Jumat, 23 Oktober 2009

Demo Pemuda Maluku Berlanjut Dengan Cap Jempol Darah

Posted on 10/23/2009 05:33:00 AM by Kabarinvestigasi


KabarInvestigasi – Ambon. Aksi demo terhadap kebijakan Presiden Sosilo Bambang Yudhoyono Kabinet (SBY) yang tidak menempatkan anak daerah Maluku dalam Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) Jilid II, berlanjut. Massa yang tergabung dalam Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Maluku, ini, Jumat (23/10) melanjutkan aksinya dengan mengumpulkan cap jempol darah.

Aksi demo berlangsung di halaman Kantor DPD KNPI Maluku. Demonstran menggelar aksi sambil membubuhi tanda tangan di atas kain putih sepanjang 10 meter. Mereka memprotes keras kebijakan SBY yang tak mau "menampung" putra Maluku.

Ini adalah aksi lanjutan yang berlangsung sejak kemarin. Mereka menagih janji tim kampanye SBY yang pernah berjanji akan memperjuangkan satu posisi menteri untuk putra atau putri Maluku.
Menangapi protes pemuda Maluku ini, Ketua DPRD Maluku, Fatani S. Sohilauw, mengatakan, DPRD Maluku tak pernah menyodorkan satu nama pun untuk dipilih menjadi menteri dalam KIB II. Tapi akan menjadi elok kalau Presiden SBY memilih satu putra Maluku di jajaran kabinet baru.
Fatani tak pernah menduga protes warga Maluku begitu keras. Bahkan cenderung anarkis. Namun, dia mengaku, belum tahu pihak-pihak yang berada di balik unjuk rasa anarkis itu. “Yang jelas demonstrasi menjadi kacau karena disusupi oknum tak bertanggung jawab,”katanya.

Sudah dua hari ini rakyat Maluku terus turun ke jalan memprotes susunan KIB II. Mereka menagih janji. Sebab, dalam kampanye pemilihan presiden lalu, tim sukses Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono pernah berjanji akan mengusahakan putra Maluku duduk di jajaran kabinet.

Ancam Boikot Gong Perdamaian Dunia

Dalam demo sehari sebelumnya, ratusan pemuda yang dikoordinir DPD KNPI Maluku itu juga mengancam akan memboikot acara peresmian Monumen Gong Perdamaian Dunia oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Ambon, 15 November mendatang.
Ancaman tersebut diungkapkan para pemuda saat melakukan aksi memblokade ruas jalan menuju Bandara Pattimura, menduduki Kantor Gubernur Maluku dan lokasi pembangunan Monumen Gong Perdamaian, Kamis kemarin.
Ratusan pemuda tersebut tergabung dalam Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Maluku yang juga didukung oleh aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Maluku dan Maluku Utara, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Ambon, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Ambon, Badan Koordinasi (Badko) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Maluku-Maluku Utara, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Maluku, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Ambon, Senat Mahasiswa UKIM, BEM Universitas Pattimura dan BEM IAIN Ambon.
Ancaman tersebut diungkapkan para pemuda karena menilai Presiden SBY tidak mengakomodasi putra Maluku sebagai salah satu menteri. Presiden SBY juga dinilai telah didukung oleh masyarakat Maluku dalam pemilu presiden hingga menang 62 persen sehingga mahasiswa merasa dikhianati karena tidak ada menteri dari Maluku, bahkan dipanggil untuk wawancara pun tidak.
Ini berarti selama lima kali pergantian presiden, putra Maluku belum juga dipercaya menjadi seorang menteri. Sejarah buruk perhatian pemerintah pusat terhadap keberadaan masyarakat Maluku inilah yang mendorong pemuda Maluku turun ke jalan.
Dalam aksinya, mereka juga sempat menduduki Monumen Gong Perdamaian yang akan diresmikan SBY. Diatas monumen yang masih dalam tahap pekerjaan ini, ratusan massa membentangkan spanduk yang bertuliskan referendum bagi Maluku.
Massa juga memblokir ruas jalan Slamet Riyadi dengan tumpukan karung yang berisi pasir sehingga sempat membuat kemacetan, namun aparat keamanan dapat membuka blokiran tersebut sehingga aktivitas lalu lintas normal kembali.
Fungsionaris KNPI Maluku, Frans Matwear dalam orasinya mengatakan, pemerintah pusat hanya memperhatikan perhatian kepada Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan sementara Maluku dianaktirikan dalam semua aspek seperti pembangunan dan lain sebagainya.
"Pemerintah hanya memberikan perhatian kepada Aceh yang kaya akan gas alam, kepada Papua karena tambang emasnya dengan PT Freeport serta Gorontalo dengan jagungnya sementara Maluku yang kaya akan minyak seperti di Bula Kabupaten Seram Bagian Timur dan di blok Masela di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD).
Matwear juga mendesak SBY untuk memberikan pernyataan resmi kepada masyarakat Maluku, penyebab sehingga putra Maluku tidak diangkat sebagai menteri. (KI/syarafudin.p)


No Response to "Demo Pemuda Maluku Berlanjut Dengan Cap Jempol Darah"

Leave A Reply

INGIN MENDAPATKAN DOLAR?.........SAYA SUDAH BUKTIKAN!!!!!!!!!!!
Caranya?
Klik semua Iklan PTC Atau Banner di Bawah ini satu persatu, kemudian Daftar....( Gratis Bro ).....Setelah Daftar Log In.....
Setelah Log In........Klik View Ads......Kemudian Klik Link satu per satu....tunggu sebentar.......Setelah paling atas muncul tulisan ( CLICK "9" ) klik angka nomor 9 dan seterusnya.......Dolar sudah kita dapat Bro.....gampang kan?........

Untuk mencairkan Dolar yang sudah kita dapat, kita harus mempunyai rekening PAYPAL. Daftar Paypal disini