KabarInvestigasi

KabarIvestigasi-Banda Aceh. Ratusan guru bantu pusat, guru bantu Provinsi Aceh dan guru bantu honorer, yang berasal dari Kabupaten Aceh Besar mendatangi gedung DPR Aceh hari ini, Senin (2/11).

Mereka menuntut pengangkatan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) tanpa syarat dan berdasarkan lamanya pengabdian mereka di sekolah

Salah seorang guru Bantu yang juga selaku koordinator Aksi, Rohani Meminta kepada Dewan yang terpilih agar mempedulikan nasib para guru honor dan kontrak yang telah mengabdi selama 6 tahun. Agar peningkatan tunjangan fungsional minimal Rp 1 juta perbulan dari APBA , serta jaminan tunjangan pensiun.

“kami meminta kepada Dewan Perwakilan Rakyat Aceh agar membantu nasib kami, karena mulai pengangkatan tahun 2003 hingga 2009 belum ada pengangkatan oleh Bupati Aceh Besar, hal ini menjadi tanda tanya bagi kami”, kata Rohani koordinator guru bantu kepada wartawan, Senin (2/11) di Kantor DPR Aceh.

Kedatangan para guru tersebut, diterima oleh Burhanuddin Kabag persidangan DPRA, karena Ketua dan Wakil DPRA tidak ada ditempat, namun Burhanuddin berjanji akan menyampaikannya kepada ketua DPRA.

Rohani menambahkan, guru honor dan kontrak saat ini berjumlah 149 orang yang berada di Aceh Besar, para guru tersebut telah bekerja mulai tahun 2003 hingga masa kontrak tahun 2009, setelah masa kontrak habis para guru tersebut tidak bisa melanjutkan lagi.

Padahal sesuai peraturan pemerintah nomor 43-48 tahun 2005, guru honorer dan kontrak hingga batas akhir tahun 2009 harus diperioritaskan pengangkatan, namun hingga berakhir masa kontrak saat ini, belum ada pengangkatan sama sekali.

Lanjutnya, saat ini faktor usia menjadi permasalahan bagi para guru honorer dan kontrak, karena umur mereka telah melebihi batas umur yang telah ditentukan untuk pengangkatan, rata-rata umur mereka saat ini diatas 30 tahun.

Oleh karena itu, para guru tersebut meminta kejelasan kepada Bupati Aceh Besar mengapa 149 orang guru kontrak dan honorer belum diangkat, sebelumnya para guru tersebut telah mendatangi kantor bupati Aceh Besar namun tidak ada tanggapan sama sekali, hanya mengatakan nama mereka telah dikirim ke Pusat, ketika utusan para guru tersebut berjumlah 5 orang pada februari 2009 mendatangi BKN pusat, nama mereka belum ada masuk ke BKN, sehingga kekecewaan dirasakan oleh 149 orang guru tersebut. paparnya

Sementara itu menurut Wakil Gubernur Aceh terkait pengangkatan guru honor dan kontrak mengatakan, saat ini pengangkatan guru sesuai kekurangan guru disekolah, pengagkatannnya sesuai spesifikasi jurusan yang dibutuhkan jadi tidak asal angkat, hal ini untuk meningkatkan profesionalisme dalam pendiddikan, “saya akan bertemu dengan Badan Kepegawaian pendidikan dan Pelatihan (BKPP) untuk menyelesaikan masalah ini”, ujarnya.(KI/Dedi)