Sabtu, 03 Oktober 2009

Turki Selidiki Organisasi Rahasia Pembantai Kurdi

Posted on 10/03/2009 08:25:00 AM by Admin

KabarInvestigasi – Ankara. Pengadilan Turkiakan melakukan penyelidikan mendalam terhadap eksistensi sebuah organisasi intelijen di dalam Gendarmerie yang diduga melakukan ratusan pembunuhan di wilayah tenggara negara Muslim ini.

Keputusan untuk menanyakan pada Staf Jenderal mengenai eksistensi dan fungsi Pusat Intelijen dan Kontraterorisme Gendarmerie (JITEM) keluar dalam persidangan terhadap 11 mantan anggota teroris Partai Buruh Kurdistan (PKK), kelompok penjaga desa dan agen intelijen sipil, yang beralih menjadi informan.

JITEM didirikan oleh mantan mayor jenderal Veli Kucuk, yang dipenjara menyusul penangkapannya dalam sebuah razia polisi untuk menghancurkan operasi Ergenekon. Menurut Murat Belge di Universitas Bilgi, Istanbul, JITEM dikatakan sebagai sayap militer dari organisasi teror bawah tanah Ergenekon.

Abdulkadir Aygan, mantan anggota PKK dan kemudian menjadi anggota JITEM, mengaku kepada media pada tanggal 19 Januari bahwa ketika mantan Kolonel Abdulkerim Kirca menjadi pimpinan JITEM di Diyarbakir, unit tersebut melakukan lusinan eksekusi di propinsi tenggara Turki. Keesokan harinya Kirca ditemukan bunuh diri.

Aygan mengklaim bahwa JITEM telah mengeksekusi sekitar 600 hingga 700 warga Kurdi di tahun 1990an, dan menambahkan bahwa “operasi-operasi JITEM selalu berakhir pada kematian. Mereka yang dilaporkan pada JITEM memiliki hubungan dengan PKK pasti dieksekusi.”

Ini ketika aktivis Kurdi menuntut agar sumur-sumur asam BOTAS, perusahaan petroleum Turki, dikosongkan, karena mantan anggota Ergenekon mengklaim bahwa JITEM membuang beberapa korbannya di sana.

JITEM menjadi subyek penyelidikan parlementer dalam skandal Susurluk ketika hubungan antara pemerintah Ankara, angkatan bersenjata, dan kejahatan terorganisir mencuat di puncak konflik Turki-PKK pada pertengahan tahun 1990an.

Turki berada di peringkat kedua setelah Rusia dalam daftar negara dengan kasus pelanggaran hak asasi manusia terbanyak yang dibuka di Pengadilan HAM Eropa dengan jumlah 9.000 kasus.

Dua pertiga dari aplikasi yang diajukan ke pengadilan Eropa terkait pelanggaran terhadap peradilan yang adil dan hak kepemilikan. Saat ini terdapat 440 kasus terbuka melawan Turki yang berhubungan dengan penyiksaan, perlakuan buruk, serta pelanggaran hak hidup.

Menurut statistik dari Kementerian Luar Negeri, Turki didenda sebesar 33 juta euro dalam 567 kasus yang berbeda antara tahun 1990 – ketika Turki mengijinkan aplikasi individual ke pengadilan Eropa – hingga 2006. Mayoritas dari kasus-kasus ini terkait dengan peristiwa yang terjadi di Anatolia tenggara ketika mereka mendeklarasikan bahwa wilayah tersebut berada dalam keadaan darurat. Keadaan ini secara resmi diterapkan di wilayah tersebut antara bulan Juli 1987 hingga November 2002 akibat aktivitas teroris yang dilakukan oleh PKK.

Turki telah banyak mendapat denda akibat pelanggaran HAM yang terjadi di wilayah tenggara saat itu, di mana JITEM aktif beroperasi. JITEM kini muncul lagi dalam agenda Turki setelah mantan Kolonel Arif Dogan ditahan dalam investigasi terhadap Ergenekon, sebuah jaringan kriminal yang diduga merencanakan kudeta terhadap pemerintah.

Dogan mengakui dalam proses interogasi bahwa ia adalah pendiri dan pimpinan JITEM. Geng Yuksekova adalah sebuah organisasi ilegal yang dibentuk di distrik Yuksekova, Hakkari, dan dipimpin oleh tiga petinggi militer dan sejumlah politisi yang menyelundupkan obat-obatan serta senjata. Aktivitas geng ini – yang pertama kali terungkap tahun 1996, menyebabkan nama JITEM disebut dalam catatan pengadilan untuk pertama kalinya – hanyalah satu bagian dari sejumlah aktivitas JITEM yang telah diajukan ke pengadilan Eropa, yang mana menyebabkan kerugian besar bagi perekonomian Turki.

Dogan merupakan salah satu tersangka yang diadili dalam kerangka Geng Yuksekova.Meskipun pengadilan lokal berulangkali menjatuhkan hukuman penjara kepada para anggota geng, semua hukuman itu dibatalkan oleh Pengadilan Agung Banding. Pengadilan Eropa kemudian mendenda Turki sebesar 103.000 euro untuk keputusan mereka atas geng tersebut.

Dogan juga disebut-sebut dalam investigasi pembunuhan penulis Kurdi, Musa Anter, yang pada tahun 1992 dibunuh ketika berusia 72 tahun di Diyarbakir, di mana ia datang untuk menghadiri sebuah festival. Abdulkadir Aygan, seorang mantan teroris PKK yang beralih menjadi anggota JITEM selama 10 tahun, menjelaskan bertahun-tahun setelah kasus Yuksekova bahwa salah satu kelompok JITEM, yang dikendalikan oleh Dogan dan Cem Ersever (yang kemudian juga dibunuh oleh geng Ergenekon tahun 1993), membunuh Musa Anter tahun 1992 di kamar hotelnya. Aygan juga berada bersama kelompok yang membunuh Anter itu. Turki dinyatakan bersalah 14 tahun setelah pembunuhan itu terjadi dan diperintahkan oleh pengadilan Eropa untuk membayar denda sebesar 28.500 euro di tahun 2006. (KI/SM)

No Response to "Turki Selidiki Organisasi Rahasia Pembantai Kurdi"

Leave A Reply

INGIN MENDAPATKAN DOLAR?.........SAYA SUDAH BUKTIKAN!!!!!!!!!!!
Caranya?
Klik semua Iklan PTC Atau Banner di Bawah ini satu persatu, kemudian Daftar....( Gratis Bro ).....Setelah Daftar Log In.....
Setelah Log In........Klik View Ads......Kemudian Klik Link satu per satu....tunggu sebentar.......Setelah paling atas muncul tulisan ( CLICK "9" ) klik angka nomor 9 dan seterusnya.......Dolar sudah kita dapat Bro.....gampang kan?........

Untuk mencairkan Dolar yang sudah kita dapat, kita harus mempunyai rekening PAYPAL. Daftar Paypal disini