitasi.

“Pengurus ini diharapkan mampu memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang bagaimana mewujudkan lingkungan yang sehat dan bersih.Sehingga, warga maupun wisatawan merasa nyaman berada dipusat Ibukota provinsi Aceh,”papar Rajakumar.(KI/AFRIZAL)