KabarInvestigasi

KabarInvestigasi-Calang.Ribuan petani di Kabupaten Aceh Jaya mengeluh, pasalnya, saat musim tanam tiba warga tani disana tidak mampu mengarap sawahnya dengan leluasa.

Sementara kebutuhan air, yang dibutuhkan petani tidak mengaliri kesawah warga dengan baik.eksesnya, produktifitas panen yang dihasilkanpun teracam dibawah target.

Menyikapi hal itu, Kadis Pertanian Aceh Jaya, Ir Dahlan Sufi, Kamis (8/10) kemarin, kepada KI, mengatakan, atas keluhan petani sawah tersebut, pihaknya telah menargetkan pembagunan Irigasi Desa (Jides) di Enam Kecamatan dalam kabupaten Aceh Jaya, yang bersumber dana dari APBA dan APBN tahun 2009.

“Tujuannya, guna mengatasi krisis air yang menyebabkan sawah para petani tak mampu tergarap secara maksimal, karena selama ini petani hanya mengandalkan sistim tadah hujan,”ujar dia.

Dijelaskan dia, selama ini petani di Aceh Jaya hanya mampu menghasilkan gabah sebesar 3,5 ton per tahun, yakni sektor utama berlokasi di Lamno dan Teunom, sedangkan dipanga yang memiliki irigasi teknis tapi tak mampu menghasilkan gabah secara baik, jelasnya.

Sebut dia, tahun ini Jides tersebut akan dibagun di enam Kecamatan dalam kabupaten Aceh Jaya, mulai dari Lamno hingga Teunom guna menangani keluhan pengairan para petani.

Ia berharap, dengan dibagunya Jides itu, hendaknya kedepan petani Aceh Jaya akan lebih mudah mengarap sawah miliknya dengan sarana air yang cukup.

Syarkawi, petani asal Teunom Kabupaten Aceh Jaya, mengatakan, pihaknya sangat terharu atas diabagunya Jaringan Irigasi Desa (Jides) itu.Sebab selama ini, petani didaerah tersebut hanya mampu mengarap sawah setahun sekali, katanya.

“Nah, dengan adanya Jides itu, kami akan bisa mengarap sawah setahun dua kali.Karena, debit air akan terpenuhi untuk dialiri kesawah-sawah petani, namun, program itu jangan hanya isapan jempol belaka, ujarnya berharap.(KI/WAWAN KURNIAWAN)