Rabu, 07 Oktober 2009
Rizal Ramli Panen Raya di Kampung Tahanan Eks Tapol
Posted on 10/07/2009 10:16:00 AM by Admin
KabarInvestigasi-NAMLEA.Gubernur Maluku, Karel Albert Ralahalu mengajak Prof. Dr. Rizal Ramli untuk melakukan penen raya padi sawah di Savana Jaya, Kecamatan Waeapo, Kabupaten Buru, Maluku, Selasa (6/5)
Setelah menginjakan kakinya di Namlea, Ibukota Kabupaten Buru lalu menuju Desa Savana Jaya, yang dulunya dijadikan tempat pembuangan para tahanan politik G 30 S PKI, Rizal Ramli mengaku sangat kaget, karena wajah Pulau Buru yang selama ini terkesan suram di mata orang luar, ternyata sangat lain saat dilihat dengan mata kepala sendiri.
“Setelah beliau tiba di sini, beliau melihat infrastruktur yang ada di Pulau Buru, beliau sangat kaget dan beliau katakana, ini tidak kalah dengan di Jawa,” ujar Karel saat mengawali sambutannya sebelum kegiatan panen raya, Selasa pagi kemarin.
Rizal Ramli yang turut memberikan sambutan di kegiatan panen raya padi tersebut, dengan tulus mengaku, bahwa apa yang disaksikannya langsung itu diluar dugaan dia. “ Ini diluar dugaan saya . Saya seperti banyak orang Indonesia, kalau kebayang Pulau Buru itu , kebayang seram betul.Ada tembok-tembok, ada kawat berduri,” tutur Rizal Ramli.
Namun sejak tiba di Namlea dengan Kapal Cepat Siwalima, dari pelabuhan menuju ke Desa Savana Jaya, ia tidak melihat kawat berduri yang menggambarkan Pulau Buru sebagai pulau tahanan politik. “Saya kira kini sudah berubah dan Insya Allah bukan hanya berubah, tapi berubah kea rah yang lebih baik,” imbuh Rizal Ramli.
Sebelum diajak ke Buru , terlebih dahulu Karel telah mempresentasikan pembangunan Maluku, termasuk Buru kepada Rizal Ramli di Ambon. Selama ini sebagian orang luar menganggap Buru sebagai pulau yang terisolasi.
Karena itu, Karel sangat bernafsu membawa ahli ekonom itu ke daerah tersebut. Dengah kehadiran Rizal Ramli ke Buru, Karel sangat menaruh harapan besar, karena kedekatannya dengan para petinggi pusat, akan mampu mendorong percepatan pembangunan di Maluku dan khususnya di Kabupaten Buru.
“Saya kemarin sudah sampaikan ke beliau, bahwa Pulau Buru ini sama besarnya dengan Pulau Bali dan potensinya tidak kalah dengan daerah-daerah lain. Untuk itu dengan kehadiran beliau, dan setelah kembali nanti ke Jakarta, beliau akan bisa mendorong pembangunan di Buru dengan mendatangkan investasi maupun mendorong pemerintah dalam rangka melihat potensi yang ada di sini, sehingga ke depan kita akan lebih meningkatkan ekstensifikasi maupun intensivikasi pertanian di Pulau Buru ini,” ujar Karel.
Sementara itu, Bupati Buru, Drs. H. M. Husnie Hentihu, mengawali laporannya sebelum kegiatan panen raya, menegaskan, bahwa selama ini. Buru dianggap sama dengan Nusakambangan. Itu image yang keliru dan salah. “Dengan kehadiran tokoh sekaliber bapak (Rizal Ramli,red), terus terang akan dapat menerangkan kepada dunia luar, terutama para investor tentang Buru yang sebenarnya,” harap Husnie.
Selama berada di Buru, Rizal turut memotivasi petani di daerah itu agar ke depan akan memiliki kesejahteraan yang lebih baik lagi dari yang sekarang. Petani diajak untuk mau menggunakan fasilitas KUR (kredit usaha rakyat) yang disediakan pemerintah melalui BRI, karena bunga cicilannya sangat ringan.Dengan fasilitas kredit bunga ringan tersebut, akan mampu membantu petani untuk meningkatkan mekanisasi alat mesin pertanian.
Saat berdialog dengan petani di hadapan gubernur dan bupati, Rizal yang terakhir tampil sebagai pembicara, juga menjanjikan akan membawa investor ke Buru untuk menggarap potensi gas di daerah itu untuk dijadikan bahan baku kelistrikan.
Dia optimis, dengan tersedianya kelistrikan dan juga sudah semakin membaiknya infrastruktur jalan di daerah tersebut, akan mampu membawa perobahan yang sangat luar bisa bagi kemajuan pembagunan di Kabupaten Buru. Dengan situasi keamanan yang kondusif pula, kelak akan mendorong investor swasta untuk berbondong-bondong ke Buru.(KI/Abdul Rasyid)
“Setelah beliau tiba di sini, beliau melihat infrastruktur yang ada di Pulau Buru, beliau sangat kaget dan beliau katakana, ini tidak kalah dengan di Jawa,” ujar Karel saat mengawali sambutannya sebelum kegiatan panen raya, Selasa pagi kemarin.
Rizal Ramli yang turut memberikan sambutan di kegiatan panen raya padi tersebut, dengan tulus mengaku, bahwa apa yang disaksikannya langsung itu diluar dugaan dia. “ Ini diluar dugaan saya . Saya seperti banyak orang Indonesia, kalau kebayang Pulau Buru itu , kebayang seram betul.Ada tembok-tembok, ada kawat berduri,” tutur Rizal Ramli.
Namun sejak tiba di Namlea dengan Kapal Cepat Siwalima, dari pelabuhan menuju ke Desa Savana Jaya, ia tidak melihat kawat berduri yang menggambarkan Pulau Buru sebagai pulau tahanan politik. “Saya kira kini sudah berubah dan Insya Allah bukan hanya berubah, tapi berubah kea rah yang lebih baik,” imbuh Rizal Ramli.
Sebelum diajak ke Buru , terlebih dahulu Karel telah mempresentasikan pembangunan Maluku, termasuk Buru kepada Rizal Ramli di Ambon. Selama ini sebagian orang luar menganggap Buru sebagai pulau yang terisolasi.
Karena itu, Karel sangat bernafsu membawa ahli ekonom itu ke daerah tersebut. Dengah kehadiran Rizal Ramli ke Buru, Karel sangat menaruh harapan besar, karena kedekatannya dengan para petinggi pusat, akan mampu mendorong percepatan pembangunan di Maluku dan khususnya di Kabupaten Buru.
“Saya kemarin sudah sampaikan ke beliau, bahwa Pulau Buru ini sama besarnya dengan Pulau Bali dan potensinya tidak kalah dengan daerah-daerah lain. Untuk itu dengan kehadiran beliau, dan setelah kembali nanti ke Jakarta, beliau akan bisa mendorong pembangunan di Buru dengan mendatangkan investasi maupun mendorong pemerintah dalam rangka melihat potensi yang ada di sini, sehingga ke depan kita akan lebih meningkatkan ekstensifikasi maupun intensivikasi pertanian di Pulau Buru ini,” ujar Karel.
Sementara itu, Bupati Buru, Drs. H. M. Husnie Hentihu, mengawali laporannya sebelum kegiatan panen raya, menegaskan, bahwa selama ini. Buru dianggap sama dengan Nusakambangan. Itu image yang keliru dan salah. “Dengan kehadiran tokoh sekaliber bapak (Rizal Ramli,red), terus terang akan dapat menerangkan kepada dunia luar, terutama para investor tentang Buru yang sebenarnya,” harap Husnie.
Selama berada di Buru, Rizal turut memotivasi petani di daerah itu agar ke depan akan memiliki kesejahteraan yang lebih baik lagi dari yang sekarang. Petani diajak untuk mau menggunakan fasilitas KUR (kredit usaha rakyat) yang disediakan pemerintah melalui BRI, karena bunga cicilannya sangat ringan.Dengan fasilitas kredit bunga ringan tersebut, akan mampu membantu petani untuk meningkatkan mekanisasi alat mesin pertanian.
Saat berdialog dengan petani di hadapan gubernur dan bupati, Rizal yang terakhir tampil sebagai pembicara, juga menjanjikan akan membawa investor ke Buru untuk menggarap potensi gas di daerah itu untuk dijadikan bahan baku kelistrikan.
Dia optimis, dengan tersedianya kelistrikan dan juga sudah semakin membaiknya infrastruktur jalan di daerah tersebut, akan mampu membawa perobahan yang sangat luar bisa bagi kemajuan pembagunan di Kabupaten Buru. Dengan situasi keamanan yang kondusif pula, kelak akan mendorong investor swasta untuk berbondong-bondong ke Buru.(KI/Abdul Rasyid)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
No Response to "Rizal Ramli Panen Raya di Kampung Tahanan Eks Tapol"
Leave A Reply