Senin, 26 Oktober 2009
Ketua BNP Aceh : Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba Tak Kenal Usia
Posted on 10/26/2009 09:49:00 PM by Admin
KabarInvestigasi-Banda Aceh. Hingga kini penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Otat/Bahan Berbahaya (Narkoba), diprovinsi Aceh misalnya, telah merambah semakin jauh, bahkan tak mengenal usia, profesi serta batas-batas kewilayahan.
“Ofensivitas pelaku kejahatan narkoba dalam berbagai aksinya, menggunakan berbagai macam cara, sehingga korbannya pun tidak mengenal usia, jenis kelamin, latar belakang serta status sosial dan pendidikan.Begitu juga dalam produsen narkoba saat ini telah beralih kepada industri rumah tangga bukan lagi di pabrik-pabrik besar,”demikian antara lain disampaikan Ketua Badan Narkotika Provinsi (BNP) Aceh, Muhammad Nazar, yang juga selaku Wakil Gubernur Aceh, pada pembukaan sosialisasi pelaksanaan sosialisasi pencegahan bahaya narkoba bagi remaja mesjid se-Aceh, kemarin, di Banda Aceh.
Kata dia, momentum pelaksanaan sosialisasi pencegahan bahaya narkoba bagi remaja mesjid se-aceh yang digagas pihak BNP, akan menjadi awal yang baik dalam rangka meningkatkan kebersamaan untuk membangun sebuah komitmen moral dengan saling bersinergi menjaga, mengawasi serta mendidik generasi muda dan masyarakat aceh terbebas dari gaya maupun pola hidup narkoba itu.
“Seiring dengan perkembangan zaman dan perubahan waktu, sejarah penyalahgunaan narkoba di dunia dewasa ini, jenisnya pun berubah secara dinamis.Seperti ganja sampai keturunan-turunanya, amfetamin dan ekstasi serta bahan lainnya,”ujar dia.
Begitu pula penyalahgunaan narkoba itu sendiri, lanjut Nazar, masih menunjukkan peningkatan angka yang luar biasa, dan kemudian menyebar seperti jamur di musim hujan.Dalam artian, jauh menjangkau kedaerah-daerah terpencil, mengambil korban anak- anak sekolah sejak siswa SLTP, sekaligus menerbong benteng peradaban.
“Meskipun, setelah itu adanya komitmen global pemberantasan, pencengahan penyalahgunaan narkoba, dalam bentuk perang terhadap upaya peredaran gelap serta penyalahgunaan narkoba semakin serius.Namun, sangat ironis jika pada tataran masyarakat terutama generasi muda belum sadar,lanjut Nazar.
Karena itu, sambung dia lagi, dibutuhkan perhatian semua elemen dan dukungan perangkat hukum dan remaja mesjid, secara sinergi dalam memberantas peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba.Sebab,pada prinsipnya ada tiga hal pokok dalam penaggulangan narkoba.
“Mencegah jatuhnya korban atau bertambahnya jumlah pecandu narkoba, mengobati para korban (pecandu), dan penegakan hukum, yaitu melalui memberikan sanksi seberat-beratnya bagi produksen, pengedar dan pemakai narkoba,”sambung dia lagi.
Ia menyebutkan, data kasus yang terjadi pada tahun 2008 mencapai 481 kasus dengan jumlah tersangka 622 perempuan dan yang lebih dominan adalah kaum laki-laki, usia penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba masih pada tataran usia 30 tahun ke atas, bedasarkan jenis pekerjaan swasta/wiraswasta masih sangat menonjol dengan 250 kasus dan dengan jumlah tersangka 620 orang.
“Sebagaimana diketahui, Aceh telah lama dikenal sebagai salah satu tanah yang subur bagi tumbuhan ganja, di samping itu pula memiliki kualitas yang bagus, dikarenakan kandungan Tetra hidro Cannabinol (zat psikoaktif)nya yang tinggi.Hal tersebut, telah menyebabkan setiap orang Aceh yang berpergian keluar daerah sering di tanya oleh-oleh ganjanya,”sebut ketua BNP Aceh itu.
Dia berharap, kepada remaja mesjid, dimana perjalanan bangsa ke depan, masih banyaknya beberapa amanah yang belum terlaksana, seperti tanggung jawab.Maka, momentum sosialisasi ini merupakan suatu hal yang patut dicermati bersama.
“Masih banyak diantara generasi muda, anak sekolah, mahasiswa, dan bahkan santri, dipesantren maupun dayah, saat ini mulai menjadi sasaran bagi pengedar narkoba.Dan, kita harapkan, supaya remaja mesjid dan lembaga–lembaga pemuda di desa harus lebih aktif melihat tema–tema awalnya perubahan terhadap prilaku temannya dari sebelumnya yang mungkin telah menjurus kepada gejala–gejala pemakai narkoba, hendaknya dapat di sampaikan kepada keluarganya.Sebab, pencegahan lebih baik dari pada pengobatan,”harapnya.
Tambah dia, dalam upaya pencegahan dan pemberantasan narkoba oleh badan narkotika provinsi Aceh pada tahun 2009, akan melakukan berbagai kegiatan-kegiatan berbasis masyarakat dan pendidikan.
“Bahkan, juga dilaksanakan pula kegiatan penindakan, tentunya sangat diharapkan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat.Terutama bagi remaja mesjid yang paling dekat dengan generasi muda, santri–santri di TPA, tambah dia. (KI/AFRIZAL)
“Ofensivitas pelaku kejahatan narkoba dalam berbagai aksinya, menggunakan berbagai macam cara, sehingga korbannya pun tidak mengenal usia, jenis kelamin, latar belakang serta status sosial dan pendidikan.Begitu juga dalam produsen narkoba saat ini telah beralih kepada industri rumah tangga bukan lagi di pabrik-pabrik besar,”demikian antara lain disampaikan Ketua Badan Narkotika Provinsi (BNP) Aceh, Muhammad Nazar, yang juga selaku Wakil Gubernur Aceh, pada pembukaan sosialisasi pelaksanaan sosialisasi pencegahan bahaya narkoba bagi remaja mesjid se-Aceh, kemarin, di Banda Aceh.
Kata dia, momentum pelaksanaan sosialisasi pencegahan bahaya narkoba bagi remaja mesjid se-aceh yang digagas pihak BNP, akan menjadi awal yang baik dalam rangka meningkatkan kebersamaan untuk membangun sebuah komitmen moral dengan saling bersinergi menjaga, mengawasi serta mendidik generasi muda dan masyarakat aceh terbebas dari gaya maupun pola hidup narkoba itu.
“Seiring dengan perkembangan zaman dan perubahan waktu, sejarah penyalahgunaan narkoba di dunia dewasa ini, jenisnya pun berubah secara dinamis.Seperti ganja sampai keturunan-turunanya, amfetamin dan ekstasi serta bahan lainnya,”ujar dia.
Begitu pula penyalahgunaan narkoba itu sendiri, lanjut Nazar, masih menunjukkan peningkatan angka yang luar biasa, dan kemudian menyebar seperti jamur di musim hujan.Dalam artian, jauh menjangkau kedaerah-daerah terpencil, mengambil korban anak- anak sekolah sejak siswa SLTP, sekaligus menerbong benteng peradaban.
“Meskipun, setelah itu adanya komitmen global pemberantasan, pencengahan penyalahgunaan narkoba, dalam bentuk perang terhadap upaya peredaran gelap serta penyalahgunaan narkoba semakin serius.Namun, sangat ironis jika pada tataran masyarakat terutama generasi muda belum sadar,lanjut Nazar.
Karena itu, sambung dia lagi, dibutuhkan perhatian semua elemen dan dukungan perangkat hukum dan remaja mesjid, secara sinergi dalam memberantas peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba.Sebab,pada prinsipnya ada tiga hal pokok dalam penaggulangan narkoba.
“Mencegah jatuhnya korban atau bertambahnya jumlah pecandu narkoba, mengobati para korban (pecandu), dan penegakan hukum, yaitu melalui memberikan sanksi seberat-beratnya bagi produksen, pengedar dan pemakai narkoba,”sambung dia lagi.
Ia menyebutkan, data kasus yang terjadi pada tahun 2008 mencapai 481 kasus dengan jumlah tersangka 622 perempuan dan yang lebih dominan adalah kaum laki-laki, usia penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba masih pada tataran usia 30 tahun ke atas, bedasarkan jenis pekerjaan swasta/wiraswasta masih sangat menonjol dengan 250 kasus dan dengan jumlah tersangka 620 orang.
“Sebagaimana diketahui, Aceh telah lama dikenal sebagai salah satu tanah yang subur bagi tumbuhan ganja, di samping itu pula memiliki kualitas yang bagus, dikarenakan kandungan Tetra hidro Cannabinol (zat psikoaktif)nya yang tinggi.Hal tersebut, telah menyebabkan setiap orang Aceh yang berpergian keluar daerah sering di tanya oleh-oleh ganjanya,”sebut ketua BNP Aceh itu.
Dia berharap, kepada remaja mesjid, dimana perjalanan bangsa ke depan, masih banyaknya beberapa amanah yang belum terlaksana, seperti tanggung jawab.Maka, momentum sosialisasi ini merupakan suatu hal yang patut dicermati bersama.
“Masih banyak diantara generasi muda, anak sekolah, mahasiswa, dan bahkan santri, dipesantren maupun dayah, saat ini mulai menjadi sasaran bagi pengedar narkoba.Dan, kita harapkan, supaya remaja mesjid dan lembaga–lembaga pemuda di desa harus lebih aktif melihat tema–tema awalnya perubahan terhadap prilaku temannya dari sebelumnya yang mungkin telah menjurus kepada gejala–gejala pemakai narkoba, hendaknya dapat di sampaikan kepada keluarganya.Sebab, pencegahan lebih baik dari pada pengobatan,”harapnya.
Tambah dia, dalam upaya pencegahan dan pemberantasan narkoba oleh badan narkotika provinsi Aceh pada tahun 2009, akan melakukan berbagai kegiatan-kegiatan berbasis masyarakat dan pendidikan.
“Bahkan, juga dilaksanakan pula kegiatan penindakan, tentunya sangat diharapkan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat.Terutama bagi remaja mesjid yang paling dekat dengan generasi muda, santri–santri di TPA, tambah dia. (KI/AFRIZAL)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
INGIN MENDAPATKAN DOLAR?.........SAYA SUDAH BUKTIKAN!!!!!!!!!!!
Caranya?
Klik semua Iklan PTC Atau Banner di Bawah ini satu persatu, kemudian Daftar....( Gratis Bro ).....Setelah Daftar Log In.....
Setelah Log In........Klik View Ads......Kemudian Klik Link satu per satu....tunggu sebentar.......Setelah paling atas muncul tulisan ( CLICK "9" ) klik angka nomor 9 dan seterusnya.......Dolar sudah kita dapat Bro.....gampang kan?........
Untuk mencairkan Dolar yang sudah kita dapat, kita harus mempunyai rekening PAYPAL. Daftar Paypal disini
Caranya?
Klik semua Iklan PTC Atau Banner di Bawah ini satu persatu, kemudian Daftar....( Gratis Bro ).....Setelah Daftar Log In.....
Setelah Log In........Klik View Ads......Kemudian Klik Link satu per satu....tunggu sebentar.......Setelah paling atas muncul tulisan ( CLICK "9" ) klik angka nomor 9 dan seterusnya.......Dolar sudah kita dapat Bro.....gampang kan?........
Untuk mencairkan Dolar yang sudah kita dapat, kita harus mempunyai rekening PAYPAL. Daftar Paypal disini
No Response to "Ketua BNP Aceh : Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba Tak Kenal Usia"
Leave A Reply