KabarInvestigasi

KabarInvestigasi-Banda Aceh. Setelah adanya koordinasi dari Pemerintah Aceh, pihak Bank Rakyat Indonesia (BRI) Kantor wilayah Aceh, menyatakan siap untuk menyalurkan program Kredit Pemberdayaan Pengusaha (KPP), dana tersebut dialokasikan oleh Depatermen Keuangan sebesar Rp45 miliar, melalui subsidi suku bunga.

Informasi diperoleh wartawan melalui Supervisor Bisnis Ritel, Program dan CBK, BRI Kantor Wilayah Aceh, Syahrul Basri, menyebutkan, pihaknya siap menyalurkan dana untuk pengusaha yang tertimpa musibah bencana Tsunami Aceh beberapa tahun silam itu.

“Hanya saja, belum ada peraturan untuk penyaluran bantuan KPP, untuk lembaga perbankan di Aceh.Dan, sejauh ini bagi kami tidak ada kendala dalam menyalurkannya,”sebut Syahrul.

Kata dia, selama ini pihaknya juga telah menyalurkan kredit sektor ril (modal usaha), yang realsasinya mencapai 80 persen.Sedangkan, untuk sektor konsumtif (benda/barang) sebesar 20 persen.

Sementara Kepala Biro Ekonomi Setda Aceh, Muhammad, terkait penyaluran bantuan Kredit Pemberdayaan Pengusaha (KPP) Ia menjelaskan, Provinsi Aceh mendapatkan 75 persen atau sekira Rp45 Miliar, dan Sumatera Utara (Sumut) 25 persen sebanyak Rp15 Miliar.

“Nah, dari 75 persen anggaran yang dipergunakan itu, dimana word bank harus menyalurkan sebesar Rp900 miliar, guna subsidi suku bunga dapat terserap secara maksimal,”jelas Muhammad.

Sebut dia, sebelumnya penyaluran dana KPP tersebut terkesan minim bahkan mengalami keterlambatan, dikarenakan hanya dilaksanakan oleh Bank BPD Aceh.Maka, pihaknya, meminta dilibatkan tiga Bank lainnya, meliputi, BRI, BNI, dan Bank Mandiri.

“Jadi, dengan adanya tiga Bank ini, diharapkan mampu membantu Bank BPD Aceh, untuk menyalurkan dana KPP tersebut.Sehingga, para pengusaha yang mengajukan permohonan dapat menikmatinya sedini mungkin,”sebut dia.

Disi lain Muhammad, meminta, hendaknya lembaga perbankan tidak hanya berani menyalurkan kredit di sektor konsumtif saja, melainkan juga sektor ril.

“Kalau hanya kredit sektor konsumtif, tidak begitu berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi, seperti, memberikan modal usaha, tenaga kerja, hingga investasi, dalam rangka mempercepat perekonomian kearah yang lebih baik,”pinta Muhammad.

Tambah dia lagi, pihak bank harus menganalisis untuk membuka kredit modal usaha, sebagaimana yang dibutuhkan masyarakat Aceh.

“Perlu adanya analisis dari pihak Bank, guna membuka kredit berupa modal usaha yang dapat membantu perekonomian bagi rakyat Aceh,”tambah dia lagi. (KI/AFRIZAL)