Rabu, 02 September 2009
Ruangan Clearing House Segera Difungsikan, Buku Perlindungan Anak Diluncurkan
Posted on 9/02/2009 03:43:00 PM by Admin
KabarInvestigasi-Banda Aceh.Sebuah ruangan yang berfungsi sebagai penghimpun data base (Clearing House), bantuan The United Nasional Children’s Fund (unicef) kepada Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BPP-PA) Pemerintah Aceh, akan segera difungsikan.
Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BPP-PA) Aceh, Raihan Putri, kepada wartawan, kemarin mengatakan, pihaknya akan memulai mengumpulkan data-data perempuan dan anak korban kekerasan dalam rumah tangga.
“Kami akan mengembangkan bantuan dari pihak UNICEF, untuk mengumpulkan data-data tersebut, yang masuk melalui lsm maupun pusat pelayanan terpadu.Dan, kita memiliki operasionalnya yang dititip di rumah sakit Bhayangkara,”kata dia.
Kata dia, diberlakukannya pusat pelayanan terpadu disetiap daerah, berdasarkan hasil surat keputusan bersama oleh tiga menteri, namun Ia tidak merincikannya, ditambah dari Kapolri.
“Tujuannya untuk, menangani korban kekerasan dalam rumah tangga (kdrt), perempuan dan anak.Dan, selama setahun ini sudah banyak anak yang menjadi korban perkosaan,”ujar dia.
Ia menyebutkan, pihaknya akan memulai pendataan itu yang diawali dari provinsi, dan bakal disusul ke seluruh kabupaten/kota di Aceh, sebut dia.
Menurut Raihan, kasus kekerasan terhadap anak kian hari semakin tinggi.ia mencontohkan seperti, disekolah, masyarakat, sampai dalam rumah tangga.Namun, Ia belum dapat memastikan angka tersebut.
“Karena, adanya arogansi orang tua dalam mendidik anak.Artinya, seolah anak selalu dihadapkan pada posisi salah,”ketus Raihan.
Ditanyai mengenai soal keterlambatan pendataan itu, Ia tidak menepisnya.Bahkan, menurut dia, dari pada tidak dimiliki sama sekali untuk melakukan mempermudahkan pendataan tersebut.“Dari pada tidak ada, kan lebih baik terlambat,”jawab dia.
Tambah Raihan, daerah yang memiliki bantuan fasilitas itu dari UNICEF, tidak seluruh provinsi.Melainkan, hanya empat daerah, meliputi, Aceh, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Barat, tambah Raihan.
Sementara dalam peresmian ruangan data base, pemerintah Aceh melalui badan pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BPP-PA) Aceh, juga meluncurkan buku qanun nomor 11 tahun 2008 tentang, perlindungan anak. (KI/AFRIZAL)
“Kami akan mengembangkan bantuan dari pihak UNICEF, untuk mengumpulkan data-data tersebut, yang masuk melalui lsm maupun pusat pelayanan terpadu.Dan, kita memiliki operasionalnya yang dititip di rumah sakit Bhayangkara,”kata dia.
Kata dia, diberlakukannya pusat pelayanan terpadu disetiap daerah, berdasarkan hasil surat keputusan bersama oleh tiga menteri, namun Ia tidak merincikannya, ditambah dari Kapolri.
“Tujuannya untuk, menangani korban kekerasan dalam rumah tangga (kdrt), perempuan dan anak.Dan, selama setahun ini sudah banyak anak yang menjadi korban perkosaan,”ujar dia.
Ia menyebutkan, pihaknya akan memulai pendataan itu yang diawali dari provinsi, dan bakal disusul ke seluruh kabupaten/kota di Aceh, sebut dia.
Menurut Raihan, kasus kekerasan terhadap anak kian hari semakin tinggi.ia mencontohkan seperti, disekolah, masyarakat, sampai dalam rumah tangga.Namun, Ia belum dapat memastikan angka tersebut.
“Karena, adanya arogansi orang tua dalam mendidik anak.Artinya, seolah anak selalu dihadapkan pada posisi salah,”ketus Raihan.
Ditanyai mengenai soal keterlambatan pendataan itu, Ia tidak menepisnya.Bahkan, menurut dia, dari pada tidak dimiliki sama sekali untuk melakukan mempermudahkan pendataan tersebut.“Dari pada tidak ada, kan lebih baik terlambat,”jawab dia.
Tambah Raihan, daerah yang memiliki bantuan fasilitas itu dari UNICEF, tidak seluruh provinsi.Melainkan, hanya empat daerah, meliputi, Aceh, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Barat, tambah Raihan.
Sementara dalam peresmian ruangan data base, pemerintah Aceh melalui badan pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BPP-PA) Aceh, juga meluncurkan buku qanun nomor 11 tahun 2008 tentang, perlindungan anak. (KI/AFRIZAL)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
No Response to "Ruangan Clearing House Segera Difungsikan, Buku Perlindungan Anak Diluncurkan"
Leave A Reply