KabarInvestigasi

KabarInvestigasi-Ngawi.Ratusan pemukiman penduduk di desa Kendung kecamatan Kwadungan kabupaten Ngawi Jawa Timur , terancam bencana alam tanah longsor karena luapan air dari bengawan Madiun.

Penduduk di daerah tersebut mengaku sangat was-was dan khawatir sekali , pasalnya jika sewaktu – waktu bencana tersebut datang , mereka harus mengungsi ke atap genting rumah mereka , karena banjir yang menenggelamkan kampong mereka sangat menyeramkan sekali , airnya naik sampai pintu rumah.,” jika banjir tersebut datang bunyinya sangat bergemuruh dan menyeramkan sekali , air tersebut datang bagaikan kuda yang berlari , sangat kencang dan airnya naik turun bagai gelombang,” ujar legiyo sambil bergidik ngeri. (Sabtu , 29/08/09).

Dalam kurun waktu dua tahun terakhir tercatat 3 buah rumah penduduk luluh lantak oleh banjir tersebut, yang tersisa hanya bekas- bekas pondasi dan bangunan rumah mereka yang berada di tengah- tengah sungai Kendung.Beberapa penduduk mengaku sudah pindah rumah sebanyak empat kali, pasalnya rumah yang mereka tempati dulu telah menjadi sungai karena longsor.Bahkan tempat tinggal mantan lurah di desa Kendung Sutopo, juga jadi sungai sekarang,”itu adalah bekas rumah Pak Sutopo , mantan lurah desa ini ,” terang Sunarti (54) sambil menunjuk ke tengah sungai.

Penduduk di kampong tersebut , terutama yang bertempat tinggal dekat sungai mengaku hanya pasrah dan berharap pemerintah provinsi segera turun tangan untuk menanggulangi bencana tersebut , “ syukur- syukur segera di bangun penyangga tebing atau di bronjong batu agar tempat tinggal kami tidak longsor oleh banjir,” ratap Sunarti yang mengaku sudah empat kali pindah rumah ini.

Menurut keterangan penduduk di situ , pernah utusan dari presiden SBY datang untuk memberi santunan , tapi sebetulnya ada yang lebih mereka harapkan yaitu pembangunan bronjong (penahan air) agar rumah mereka selamat ,” pernah juga di potret dari Surabaya tapi sampai sekarang nggak ada kelanjutannya , “ keluh Samilah (65).

Kepala desa Kendung , Syubud (35) ,mengaku sudah pernah mengajukan bantuan ke pusat dan provinsi , tapi sampai saat ini tak ada kabarnya, menurutnya bantuan hanya sekali dari pemkab Ngawi.

Sementara itu bupati Ngawi , Harsono , memberikan lahan untuk relokasi tempat tinggal warga sekitar sungai , Cuma karena lokasinya jauh dari kampong dan sebagian penduduk mengaku belum punya dana untuk membangun , maka mereka lebih memilih tetap tinggal di rumah mereka dengan alasan bisa mencari nafkah dengan mencari pasir di sungai dan menjaring ikan .[KI/Juhadi]