KabarInvestigasi

KabarInvestigasi-(Pati, Kota). Disadari atau tidak, larisnya pemutaran film 2012, bukan karena gencarnya promosi, justru terangkat oleh kontroversi dan pernyataan-pernyataan MUI atau Majelis Ulama Indonesia.

Suksesnya film 2012, bukan karena gencarnya promosi, yang dilakukan oleh management film tersebut. Tapi sukses film yang menghabiskan dana lebih dari US$220juta ini, karena terbantu rasa penasaran yang tinggi masyarakat, menyusul kontroversi pernyataan dari sebagian Pengurus MUI di daerah yang melarang nonton film itu.

Pengasuh Pondok Pesantren Roudlatut Thalibin, Rembang, Jawa Tengah KH Ahmad Mustofa Bisri menilai, secara tidak langsung pernyataan - pernyataan tersebut, mendongkrak lakunya film yang disutradarai Roland Emmerich yang sebelumnya menyutradarai film The Day After Tommorrow Dan Independence Day itu.

“Sekarang ulama mungkin sudah ada kerjasama dengan perfilman dan permusikan. Ketika ulama (MUI,red), mengomentari itu filmnya malah tambah laris. Entah sadar entah tidak MUI telah mempromosikan film itu.”, Sindir Gus Mus.

KH Achmad Mustofa Bisri berharap kepada masyarakat kalau takut untuk melihat film, seperti gambaran terjadinya kiamat dalam film 2012, mendingan tidak usah nonton. Hal itu untuk menghindari rasa ketakutan, atau mengambil sisi positifnya dari tayangan film tersebut.

“Ya kalau takut enggak usah nonton lah. Iya … itu kan film sama dengan wayang dan segala macemnya. Enggak berani nonton wayang bratayudha ya gak usah nonton film, ya jangan tontot wayang.”, ungkapnya santai.

Sejak berhembusnya pernyataan MUI Malang dan MUI Banjarmasin mengharamkan film 2012, karena isi cerita dikhawatirkan akan meresahkan masyarakat, justru berseberangan dengan MUI Pusat yang justru menilai isi film tersebut tidak menyesatkan dan hanya imajinasi sang sutradara. [KI/AgusPAS]



Kunjungi selalu : http://www.kabarinvestigasi.com
Sebagai pembaca setia,suka berita ini.
MOHON DIKOMENTARI!!!!!!!