Selasa, 15 September 2009
Bertambah 49 Orang Penderita HIV/AIDS di kota Ambon
Posted on 9/15/2009 11:32:00 PM by Admin
KabarInvestigasi – Ambon. Dinas Kesehatan kota Ambon menemukan sebanyak 49 kasus HIV/AIDS baru dalam semester pertama tahun 2009 di kota Ambon. Jumlah ini terdiri dari tujuh penderita AIDS dan 42 HIV.
“Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, jumlah ini sudah menurun. Tahun 2007, ditemukan sebnayak 132 kasus terdiri dari 76 HIV dan 56 AIDS. Sedangkan temuan pada tahun 2008 sebanyak 137 kasus yaitu 79 HIV dan 58 AIDS,” demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, Hans Liesay, kepada wartawan di Ambon, Selasa (15/09/09).
Dari data yang dihimpun Dinas Kesehatan Kota Ambon telah tercatat, sejak ditemukan pertama kali di Ambon pada tahun 1996 hingga Juli 2009, jumlah penderita HIV/AIDS yang terdata adalah 509 kasus dengan rincian, 308 penderita HIV dan 201 penderita AIDS.
Dari 201 penderita AIDS, 161 orang telah meninggal dunia dan 40 orang lainnya kini dalam perawatan dan pendampingan. Berdasarkan klasifikasi umur, penderita terbanyak berada pada usia 20-29 tahun, yaitu 174 HIV dan AIDS 88 orang. Kemudian kelompok umur 30-39 tahun yaitu 82 HIV dan AIDS 60 orang. Selanjutnya kelompok umur 40-49 tahun dengan jumlah penderita HIV 31 orang dan AIDS 25 orang.
Liesay mengatakan, selain ditemukan saat pemeriksaan di Puskesmas, banyak penderita AIDS juga yang ditemukan saat berobat di dokter praktek karena penyakit ikutan yang diderita bila seseorang telah terkena AIDS, misalnya TBC, saluran pencernaan, infeksi paru dan infeksi kulit. Temuan kasus baru juga terjadi saat pemeriksaan darah atau zero survey. Sayangnya, pemeriksaan darah belum menjadi sesuatu yang diharuskan tetapi masih tergantung dari kerelaan seseorang.
Menurut Liesay, jika ditemukan gejala HIV/AIDS pada pasien, maka sebelum pemeriksaan, pasien akan menjalani voulentery conselling and test (VCT) untuk mempersiapkan mentalnya sebelum dirujuk ke Rumah Sakit.
Zero survey atau pemeriksaan darah adalah program Dinas Kesehatan Kota Ambon bagi kelompok beresiko tinggi terkena AIDS seperti pekerja seks komersil, pekerja di tempat hiburan malam dan lembaga pemasyarakatan (lapas). Lapas menjadi sasaran pemeriksaan darah, karena dari epidomologi penyebaran AIDS di Ambon ternyata penyebab terbesar terinfeksi HIV/AIDS adalah IDU (Injection Drug User) yaitu sebanyak 58 % dan lewat hubungan seks 39% .
"Penderita HIV/AIDS telah ada pada tiap kecamatan. Oleh karena itu, program yang kami lakukan selain penanggulangan juga pencegahan HIV/AIDS lewat penyuluhan anti Narkoba,"kata Liesay. (KI/ Dino P)
Dari data yang dihimpun Dinas Kesehatan Kota Ambon telah tercatat, sejak ditemukan pertama kali di Ambon pada tahun 1996 hingga Juli 2009, jumlah penderita HIV/AIDS yang terdata adalah 509 kasus dengan rincian, 308 penderita HIV dan 201 penderita AIDS.
Dari 201 penderita AIDS, 161 orang telah meninggal dunia dan 40 orang lainnya kini dalam perawatan dan pendampingan. Berdasarkan klasifikasi umur, penderita terbanyak berada pada usia 20-29 tahun, yaitu 174 HIV dan AIDS 88 orang. Kemudian kelompok umur 30-39 tahun yaitu 82 HIV dan AIDS 60 orang. Selanjutnya kelompok umur 40-49 tahun dengan jumlah penderita HIV 31 orang dan AIDS 25 orang.
Liesay mengatakan, selain ditemukan saat pemeriksaan di Puskesmas, banyak penderita AIDS juga yang ditemukan saat berobat di dokter praktek karena penyakit ikutan yang diderita bila seseorang telah terkena AIDS, misalnya TBC, saluran pencernaan, infeksi paru dan infeksi kulit. Temuan kasus baru juga terjadi saat pemeriksaan darah atau zero survey. Sayangnya, pemeriksaan darah belum menjadi sesuatu yang diharuskan tetapi masih tergantung dari kerelaan seseorang.
Menurut Liesay, jika ditemukan gejala HIV/AIDS pada pasien, maka sebelum pemeriksaan, pasien akan menjalani voulentery conselling and test (VCT) untuk mempersiapkan mentalnya sebelum dirujuk ke Rumah Sakit.
Zero survey atau pemeriksaan darah adalah program Dinas Kesehatan Kota Ambon bagi kelompok beresiko tinggi terkena AIDS seperti pekerja seks komersil, pekerja di tempat hiburan malam dan lembaga pemasyarakatan (lapas). Lapas menjadi sasaran pemeriksaan darah, karena dari epidomologi penyebaran AIDS di Ambon ternyata penyebab terbesar terinfeksi HIV/AIDS adalah IDU (Injection Drug User) yaitu sebanyak 58 % dan lewat hubungan seks 39% .
"Penderita HIV/AIDS telah ada pada tiap kecamatan. Oleh karena itu, program yang kami lakukan selain penanggulangan juga pencegahan HIV/AIDS lewat penyuluhan anti Narkoba,"kata Liesay. (KI/ Dino P)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
INGIN MENDAPATKAN DOLAR?.........SAYA SUDAH BUKTIKAN!!!!!!!!!!!
Caranya?
Klik semua Iklan PTC Atau Banner di Bawah ini satu persatu, kemudian Daftar....( Gratis Bro ).....Setelah Daftar Log In.....
Setelah Log In........Klik View Ads......Kemudian Klik Link satu per satu....tunggu sebentar.......Setelah paling atas muncul tulisan ( CLICK "9" ) klik angka nomor 9 dan seterusnya.......Dolar sudah kita dapat Bro.....gampang kan?........
Untuk mencairkan Dolar yang sudah kita dapat, kita harus mempunyai rekening PAYPAL. Daftar Paypal disini
Caranya?
Klik semua Iklan PTC Atau Banner di Bawah ini satu persatu, kemudian Daftar....( Gratis Bro ).....Setelah Daftar Log In.....
Setelah Log In........Klik View Ads......Kemudian Klik Link satu per satu....tunggu sebentar.......Setelah paling atas muncul tulisan ( CLICK "9" ) klik angka nomor 9 dan seterusnya.......Dolar sudah kita dapat Bro.....gampang kan?........
Untuk mencairkan Dolar yang sudah kita dapat, kita harus mempunyai rekening PAYPAL. Daftar Paypal disini







No Response to "Bertambah 49 Orang Penderita HIV/AIDS di kota Ambon"
Leave A Reply