Senin, 12 Oktober 2009

Bangun Taman Kota, PU Maluku Kuras Dana Miliaran Rupiah

Posted on 10/12/2009 07:23:00 AM by Kabarinvestigasi

KabarInvestigasi – Ambon.Dua taman kota yang dibangun di pusat Kota Ambon, oleh Subdin Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Maluku, telah menguras uang daerah miliaran rupiah. Bahkan kedua taman kota tersebut, sama sekali tidak terurus hingga berubah fungsi. Kedua taman kota tersebut masing-masing, taman kota Victoria dan taman kota yang dibangun di lokasi eks pertokoan Pelita.

Dari data yang diperoleh KabarInvestigasi, taman Victoria yang berlokasi di Jalan Pantai Mardika, Ambon pekerajaan pembangunannya menelan dana sekitar Rp. 2 miliar lebih.
Taman ini dibangun pada tahun 2006 lalu, namun sampai saat ini dibiarkan tidak terurus, bahkan terkesan sudah berubah fungsi menjadi lahan peternakan kambing. Beberapa fasilitas dan pepohanan yang terdapat didalamnya juga mulai terlihat rusak dan tak terurus.

Di tahun 2008, DPRD Kota Ambon pernah mempertanyakan niat baik pihak provinsi terkait pengelolaan taman Victoria yang tidak diserahkan pengelolaanya kepada pemerintah kota Ambon, setelah rampung dibangun.
Lucky Wattimury yang menjabat ketua DPRD kota Ambon saat itu, menilai perencanaan taman Victoria selama ini tidak efektif dan bermanfaat bagi masyarakat karena penyerahan belum diserahkan kepada pemerintah Kota Ambon. DPRD Kota Ambon juga telah mengeluarkan rekomendasi yang meminta agar taman Victoria diserahkan kepada pemerintah Kota Ambon, namun hingga kini tidak jelas siapa yang mengelola taman tersebut.

Hal serupa juga terjadi pada taman kota yang ada di simpang jalan AY. Paty dan Sam Ratulagi Ambon. Taman kota yang dibangun di eks pertokoan Pelita, itu juga menelan dana lebih dari Rp 1 miliar, hanya saja umurnya tidak sampai setahun, karena sejak dibangun tahun 2008 lalu, kini kembali dibongkar untuk dibangun Monumen Gong Perdamaian Dunia ( World Peace Gong).

Pembangunan monumen ini menelan dana sebesar Rp2,2 yang bersumber dari Presiden Komite Perdamaian Dunia dan Menteri Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) RI, yang menetapkan Kota Ambon sebagai salah satu kota perdamaian.

Renacananya di bawah monumen tersebut akan didirikan sebuah diorama sekaligus tempat pameran foto-foto perdamaian dari berbagai belahan dunia. Konstruksi monument monumen GPD, untuk Gong-nya terbuat dari bahan kuningan dan aluminium komposit, untuk perisai dengan dasar konstruksi beton yang bentuknya mengerucut ke atas. Terbagi atas 3 bagian yaitu bagian bawah, tengah dan atas. Bagian bawah terdiri dari 17 dan 8 anak tangga yang menggambarkan tanggal dan bulan Proklamasi RI.

Sedangkan bagian atas terdiri dari 5 lingkaran yang menggambarkan tahun proklamasi RI, yang menggambarkan hari proklamasi RI yaitu 17 bulan 8 tahun 1945. Empat buah perisai menggambarkan keragaman masyarakat Maluku yang terdiri dari empat etnis besar yaitu Maluku Tengah, Buru ,Maluku Tenggara dan Maluku Utara dan empat perisai tersebut diisi oleh ornament dari empat etnis yang ada.
Awalnya, lokasi taman ini setelah dibangun dibiarkan begitu saja, sehingga menjadi lokasi prostitusi.

Ketua LSM Baman M. Thamrin kepada KabarInvestigasi di Ambon, Senin (12/10) mengatakan, dengan tidak terrawatnya kedua taman kota ini, menandakan pelaksanaan program pembangunan yang dilakukan Dinas PU Maluku, tidak disertai dengan perencanaan yang matang. Ini terutama pada aspek pemanfaatan.

“Harusnya dibangun sarana yang mampu menyerap PAD bagi daerah. Misalnya membangun pertokoan atau terminal, sehingga ada income balik yang diterima daerah,”katanya.

Dia meminta, agar pemerintah provinsi Maluku, atau Dinas PU dapat menjelaskan ke publik terkait penggunaan anggaran daerah yang sebelumnya dipakai untuk membangun taman kota di eks pertokoan Pelita. Penjelasan ini, kata dia harus disampaikan, sebelum lokasi tersebut kembali dirubah untuk membangun Monumen Perdamaian Dunia.

“Harus ada alasan yang disampaikan ke publik, kanapa proyek sebelumnya tidak terurus dan kini kembali dibongkar. Kemudian dari mana dana miliaran rupiah itu diperoleh,”pintanya.

Dia menegaskan, bila tidak dipertimbangkan dengan matang, maka pembangunan Monumen Perdamaian Dunia itu akan mengalami nasib serupa. Apalagi tidak diserahkan ke pemkot Ambon, maka setelah momennya berakhir, lokasi itu akan kembali menjadi tempat prostitusi dadakan bagi warga kota. (KI/syarafudin pattisahusiwa)

No Response to "Bangun Taman Kota, PU Maluku Kuras Dana Miliaran Rupiah"

Leave A Reply

INGIN MENDAPATKAN DOLAR?.........SAYA SUDAH BUKTIKAN!!!!!!!!!!!
Caranya?
Klik semua Iklan PTC Atau Banner di Bawah ini satu persatu, kemudian Daftar....( Gratis Bro ).....Setelah Daftar Log In.....
Setelah Log In........Klik View Ads......Kemudian Klik Link satu per satu....tunggu sebentar.......Setelah paling atas muncul tulisan ( CLICK "9" ) klik angka nomor 9 dan seterusnya.......Dolar sudah kita dapat Bro.....gampang kan?........

Untuk mencairkan Dolar yang sudah kita dapat, kita harus mempunyai rekening PAYPAL. Daftar Paypal disini