Senin, 28 September 2009
Bupati Hadiri Pengurapan Dua Pendeta GKST
Posted on 9/28/2009 07:55:00 AM by Admin
KabarInvestigasi-LUTIM.Dua orang Vikaris dalam lingkungan Gereja Kristen Sulawesi Tengah ( GKST) Klasis Mangkutana – Tomoni dan Klasis Malili-Nuha,masing-masing ; Selvi Kristina Waeo, S.Th dan Vinolia Palitondok, S. Th, Minggu( 27/9) menerima pengurapan sebagai pendeta gereja GKST,di jemaat Torsina Talikawat, Desa Tadulako, kecamatan Tomoni. Pengurapan kedua orang pedeta wanita ini dilakukan Sekretaris I Majelis Snode GKST, Pdt. F. Pamoso Kulas,M.Th, dalam sebuah ibadah khusus pengurapan pendeta berdasarkan liturgi GKST.
Pengurapan kedua orang Vikaris ini dihadiri pula oleh Bupati Luwu Timur, Andi Hatta Marakarma.
Prosesi pengurapan diawali dengan pengucapan ikrar pendeta,dan penumpangan tangan dari para Pedenta GKSt yang ada di Wilayah Mangkutana,Tomoni, Wotu dan Malili- Nuha, sebagai tanda yang bersangkutan telah sah menjadi pendeta.
Dalam khutbahnya, Pdt. Pamoso Kulas, banyak menguraikan tentang beratnya menyandang predikat pendeta sebagai pelayan Tuhan dalam Jemaat. Menurutnya, Pendeta harus memiliki Komitmen sebagai Pelayan dalam jemaat, memiliki spiritual yang kuat serta tidak memilih-milih orang yang akan dilayani. Untuk itu, kepada kedua orang Vikaris yang baru saja menerima pengurapan diharapkan dapat bekerja lebih baik berdasarkan panggilan dalam tugas dan pelayanan.
Sementara itu, Bupati Luwu Timur Andi Hatta dalam sambutannya mengatakan bahwa jabatan pendeta merupakan sebuah profesi yang sangat mulia.
Meskipun kadangkala ada segelintir orang memandang sebelah mata akan profesi ini, namun segala sesuatu tentang profesi pendeta membutuhkan komitmen yang kuat. Pendeta adalah individu yang karismatik, dia selalu mempengaruhi dan membimbing pandangan jemaat untuk selalu kembali kepada Tuhan Yang Maha Esa dan ajaranNya,kata Hatta.
Kepada kedua orang Viakris yang baru diurapi jadi pendeta, Bupati berpesan agar menjadi pelayan sekaligus pemimpin di jemaat manapun anda ditempatkan, melayani jemaat dengan ketulusan dan kerelaan sesuai panggilan hidup sebagai Pendeta.
“ Meskipun tugas dan tanggung jawab yang saudara- saudara diemban sangatlah berat, namun dengan keyakinan bahwa semuanya dalam pertolongan Tuhan Yang Maha Kuasa, maka tugas-tugas pelayanan tersebut akan dapat dilaksanakan dengan baik” pesan Hatta.
Andi Hatta juga mengingatkan struktur masyarakat Luwu Timru yang sangat majemuk, baik suku, agama maupun golongan. Untuk itu, sangatlah penting saling memahami, saling menghargai, dan saling hormat-menghormati antara satu dengan yang lain.
Meskipun setiap agama mempunyai kepentingan yang berbeda-beda. Tetapi suasana kebersamaan harus terus dijaga, terutama menjelang pelaksanaan Pilkada Luwu Timru Tahun 2010 yang akan datang.
Bupati juga menyinggung pembangunan yang dilaksanakan selama kurun waktu enam tahun hasilnya telah dinikmati masyarakat, meskipun banyak yang sudah dilakukan tetapi banyak yang belum dilaksanakan. Olehnya Hatta, minta dukungan warga Gereja GKST untuk bersama-sama melaksanakan pembangunan yang masih tersisah di masa yang akan datang.
Pada kesempatan ini,Bupati Luwu Timur memberikan sumbangan untuk pembangunan Gereja GKSt Jemaat Torsian Talikawat sebesar 5 juta rupiah melaui acara lelang Lagu warga Jemaat Torsina Talikawat. (KI/yulius)
Prosesi pengurapan diawali dengan pengucapan ikrar pendeta,dan penumpangan tangan dari para Pedenta GKSt yang ada di Wilayah Mangkutana,Tomoni, Wotu dan Malili- Nuha, sebagai tanda yang bersangkutan telah sah menjadi pendeta.
Dalam khutbahnya, Pdt. Pamoso Kulas, banyak menguraikan tentang beratnya menyandang predikat pendeta sebagai pelayan Tuhan dalam Jemaat. Menurutnya, Pendeta harus memiliki Komitmen sebagai Pelayan dalam jemaat, memiliki spiritual yang kuat serta tidak memilih-milih orang yang akan dilayani. Untuk itu, kepada kedua orang Vikaris yang baru saja menerima pengurapan diharapkan dapat bekerja lebih baik berdasarkan panggilan dalam tugas dan pelayanan.
Sementara itu, Bupati Luwu Timur Andi Hatta dalam sambutannya mengatakan bahwa jabatan pendeta merupakan sebuah profesi yang sangat mulia.
Meskipun kadangkala ada segelintir orang memandang sebelah mata akan profesi ini, namun segala sesuatu tentang profesi pendeta membutuhkan komitmen yang kuat. Pendeta adalah individu yang karismatik, dia selalu mempengaruhi dan membimbing pandangan jemaat untuk selalu kembali kepada Tuhan Yang Maha Esa dan ajaranNya,kata Hatta.
Kepada kedua orang Viakris yang baru diurapi jadi pendeta, Bupati berpesan agar menjadi pelayan sekaligus pemimpin di jemaat manapun anda ditempatkan, melayani jemaat dengan ketulusan dan kerelaan sesuai panggilan hidup sebagai Pendeta.
“ Meskipun tugas dan tanggung jawab yang saudara- saudara diemban sangatlah berat, namun dengan keyakinan bahwa semuanya dalam pertolongan Tuhan Yang Maha Kuasa, maka tugas-tugas pelayanan tersebut akan dapat dilaksanakan dengan baik” pesan Hatta.
Andi Hatta juga mengingatkan struktur masyarakat Luwu Timru yang sangat majemuk, baik suku, agama maupun golongan. Untuk itu, sangatlah penting saling memahami, saling menghargai, dan saling hormat-menghormati antara satu dengan yang lain.
Meskipun setiap agama mempunyai kepentingan yang berbeda-beda. Tetapi suasana kebersamaan harus terus dijaga, terutama menjelang pelaksanaan Pilkada Luwu Timru Tahun 2010 yang akan datang.
Bupati juga menyinggung pembangunan yang dilaksanakan selama kurun waktu enam tahun hasilnya telah dinikmati masyarakat, meskipun banyak yang sudah dilakukan tetapi banyak yang belum dilaksanakan. Olehnya Hatta, minta dukungan warga Gereja GKST untuk bersama-sama melaksanakan pembangunan yang masih tersisah di masa yang akan datang.
Pada kesempatan ini,Bupati Luwu Timur memberikan sumbangan untuk pembangunan Gereja GKSt Jemaat Torsian Talikawat sebesar 5 juta rupiah melaui acara lelang Lagu warga Jemaat Torsina Talikawat. (KI/yulius)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
No Response to "Bupati Hadiri Pengurapan Dua Pendeta GKST"
Leave A Reply