Senin, 28 September 2009
Golkar Maluku Pecah, Ada Kubu Bakrie dan Paloh
Posted on 9/28/2009 07:08:00 AM by Admin
KabarInvestigasi –Ambon. Memenasnya suhu politik jelas Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar, yang bakal digelar di Riau 4-7 Oktober mendatang, juga membuat tubuh DPD II dan I Partai Golkar di Maluku, ikut pecah menjadi dua. Ada DPD yang mendukung Surya Paloh dan ada DPD yang mendukung Aurizal Bakrie.
Informasi yang berhasil dihimpun KabarInvestigasi di Ambon menyebutkan, perpecahan yang terjadi di Partai Golkar Maluku ini lantaran belum ada penentuan sikap yang dilakukan DPD I Partai Golkar Maluku. Meski demikain, di tubuh Koorwil Golkar pun terdapat dua kubu, Koorwil Golkar Wilayah Timur Yamin Tawari dikabarkan berada pada kubu Aburizal, sementara sekretarisnya Edison Betaubun memilih berada di kubu Surya Paloh.
Sekretaris Koorwil Golkar Wilayah Timur Edison Betaubun seperti dilansir sejumlah media sebelumnya, membantah telah terjadi perpecahan di tubuh Golkar Maluku, dia bahkan mengatakan Golkar Maluku akan menentukan sikapnya, setelah menggelar pleno DPD Partai Golkar Maluku dalam waktu dekat ini.
Sementara beberapa DPD II Partai Golkar di Maluku, secara terang-terangan sudah menyatakan sikapnya untuk memilih siapa yang dikehendaki pada Munas mendatang. DPD II Partai Golkar Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) misalnya, telah menyatakan untuk mendukung Surya Paloh sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar.
"DPD Golkar MTB akan memberikan dukungan kepada Surya Paloh sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar dalam Munas nanti," tandas Sekretaris DPD II Partai Golkar MTB Petrus Olinger, Sabtu (26/9) di Ambon.
Dikatakan, dukungan ini bukan merupakan pernyataan orang perorang tetapi merupakan kesepakatan yang diambil dalam rapat pleno DPD Golkar MTB yang dilakukan beberapa waktu lalu.
Dukungan kepada pemilik stasiun televisi Metro TV ini didasarkan pada penilaian mereka bahwa Paloh merupakan figur yang jauh dari sentuhan birokrasi dan pemerintahan. Selain itu, Paloh juga dinilai merupakan salah satu pengusaha yang sukses merintis karir usaha dan karir politiknya dari bawah.
Olinger menjelaskan pengalaman saat Wakil Presiden Jusuf Kalla diangkat menjadi Ketua Umum DPD Partai Golkar, banyak kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada masyarakat berawal dari partai Golkar, namun masyarakat akan selalu melihat bahwa itu merupakan kebijakan dari Presiden RI yang notabene terafiliasi pada Partai Demokrat.
"Hal ini tidak menguntungkan padahal Partai Golkar memiliki kursi di DPR periode 2004-2009 sebanyak 120 lebih sementara Partai Demokrat hanya 50 lebih. Namun Partai Demokrat yang diuntungkan," jelasnya.
Selain itu, Jusuf Kalla dinilai gagal karena jumlah perolehan suara dalam pemilu legislatif 2009 jauh berkurang dari hasil pemilu 2004 lalu dimana saat itu partai berlambang pohon beringin ini meraih 21 persen lebih dan muncul sebagai pemenang, namun dalam pemilu 2009 partai ini hanya meraih 14 persen lebih dan hanya menempati peringkat kedua. (KI/dino.P)
Sekretaris Koorwil Golkar Wilayah Timur Edison Betaubun seperti dilansir sejumlah media sebelumnya, membantah telah terjadi perpecahan di tubuh Golkar Maluku, dia bahkan mengatakan Golkar Maluku akan menentukan sikapnya, setelah menggelar pleno DPD Partai Golkar Maluku dalam waktu dekat ini.
Sementara beberapa DPD II Partai Golkar di Maluku, secara terang-terangan sudah menyatakan sikapnya untuk memilih siapa yang dikehendaki pada Munas mendatang. DPD II Partai Golkar Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) misalnya, telah menyatakan untuk mendukung Surya Paloh sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar.
"DPD Golkar MTB akan memberikan dukungan kepada Surya Paloh sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar dalam Munas nanti," tandas Sekretaris DPD II Partai Golkar MTB Petrus Olinger, Sabtu (26/9) di Ambon.
Dikatakan, dukungan ini bukan merupakan pernyataan orang perorang tetapi merupakan kesepakatan yang diambil dalam rapat pleno DPD Golkar MTB yang dilakukan beberapa waktu lalu.
Dukungan kepada pemilik stasiun televisi Metro TV ini didasarkan pada penilaian mereka bahwa Paloh merupakan figur yang jauh dari sentuhan birokrasi dan pemerintahan. Selain itu, Paloh juga dinilai merupakan salah satu pengusaha yang sukses merintis karir usaha dan karir politiknya dari bawah.
Olinger menjelaskan pengalaman saat Wakil Presiden Jusuf Kalla diangkat menjadi Ketua Umum DPD Partai Golkar, banyak kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada masyarakat berawal dari partai Golkar, namun masyarakat akan selalu melihat bahwa itu merupakan kebijakan dari Presiden RI yang notabene terafiliasi pada Partai Demokrat.
"Hal ini tidak menguntungkan padahal Partai Golkar memiliki kursi di DPR periode 2004-2009 sebanyak 120 lebih sementara Partai Demokrat hanya 50 lebih. Namun Partai Demokrat yang diuntungkan," jelasnya.
Selain itu, Jusuf Kalla dinilai gagal karena jumlah perolehan suara dalam pemilu legislatif 2009 jauh berkurang dari hasil pemilu 2004 lalu dimana saat itu partai berlambang pohon beringin ini meraih 21 persen lebih dan muncul sebagai pemenang, namun dalam pemilu 2009 partai ini hanya meraih 14 persen lebih dan hanya menempati peringkat kedua. (KI/dino.P)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
No Response to "Golkar Maluku Pecah, Ada Kubu Bakrie dan Paloh"
Leave A Reply