Jumat, 09 Oktober 2009
Warga Di Wilayah Utara Kabupaten Bekasi Keluhkan Kelangkaan Air Bersih
Posted on 10/09/2009 11:49:00 PM by Admin
KabarInvestigasi-Bekasi.Ribuan Kepala Keluaraga (KK) di wilayah Utara Kabupaten Bekasi, Jawa Barat (Jabar), mempertanyakan program penyediaan air bersih yang dilakukan pemerintah setempat senilai Rp 1,2 miliar yang dirasa tidak berjalan maksimal.
Pasalnya, program yang digagas dalam bentuk pengadaan puluhan bak penampungan air bersih pasokan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang tersebar di dua Kecamatan, yakni Babelan dan Sukawangi, tidak berfungsi akibat kebocoran sejak proyek tersebut rampung pada bulan Juni 2007 lalu.
"Masyarakat di Desa Kedungjaya, Kecamatan Babelan, hanya merasakan air bersih PDAM sebanyak dua kali pengisian sejak Juni 2007 lalu. Selanjutnya, tidak bisa difungsikan akibat bagian bawah bak mengalami kebocoran," ujar Sekretaris Desa Kedungjaya, Jaya laksana, di Babelan, Kamis.
Menurutnya, bak penampungan air bersih bantuan dari pemerintah yang berlokasi di RT06 RW08, desa setempat memiliki kapasitas 3000 liter air yang diperuntukan bagi keperluan rumah tangga sebanyak 80 KK akibat kualitas air tanah di wilayah tersebut tidak layak konsumsi.
"Sudah bertahun-tahun waqrga di sini tidak dapat pasokan air bersih dari PDAM. Untuk keperluan mandi dan sejenisnya kami mengandalkan air sumur, itu pun kualitas airnya buruk, selain warnanya kuning, rasanya juga agak asin," katanya.
Akibat tidak berfungsinya bak penampungan air bersih, kata dia, warga terpaksa membeli kebutuhan air bersih dengan cara memesan langsung ke PDAM. Harga yang dipatok sebesar Rp2000 per satu drigen air yang berisi 20 liter setiap harinya.
"PDAM baru mau melayani warga jika pemesan minimalnya 5000 liter atau satu tengki. Mereka mengantarkannya dengan cara berkeliling menggunakan mobil," katanya.
Hal senada juga dikatakan Ketua RT12 RW27, Desa Bunibakti, Kecamatan Babelan, Dahlil (50). Menurutnya, sejak awal pengoprasian, bak penampungan air juga tidak berfungsi akibat kebocoran.
"Kalau bisa program tersebut dibatalkan saja, selain tidak memiliki manfaat bagi warga, pemerintah juga menggunakan lahan saya seluas 6x6 meter persegi untuk penempatan bak tersebut tepat di halaman rumah," katanya.
Secara terpisah Panitia Proyek Pengadaan Bak Air Bersih dari Dinas Tata Ruang dan Permukiman Pemerintah Kabupaten Bekasi, Agus Siswanto, mengatakan pendanaan proyek pengadaan bak tersebut diambil dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kabupaten Bekasi tahun 2007.
"Seluruhnya, kami sebar di masing-masing RT yang membutuhkan di Kecamatan Babelan dan Sukawangi," ujarnya.[KI/eko]
"Masyarakat di Desa Kedungjaya, Kecamatan Babelan, hanya merasakan air bersih PDAM sebanyak dua kali pengisian sejak Juni 2007 lalu. Selanjutnya, tidak bisa difungsikan akibat bagian bawah bak mengalami kebocoran," ujar Sekretaris Desa Kedungjaya, Jaya laksana, di Babelan, Kamis.
Menurutnya, bak penampungan air bersih bantuan dari pemerintah yang berlokasi di RT06 RW08, desa setempat memiliki kapasitas 3000 liter air yang diperuntukan bagi keperluan rumah tangga sebanyak 80 KK akibat kualitas air tanah di wilayah tersebut tidak layak konsumsi.
"Sudah bertahun-tahun waqrga di sini tidak dapat pasokan air bersih dari PDAM. Untuk keperluan mandi dan sejenisnya kami mengandalkan air sumur, itu pun kualitas airnya buruk, selain warnanya kuning, rasanya juga agak asin," katanya.
Akibat tidak berfungsinya bak penampungan air bersih, kata dia, warga terpaksa membeli kebutuhan air bersih dengan cara memesan langsung ke PDAM. Harga yang dipatok sebesar Rp2000 per satu drigen air yang berisi 20 liter setiap harinya.
"PDAM baru mau melayani warga jika pemesan minimalnya 5000 liter atau satu tengki. Mereka mengantarkannya dengan cara berkeliling menggunakan mobil," katanya.
Hal senada juga dikatakan Ketua RT12 RW27, Desa Bunibakti, Kecamatan Babelan, Dahlil (50). Menurutnya, sejak awal pengoprasian, bak penampungan air juga tidak berfungsi akibat kebocoran.
"Kalau bisa program tersebut dibatalkan saja, selain tidak memiliki manfaat bagi warga, pemerintah juga menggunakan lahan saya seluas 6x6 meter persegi untuk penempatan bak tersebut tepat di halaman rumah," katanya.
Secara terpisah Panitia Proyek Pengadaan Bak Air Bersih dari Dinas Tata Ruang dan Permukiman Pemerintah Kabupaten Bekasi, Agus Siswanto, mengatakan pendanaan proyek pengadaan bak tersebut diambil dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kabupaten Bekasi tahun 2007.
"Seluruhnya, kami sebar di masing-masing RT yang membutuhkan di Kecamatan Babelan dan Sukawangi," ujarnya.[KI/eko]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
INGIN MENDAPATKAN DOLAR?.........SAYA SUDAH BUKTIKAN!!!!!!!!!!!
Caranya?
Klik semua Iklan PTC Atau Banner di Bawah ini satu persatu, kemudian Daftar....( Gratis Bro ).....Setelah Daftar Log In.....
Setelah Log In........Klik View Ads......Kemudian Klik Link satu per satu....tunggu sebentar.......Setelah paling atas muncul tulisan ( CLICK "9" ) klik angka nomor 9 dan seterusnya.......Dolar sudah kita dapat Bro.....gampang kan?........
Untuk mencairkan Dolar yang sudah kita dapat, kita harus mempunyai rekening PAYPAL. Daftar Paypal disini
Caranya?
Klik semua Iklan PTC Atau Banner di Bawah ini satu persatu, kemudian Daftar....( Gratis Bro ).....Setelah Daftar Log In.....
Setelah Log In........Klik View Ads......Kemudian Klik Link satu per satu....tunggu sebentar.......Setelah paling atas muncul tulisan ( CLICK "9" ) klik angka nomor 9 dan seterusnya.......Dolar sudah kita dapat Bro.....gampang kan?........
Untuk mencairkan Dolar yang sudah kita dapat, kita harus mempunyai rekening PAYPAL. Daftar Paypal disini
No Response to "Warga Di Wilayah Utara Kabupaten Bekasi Keluhkan Kelangkaan Air Bersih"
Leave A Reply