Jumat, 02 Oktober 2009
Iran Ijinkan Pemeriksa Nuklir
Posted on 10/02/2009 03:40:00 AM by Admin
KabarInvestigasi – Taheran. Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa mengatakan Iran sepakat bekerja asma dengan pengawas nuklir PBB untuk memeriksa fasilitas nuklirnya.
Javier Solana mengatakan Teheran akan mengundang Badan Energi Atom Internasional, IAEA, untuk mengunjungi fasilitas pengayaan nuklir kedua yang diduga terletak dekan Qom.
Solana mengatakan kunjungan akan dilakukan "dalam dua minggu kedepan".
Berita ini diumumkan setelah perundingan dengan Iran mengenai program nuklir negara itu yang dilangsungkan di Jenewa.
Solana mengatakan tidak akan ada perundingan lebih jauh, sementara pertemuan kedua akan dilakukan sebelum akhir bulan Oktober.
Lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB, ditambah Jerman, tengah melakukan perundingan dengan Iran mengenai kegiatan pengayaan uraniumnya.
Teheran berkeras bahwa negara itu berhak mengembangkan energi nuklir, namun pengungkapan fasilitas pengayaan nuklir kedua dekat Qom minggu lalu menimbulkan kekhawatiran di kalangan negara barat bahwa negara itu berniat membuat senjata nuklir.
Sebelumnya, ketua IAEA, Mohamed ElBaradei, mengatkan Iran "melanggar hukum" karena menyembunyikan fasilitas itu, namun dia menekankan tidak memiliki bukti kuat fasilitas tersebut memiliki program senjata nuklir yang sudah berjalan.
Dialog 'diintensifkan'
Perundingan hari Kamis (01/10) di Jenewa adalah pembicaraan pertama antara Iran dan enam negara adi daya dunia itu sejak bulan Juli 2008, yang berakhir tanpa kesepakatan.
Meski para diplomat barat mengatakan tidak ada perkembangan penting dalam sesi pagi hari, wakil menteri luar negeri Amerika Serikat, William Burns, dan kepala juru runding masalah nulir Iran, Saeed Jalili, mengadakan pertemuan dua pihak yang digambarkan "penting".
Wakil juru bicara departemen luar negeri Amerika Robert Wood mengatakan dalam pertemuan itu Burns mempergunakan kesempatan "untuk mengulangi kekhawatiran internasional soal program nuklir Iran".
"Dia mengemukakan perlunya Iran mengambil langkah kongkrit dan praktis yang sejalan dengan kewajiban internasionalnya dan yang akan membangun rasa percaya internasional terhadap program damai nuklirnya," ujar Wood.
Setelah pembicaraan tujuh kubu ini berakhir, Solana mengatakan kepada para wartawan bahwa keenam negara adi daya dan Iran telah "menyepakati untuk mengintensifkan pembicaraan dalam minggu-minggu ke depan" dan melakukan perundingan lebih jauh sebelum akhir bulan Oktober.
Agenda pertemuan mendatan akan dipusatkan pada masalah nuklir, antara lain usul yang diajukan kedua pihak, dan juga "masalah global lain" yang ingin diajukan masing-masing partai, ujar Solana.
Iran dikhawatirkan berniat membuat senjata nuklir
"Kedua, Iran mengatakan kepada kami bahwa negara itu berencana untuk bekerja sama penuh dan sesegera mungkin dengan IAEA mengenai fasilitas pengayaan baru dekat Qom, dan akan mengundang pakar dari badan itu untuk mengunjunginnya. Kami perkirakan dalam dua minggu," tambah Solana.
Utusan Uni Eropa juga mengatakan Iran telah sepakat secara prinsip bahwa uranium yang telah direkaya dalam tingkat rendah, LEU, yang berhasil diproduksi Iran akan dikirim ke negara ke tiga untuk menjalani proses selanjut dan diubah menjadi bahan bakar untuk reaktor penelitian Iran yang memproduksi isotop yang akan digunakan di bidang kesehatan.
S
eperti dilaporkan wartawan BBC di Jenewa menyebutkan perundingan ini tidak mencapai terobosan baru, namun tidak juga buntu. Kedua kubu tampaknya ingin mempertahankan dialog ini sekarang.
'Suasana membangun'
Di kantor pusat PBB di New York, menteri luar negeri Iran mengatakan bahwa keenam negara adi daya mengambil pendekatan berbeda dalam perundingan itu dibandingkan sebelumnya dan tidak mengemukakan penilaian "negatif" terhadap agenda yang diusulkan Teheran.
Manouchehr Mottaki mengatakan perundingan di Jenewa itu dilaksanakan dalam suasana "membangun" dan berharap kubu lawan akan memperlihatkan keinginan dan tekad politik.
Dia menyatakan Iran siap memperbaiki bentuk perundingan itu dan meningkatkannya ke tingkat pertemuan "tingkat tinggi".
Motaki juga megnatakan Iran telah membeberkan semua fasilitas nuklirnya kepada IAEA dan membela hak untuk melakukan pengayaan uranium.
Sementara menteri luar negeri Amerika Serikat, Hilary Clinton, mengatakan perundingan di Jenewa berjalan "produkti", namun dia tetap mengingkan kemajuan yang jelas dari Teheran.
"Ada sejumlah maalah yang diangkat, diajukan ke meja perundingan, dan kini kita hanya menunggu seberapa cepat Iran akan menjawabnya," ujar Clinton di Washington.
"Kami ingin aksi kongkrit dan hasil yang positif. Menurut saya pertemuan di Jenewa membuka pintu, tetapi kita tunggu saja kelanjutannya," tambah Clinton.(bbc)
Solana mengatakan kunjungan akan dilakukan "dalam dua minggu kedepan".
Berita ini diumumkan setelah perundingan dengan Iran mengenai program nuklir negara itu yang dilangsungkan di Jenewa.
Solana mengatakan tidak akan ada perundingan lebih jauh, sementara pertemuan kedua akan dilakukan sebelum akhir bulan Oktober.
Lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB, ditambah Jerman, tengah melakukan perundingan dengan Iran mengenai kegiatan pengayaan uraniumnya.
Teheran berkeras bahwa negara itu berhak mengembangkan energi nuklir, namun pengungkapan fasilitas pengayaan nuklir kedua dekat Qom minggu lalu menimbulkan kekhawatiran di kalangan negara barat bahwa negara itu berniat membuat senjata nuklir.
Sebelumnya, ketua IAEA, Mohamed ElBaradei, mengatkan Iran "melanggar hukum" karena menyembunyikan fasilitas itu, namun dia menekankan tidak memiliki bukti kuat fasilitas tersebut memiliki program senjata nuklir yang sudah berjalan.
Dialog 'diintensifkan'
Perundingan hari Kamis (01/10) di Jenewa adalah pembicaraan pertama antara Iran dan enam negara adi daya dunia itu sejak bulan Juli 2008, yang berakhir tanpa kesepakatan.
Meski para diplomat barat mengatakan tidak ada perkembangan penting dalam sesi pagi hari, wakil menteri luar negeri Amerika Serikat, William Burns, dan kepala juru runding masalah nulir Iran, Saeed Jalili, mengadakan pertemuan dua pihak yang digambarkan "penting".
Wakil juru bicara departemen luar negeri Amerika Robert Wood mengatakan dalam pertemuan itu Burns mempergunakan kesempatan "untuk mengulangi kekhawatiran internasional soal program nuklir Iran".
"Dia mengemukakan perlunya Iran mengambil langkah kongkrit dan praktis yang sejalan dengan kewajiban internasionalnya dan yang akan membangun rasa percaya internasional terhadap program damai nuklirnya," ujar Wood.
Setelah pembicaraan tujuh kubu ini berakhir, Solana mengatakan kepada para wartawan bahwa keenam negara adi daya dan Iran telah "menyepakati untuk mengintensifkan pembicaraan dalam minggu-minggu ke depan" dan melakukan perundingan lebih jauh sebelum akhir bulan Oktober.
Agenda pertemuan mendatan akan dipusatkan pada masalah nuklir, antara lain usul yang diajukan kedua pihak, dan juga "masalah global lain" yang ingin diajukan masing-masing partai, ujar Solana.
Iran dikhawatirkan berniat membuat senjata nuklir
"Kedua, Iran mengatakan kepada kami bahwa negara itu berencana untuk bekerja sama penuh dan sesegera mungkin dengan IAEA mengenai fasilitas pengayaan baru dekat Qom, dan akan mengundang pakar dari badan itu untuk mengunjunginnya. Kami perkirakan dalam dua minggu," tambah Solana.
Utusan Uni Eropa juga mengatakan Iran telah sepakat secara prinsip bahwa uranium yang telah direkaya dalam tingkat rendah, LEU, yang berhasil diproduksi Iran akan dikirim ke negara ke tiga untuk menjalani proses selanjut dan diubah menjadi bahan bakar untuk reaktor penelitian Iran yang memproduksi isotop yang akan digunakan di bidang kesehatan.
S
eperti dilaporkan wartawan BBC di Jenewa menyebutkan perundingan ini tidak mencapai terobosan baru, namun tidak juga buntu. Kedua kubu tampaknya ingin mempertahankan dialog ini sekarang.
'Suasana membangun'
Di kantor pusat PBB di New York, menteri luar negeri Iran mengatakan bahwa keenam negara adi daya mengambil pendekatan berbeda dalam perundingan itu dibandingkan sebelumnya dan tidak mengemukakan penilaian "negatif" terhadap agenda yang diusulkan Teheran.
Manouchehr Mottaki mengatakan perundingan di Jenewa itu dilaksanakan dalam suasana "membangun" dan berharap kubu lawan akan memperlihatkan keinginan dan tekad politik.
Dia menyatakan Iran siap memperbaiki bentuk perundingan itu dan meningkatkannya ke tingkat pertemuan "tingkat tinggi".
Motaki juga megnatakan Iran telah membeberkan semua fasilitas nuklirnya kepada IAEA dan membela hak untuk melakukan pengayaan uranium.
Sementara menteri luar negeri Amerika Serikat, Hilary Clinton, mengatakan perundingan di Jenewa berjalan "produkti", namun dia tetap mengingkan kemajuan yang jelas dari Teheran.
"Ada sejumlah maalah yang diangkat, diajukan ke meja perundingan, dan kini kita hanya menunggu seberapa cepat Iran akan menjawabnya," ujar Clinton di Washington.
"Kami ingin aksi kongkrit dan hasil yang positif. Menurut saya pertemuan di Jenewa membuka pintu, tetapi kita tunggu saja kelanjutannya," tambah Clinton.(bbc)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
INGIN MENDAPATKAN DOLAR?.........SAYA SUDAH BUKTIKAN!!!!!!!!!!!
Caranya?
Klik semua Iklan PTC Atau Banner di Bawah ini satu persatu, kemudian Daftar....( Gratis Bro ).....Setelah Daftar Log In.....
Setelah Log In........Klik View Ads......Kemudian Klik Link satu per satu....tunggu sebentar.......Setelah paling atas muncul tulisan ( CLICK "9" ) klik angka nomor 9 dan seterusnya.......Dolar sudah kita dapat Bro.....gampang kan?........
Untuk mencairkan Dolar yang sudah kita dapat, kita harus mempunyai rekening PAYPAL. Daftar Paypal disini
Caranya?
Klik semua Iklan PTC Atau Banner di Bawah ini satu persatu, kemudian Daftar....( Gratis Bro ).....Setelah Daftar Log In.....
Setelah Log In........Klik View Ads......Kemudian Klik Link satu per satu....tunggu sebentar.......Setelah paling atas muncul tulisan ( CLICK "9" ) klik angka nomor 9 dan seterusnya.......Dolar sudah kita dapat Bro.....gampang kan?........
Untuk mencairkan Dolar yang sudah kita dapat, kita harus mempunyai rekening PAYPAL. Daftar Paypal disini
No Response to "Iran Ijinkan Pemeriksa Nuklir"
Leave A Reply