KabarInvestigasi

KabarInvestigasi – Ambon. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) rencananya akan meresmikan dua proyek perhubungan di Maluku saat kunjungannya ke Ambon untuk perayaan Hari Perdamaian Dunia yang dijadwalkan 25 November 2009.

Kedua proyek yang dijadwalkan diresmikan Kepala Negara adalah kapal motor penyeberangan (KMP) Bukit Masbait dan dermaga penyeberangan di Ilwaki, Pulau Wetar, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD).

Kepastian ini disampaikan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Maluku, Benny Gaspersz di Ambon, Sabtu (21/11)

"Saya sudah melaporkan kepada Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu agar memanfaatkan kehadiran Presiden SBY untuk meresmikan proyek strategis dalam memperlancar akses transportasi antarpulau tersebut," ujarnya.

KMP Bukit Masbait yang diberi nama sesuai salah satu pegunungan di kabupaten Maluku Tenggara itu diprogramkan melayari trayek Tual - Elat pergi pulang (pp), selanjutnya Tual - Toyando - Kur - Kaimila pp.

Sedangkan dermaga penyeberangan di Ilwaki untuk mendukung akses transportasi laut pada sejumlah wilayah yang letak geografisnya berbatasan dengan Timor Leste.

Benny mengatakan, strategi pembangunan sektor perhubungan laut itu untuk mewujudkan Trans Maluku sehingga warga dari Papua bisa ke Aceh melalui sejumlah pulau di daerah ini karena terbuka akses jalan maupun trayek penyeberangan.

"Kami memang membutuhkan KMP untuk membuka mewujudkan Trans Maluku karena daerah ini terdiri dari 1.340 pulau dengan sekitar 92,4 persen wilayahnya merupakan laut," katanya.

Dia mengisyaratkan sat KMP yakni Teluk Ambon dijadwalkan peresmian pengoperasiannya pada Desember 2009.

"Trayeknya Ambon ke kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) setiap Senin hingga Jumat. Sedangkan Sabtu dan Minggu memperkuat trayek Hunimua, pulau Ambon - Waipirit, pulau Seram," ujar Benny.

Disinggung kehadiran KMP "Tanjung Kuako" yang telah diluncurkan di galangan kapal Tegal pada 26 Agustus 2009, dia menjelaskan, bila tiba di Ambon diprogramkan memperkuat pengoperasian trayek Hunimua - Waipirit.

"KMP yang diberi nama sesuai salah satu tanjung di Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah diharapkan pada akhir 2009 sudah melayari trayek penyeberangan Hunimua - Waipirit," katanya.

Benny mengatakan telah melaporkan program tersebut kepada Gubernur Ralahalu, ternyata diarahkan memperkuat armada penyeberangan di trayek Hunimua - Waipirit.

"Trayek penyeberangan Hunimua - Waipirit saat ini hanya dilayani dua KMP berusia tua yang sering mogok, makanya terjadi antrean panjang kendaraan sehingga meresahkan masyarakat," ujarnya.

Dia berharap dengan kehadiran KMP "Tanjung Kuako" dan KMP Teluk Ambon, maka keresahan masyarakat pemilik kendaraan roda empat, terutama truk yang mengangkut hasil pertanian dari Pulau Seram ke Ambon. Sedangkan dari Ambon dengan bahan pokok, material bangunan dan elektronik bisa kembali lancar, menyusul dialihkannya satu KMP untuk memperkuat trayek Ambon - Namlea, ibukota Kabupaten Buru.

"Kami melalui koordinasi dengan pihak ASDP (Angkutan Sungai Danau dan Penyebrangan) telah menawarkan kepada pihak swasta untuk mengoperasikan KMP di Maluku karena bernilai ekonomis dan strategis dalam menghubungkan pulau-pulau di sini," kata Benny Gasperz. (KI/syarafudin.p)