KabarInvestigasi

Kabar Investigasi-Banda Aceh.Saat ini, dua dari delapan Kabupaten dipantai Barat Aceh, meliputi, Aceh Barat dan Nagan Raya terbanyak memiliki potensi pertambangan batubara.Tidak hanya itu, wilayah tersebut juga, terbanyak mempunyai potensi tambang emas.

“Tidak semua daerah memiliki pertambangan batubara, seperti dikawasan pantai Barat Aceh hanya dua kabupaten yang terbanyak mempunyai potensi itu.Sedangkan emas, masih sedang dalam proses eksplorasi,”ujar Zulfikar.

Terang dia, untuk melakukan pengelolaan kedepan atas potensi itu, diantaranya, harus berwawasan lingkungan, mengevaluasi eksplorasi yang telah ada, hingga penerapan sistim perencanaan penambangannya.

“Masih adanya para pengusaha tambang saat ini, yang terkesan belum begitu profesional.Maka, perlu kita bina secara maksimal.Selain itu juga, minimnya tenaga teknis dikabupaten dimiliki,”jelas dia.

Kata dia, terkait penggunaan izin pihaknya khusus untuk provinsi Aceh dan Riau, masih menggunakan undang-undang otonomi daerah.Dimana, sebelum bupati menegluarkan izinnya itu harus terlebih dahulu adanya rekomendasi dari Gubernur.

“Berbeda dengan provinsi lainnya di indonesia, artinya para bupati diperbolehkan mengeluarkan izin tanpa harus diketahui oleh gubernur,”tutur dia.

Ia menyebutkan, saat ini masih adanya kelemahan diemban diprovinsi Aceh, salah satunya mengenai data potensi.Sebab, investor tidak mungkin akan masuk, jika tanpa memiliki data tersebutyang benar.

“Barang yang bagus itukan berdasarkan data kita miliki, data inilah seharusnya mulai diterapkan.Nah, untuk menyelesaikan kegiatan survei tersebut, tentunya membutuhkan biaya sangat besar,”sebut dia.

Sambung dia lagi, pihaknya hanya memberikan data awal, kemudian tugas investor yang melakukan eksplorasi, guna menilai layak tidaknya bahan galian.

“Karena, bahan itu dimamfaatkan oleh investor itu sendiri.Intinya, Ia mengetahui jumlah dan kebutuhan pasarnya.Kemudian dilakukannya eksplorasinya, guna mendaapatkan cadangan pasti, yang dapat menguntungkan pengusaha,”sambung dia lagi.

Menurut Zulfikar, meski provinsi Aceh memiliki banyak potensi pertambangan, yakni, batubara, biji dan pasir besi, emas, serta timah hitam.Namun, pihaknya menyatakan adanya problema dilapangan tentang sumberdaya mineral, khususnya logam ada yang terletak dikawasan lindung.

“Sehingga, kita tidak bisa mengeksploitasikannya dikawasan hutan lindung tersebut.Kecuali misalnya, ada pengusaha tambang profesional dia akan melakukan pertambangan dibawah tanah,”paparnya. (KI/AFRIZAL)