Minggu, 11 Oktober 2009
Tak Ada Lagi Sekolah Reyot di Lutim
Posted on 10/11/2009 01:09:00 AM by Admin
KabarInvestigasi-LUTIM.Sebagai skala prioritas pertama pembangunan di Luwu Timur, pembangunan sektor Pendidikan mendapat perhatian yang cukup serius dari Pemerintah daerah.Itulah sebabnya pada setiap tahun anggaran alokasi dana dari APBD cukup besar untuk membiayai sektor ini.
Anggaran yang cukup besar tersebut dialokasikan untuk membiayai seluruh sektor pendidikan di Luwu Timur, baik pembangunan fisik maupun non fisik termasuk pembangunan sumber daya manusia. Pemerintah Daerah Luwu Timur sangat menyadari keterbatasan sumber daya manusia di Luwu Timur harus diatasi dengan membangun sektor pendidikan.
Untuk itu, langkah awal yang dilakukan pemerintah daerah adalah memperbaiki seluruh infrastruktur pendidikan berupa gedung-gedung sekolah yang rusak parah berikut mobilernya yang selama ini tidak pernah mendapat sentuhan sebelum Luwu Timur terbentuk. Hasilnya, saat ini tidak ditemukan lagi sekolah reyot di Luwu Timur, semuanya sudah diperbaiki oleh Pemerintah Daerah, bahkan sekolah yang dulunya memprihatinkan dibangun bertingkat.
Dari data Dinas Pendidikan Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dikbudparmudora) Kabupaten Luwu Timur menyebutkan, sejak tiga tahun terakhir yakni 2006-2008, Pembangunan Ruang Kelas Baru ( RKB) Sekolah Dasar mencapai 327 buah, sedangkan yang rehabilitasi mencapai 411 buah, Rehabilitasi MTs sebanyak 6 buah, Pembangunan Gedung TK 16 buah, Pembangunan Pasraman untuk Ummat Hindu 6 buah. Sementara untuk SMP, jumlah RKB SMP yang dibangun mencapai 39 RKB, yang mendapat rehabilitasi sebanyak 12 buah, 78 buah untuk rehabilitasi RKB SMA dan pembangunan baru SMA sebanyak 2 sekolah. Pembangunan infrastruktur pendidikan ini belum termasuk pembangunan pagar sekolah, WC, Musallah, perpustakaan maupun laboratorium yang jumlah cukup banyak.
Pembangunan infrastruktur pendidikan ini dilakukan dalam rangka menunjang kelancaran proses belajar mengajar, karena meskipun pendidikan sekarang digrastikan tetapi kalau gedung sekolahnya reyot, juga tidak bisa membuat anak-anak tenang untuk belajar karena setiap saat dikhawatirkan gedung sekolahnya bisa roboh.
Bupati Luwu Timur Andi Hatta Marakarma, pada beberapa kesempatan bertatap muka dengan masyarakat bahwa sering mengungkapkan bahwa saat ini tidak ada lagi gedung sekolah yang reyot di Luwu Timur, bahkan untuk mencarinya juga sangat susah. Pememrintah daerah berupaya agar infrastruktur pendidikan di Lutim lebih baik dari sebelum Lutim dimekarkan, sehingga anak- anak bisa belajar dengan baik dan tekun.
“ Bagaimana anak- anak mau belajar baik kalau gedung sekolahnya bocor- bocor “ ungkap Hatta.
Sementara untuk peningkatan kualitas anak didik dan kompetensi guru, Pemkab. Luwu Timur telah melaksanakan berbagai program diantaranya ; pemberian Beasiswa bagi siswa berprestasi mulai dari tingkat SD - SMA, Beasiswa 100 orang alumni SMA ke Jenjang S1, Beasiswa 50 orang D3 ke jenjang S1, Beasiswa 2 orang Boarding School serta Program sertifikasi dan pelatihan tenaga pendidik dan kependidikan.
Untuk menunjang kelancaran operasional para tenaga pengajar utamanya bagi sekolah yang masuk dalam wilayah daerah terpencil Pemerintah Luwu Timur juga memberikan kendaraan roda dua kepada mereka , dengan harapan kesulitan transportasi yang selama ini menjadi kendala utama bagi guru daerah terpencil bisa teratasi.
Itulah sebabnya, Bupati Luwu Timur setiap saat selalu menegaskan agar tidak boleh ada anak yang tidak bersekolah karena alasan biaya, karena saat ini seluruh biaya pendidikan sudah ditanggung oleh pemerintah daerah, termasuk penyediaan 9 unit bus sekolah untuk seluruh kecamatan di luar pemberdayaan PT. Inco, TBk. (KI/yulius)
Untuk itu, langkah awal yang dilakukan pemerintah daerah adalah memperbaiki seluruh infrastruktur pendidikan berupa gedung-gedung sekolah yang rusak parah berikut mobilernya yang selama ini tidak pernah mendapat sentuhan sebelum Luwu Timur terbentuk. Hasilnya, saat ini tidak ditemukan lagi sekolah reyot di Luwu Timur, semuanya sudah diperbaiki oleh Pemerintah Daerah, bahkan sekolah yang dulunya memprihatinkan dibangun bertingkat.
Dari data Dinas Pendidikan Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dikbudparmudora) Kabupaten Luwu Timur menyebutkan, sejak tiga tahun terakhir yakni 2006-2008, Pembangunan Ruang Kelas Baru ( RKB) Sekolah Dasar mencapai 327 buah, sedangkan yang rehabilitasi mencapai 411 buah, Rehabilitasi MTs sebanyak 6 buah, Pembangunan Gedung TK 16 buah, Pembangunan Pasraman untuk Ummat Hindu 6 buah. Sementara untuk SMP, jumlah RKB SMP yang dibangun mencapai 39 RKB, yang mendapat rehabilitasi sebanyak 12 buah, 78 buah untuk rehabilitasi RKB SMA dan pembangunan baru SMA sebanyak 2 sekolah. Pembangunan infrastruktur pendidikan ini belum termasuk pembangunan pagar sekolah, WC, Musallah, perpustakaan maupun laboratorium yang jumlah cukup banyak.Pembangunan infrastruktur pendidikan ini dilakukan dalam rangka menunjang kelancaran proses belajar mengajar, karena meskipun pendidikan sekarang digrastikan tetapi kalau gedung sekolahnya reyot, juga tidak bisa membuat anak-anak tenang untuk belajar karena setiap saat dikhawatirkan gedung sekolahnya bisa roboh.
Bupati Luwu Timur Andi Hatta Marakarma, pada beberapa kesempatan bertatap muka dengan masyarakat bahwa sering mengungkapkan bahwa saat ini tidak ada lagi gedung sekolah yang reyot di Luwu Timur, bahkan untuk mencarinya juga sangat susah. Pememrintah daerah berupaya agar infrastruktur pendidikan di Lutim lebih baik dari sebelum Lutim dimekarkan, sehingga anak- anak bisa belajar dengan baik dan tekun.
“ Bagaimana anak- anak mau belajar baik kalau gedung sekolahnya bocor- bocor “ ungkap Hatta.
Sementara untuk peningkatan kualitas anak didik dan kompetensi guru, Pemkab. Luwu Timur telah melaksanakan berbagai program diantaranya ; pemberian Beasiswa bagi siswa berprestasi mulai dari tingkat SD - SMA, Beasiswa 100 orang alumni SMA ke Jenjang S1, Beasiswa 50 orang D3 ke jenjang S1, Beasiswa 2 orang Boarding School serta Program sertifikasi dan pelatihan tenaga pendidik dan kependidikan.
Untuk menunjang kelancaran operasional para tenaga pengajar utamanya bagi sekolah yang masuk dalam wilayah daerah terpencil Pemerintah Luwu Timur juga memberikan kendaraan roda dua kepada mereka , dengan harapan kesulitan transportasi yang selama ini menjadi kendala utama bagi guru daerah terpencil bisa teratasi.
Itulah sebabnya, Bupati Luwu Timur setiap saat selalu menegaskan agar tidak boleh ada anak yang tidak bersekolah karena alasan biaya, karena saat ini seluruh biaya pendidikan sudah ditanggung oleh pemerintah daerah, termasuk penyediaan 9 unit bus sekolah untuk seluruh kecamatan di luar pemberdayaan PT. Inco, TBk. (KI/yulius)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
No Response to "Tak Ada Lagi Sekolah Reyot di Lutim"
Leave A Reply