KabarInvestigasi

KabarInvestigasi-Madiun. Menjelang musim tanam (MT) padi tahap I, para petani di desa Sogo dusun Tanjung Sari kecamatan Sawahan kabuipaten Madiun Jawa Timur mengadakan perburuan tikus secara masal ,pasalnya jika tikus – tikus sawah tersebut tidak segera di musnahkan mereka mengaku akan terancam gagal panen karena padi mereka akan di serang oleh hama tersebut ,” saat ini saja persemaian benih kita untuk persiapan masa tanam nanti sudah di serang oleh tikus-tikus itu,”keluh pardi(50).

Dua kelompok tani yang berada di desa tersebut , Tani Agung dan Tani Membangun sangat mengeluhkan hama tikus itu, karena tidak mempan di basmi dengan obat-obatan,

Berkali-kali mereka mencoba membasmi dengan berbagai macam obat serangga namun hasilnya nihil ,” satu-satunya jalan yakni di lakukan dengan cara membakar lubang-lubang tikus agar mereka keluar dan bisa kita musnahkan,” terang Surkanto.(29/11).

Menurut Surkanto,yang juga Manager kelompok tami desa Sogo, tiap kali kawanan tikus datang menyerang seluruh petani selalu melakukan perburuan secara masal ,hal itu di lakukan agar tanaman padi yang merupakan satu-satunya penopang hidup dan sumber penghasilan tetap bagi penduduk di wilayah ini bisa panen dengan hasil yang memuaskan.

Di samping itu para petani juga mengeluhkan peranan petugas penyuluh pertanian (PPL) dari dinas pertanian kabupaten Madiun yang di rasa kurang aktif dalam membina kelompok tani ,” kami sangat menharapkan peran aktif dari dinas pertanian karena sampai sekarang para petani di sini kurang di perhatikan,”ungkapnya.

Para petani menganggap jatah pupuk yang di berikan oleh pemkab saat ini di rasa masih jauh dari ideal ,pasalnya ntuk lahan padi 1 hektar mereka hanya mendapat pupuk 7 kwintal yang terdiri dari Urea, Npk , ZA,super phost dan organic dalam satu paket.

Menanggapi protes para petani , ketua Komisi B DPRD kabupaten Madiun ,H.Suwandi membenarkan bahwa untuk pupuk dengan lahan seluas 1 hektar idealnya harus 1 ton , karena jika pupuk tidak berimbang hasil panen juga akan berkurang ,”masalahnya tanah sawah sekarang sudah banyak kandungan kimianya ,”terangnya.

Menurut H.Suwandi dalam waktu dekat DPRD kabupaten Madiun juga akan melakukan sidak pupuk ke seluruh distributor di kabupaten Madiun , dengan maksud menertibkan penyelewengan pupuk bersubsidi , melarang penjualan pupuk di atas HET , mencegah penjualan pupuk antar kota , dan yang terpenting kelangkaan pupuk di kabupaten Madiun bisa di hindari.(KI/Aan).



Kunjungi selalu : http://www.kabarinvestigasi.com
Sebagai pembaca setia,suka berita ini.
MOHON DIKOMENTARI!!!!!!!