KabarInvestigasi

Kabar Investigasi-Banda Aceh.Sebanyak 1.003 orang lulusan Universitas Syiahkuala (Unsyiah) Banda Aceh, masa periode September-Oktober 2009, pada Sabtu (14/11), dilaporkan diwisudakan bertempat di Accademic Activity Center (Pusat Kegiatan Akademik) Darussalam.Para wisudawan tersebut, meliputi Strata-1 (S1) sejumlah 807 orang, Pendidikan Dokter Umum 41 orang, Dokter Hewan 23 orang, Ilmu Keperawatan 14 orang, serta Pascasarjana sekira 118 lulusan.
“Dari data yang ada, hanya ini satu-satunya wisuda yang melepaskan lulusan terbanyak sepanjang sejarah Unsyiah atau sejak tahun 1965 silam,”kata Rektor Unsyiah, Prof.Dr.darni M.Daud, MA, pada upacara wisuda pascasarjana, pendidikan profesi dan sarjana, kemarin.
Kata dia, sejak wisuda pertama hingga sekarang jumlah lulusan yang telah dihasilkan Unsyiah sebanyak 48.601 orang.Lulusan tersebut tersebar diseluruh nusantara.Bahkan juga, diluar negeri untuk mengabdi bagi kepentingan bangsa, negara, dan umat manusia pada umumnya.
“Secara kuantitas, kontribusi Universitas ini dalam menghasilkan sarjana beraneka bidang ilmu cukup signifikan.Keberhasilan tersebut tidak harus membuat semua berpuas diri, melainkan seyogyanya menjadi pemicu bagi perguruan tinggi,”ujar dia.
Sebut Darni, berdasarkan kategori lulusan, bahwa sekitar 11 orang atau 9,32 persen lulusan pasca sarjana (S2) lulus pujian (Cum Laude), 40 orang sekira 33,90 persen lulus sangat memuaskan, dan 67 orang 56,78 persen berkategori memuaskan.
Lanjut dia lagi, lulusan pendidikan dokter umum adalah 31 orang lulus sangat memuaskan, dan sebanyak 10 orang berkategori memuaskan
“Untuk Pendidikan Dokter Hewan, telah mencapai 100 persen atau berjumlah sekitar 23 orang dengan yudisium memuaskan.Dan, lulusan pendidikan keperawatan terdiri atas 3 orang cum laude, 8 orang sangat memuaskan, serta 3 lulusan lainnya memuaskan,”lanjut Darni.
Jelas dia, untuk lulusan program sarjana terdiri atas 63 orang atau 7,81 persen pujian, 428 orang memperoleh hasil sangat memuaskan, dan 316 lagi diposisi memuaskan.
Sambung dia, pihaknya sedang berupaya membangun fasilitas pendidikan modern, supaya proses pembelajaran dapat menjadi kearah yang lebih baik.Sehingga, akan berdampak terhadap peningkatan mutu kelulusan.
“Belum lama ini, pemerintah Taiwan melalui Taipei Economic and Trade Office in Indonesia (TETO), telah menghibahkan gedung ICT, yang disertai kelengkapan fasiiltas cukup representatif, senilai Rp20 Miliar,’sambung dia.
Namun begitu, kata dia, atas kelengkapan fasilitas tersebut bukanlah suatu jaminan kelulusan perguruan tinggi menjadi lebih baik.Sebab, masih banyak faktor lain, mempunyai andil yang tak bisa terabaikan.
“Faktor dimaksudkan itu, seperti kinerja dosen dan semangat belajar mahasiswa,”katanya.(KI/AFRIZAL)