Sabtu, 05 Desember 2009
Bank Nagari Sumbar Prioritaskan Kredit Petanian
Posted on 12/05/2009 11:55:00 PM by Kabarinvestigasi
Kabar Investigasi-Banda Aceh.Hingga kini, berbagai upaya dari Bank Nagari Sumatera Barat (Sumbar) bersama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) setempat, terus dilakukan.Salah satunya, melalui penyaluran kredit disektor pertanian yang juga merupakan prioritas lembaga perbankan tersebut.
Hal itu diungkapkan, Komisaris Independen Bank Nagari Sumatera Barat, Niki Lukviarman, kepada KI, disela-sela Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) FKDK/P BPD SI ke-4, di Banda Aceh, Sabtu (5/11) kemarin.
Kata dia, pihaknya telah melaksanakan terhadap kegiatan dimaksud, dalam membina para petani melalui kelompok KKPA.Selain itu, bantuan tersebut juga mengalir ke koperasi, dengan menyediakan pupuk, bibit, untuk dikembangkan sebagaimana kebutuhan masyarakat.
“Disumbar sektor pertanian sangat berkembang, karena, sawit termasuk produk unggulan bagi masyarakat Sumatera Barat.Dan, berbeda dengan dipadang, lebih dominan terhadap sektor perdagangan, namun demikian, sektor pertanian tetap dihidupkan,”ujar dia.
Ia menyebutkan, sektor pertanian paling utama yang dihidupkan tersebut hanya berskala kecil, dan memiliki tanah tidak begitu luas, kemudian mengetahui cara pengelolaan biaya, seperti, dalam saat membelikan pupuk, bibit.
“Karena itulah, dibentuk kelompok-kelompok tani untuk penyaluran kredit tersebut, pendekatannya disebut.Sebab, jika penyalurannya dilakukan secara perorangan, dikhawatirkan ada yang tidak memperoleh sertifikat, dan, dengan berkelompok pula adanya suatu jaminan,”sebut dia.
Sepanjang tahun, lanjut dia lagi, Bank Nagari bersama dengan Pemda, terus melahirkan program-program unggulan.Diantaranya, seperti pada tahun 2008 lalu, Pemerintah setempat meminta agar tahun 2009 ini, alokasinya dinaikkan sebesar 3 persen, dan telah diakomodasikan pihak lembaga perbankan itu.
“Namun begitu, karena Bank itu diatur oleh Bank Indonesia, terutama dalam mengambil resiko.Intinya, dalam sektor pertanian harus dilihat manasaja yang akan menimbulkan resiko, nah, perkebunan ini termasuk yang relativ tidak beresiko,”sambung dia lagi.
Hanya saja, masih kata Niki, tergantung bagaimana pihak managemen, dalam melihat dan menganalisis terhadap suatu resiko dapat terakomodir dengan tingkat keuntungan yang diharapkan.
“Tentunya, dalam menangani persoalan tersebut, sangat tergantung bagaimana pihak managemen, antara resiko dengan tingkat keuntungan mampu terkaver yang diharapkan lembaga tersebut,”kata Niki.
Ditanya mengenai suku bunga, Ia menyatakan, sesuai yang diberlakukan dipasar, karena, jika sukubunga di Bank Nagarilebih tinggi, dicemaskan, tidak tertutup kemungkinan nasabah bisa lari ke bank-bank lainnya, lainnya,tuturdia.(KI/AFRIZAL)
Hal itu diungkapkan, Komisaris Independen Bank Nagari Sumatera Barat, Niki Lukviarman, kepada KI, disela-sela Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) FKDK/P BPD SI ke-4, di Banda Aceh, Sabtu (5/11) kemarin.
Kata dia, pihaknya telah melaksanakan terhadap kegiatan dimaksud, dalam membina para petani melalui kelompok KKPA.Selain itu, bantuan tersebut juga mengalir ke koperasi, dengan menyediakan pupuk, bibit, untuk dikembangkan sebagaimana kebutuhan masyarakat.
“Disumbar sektor pertanian sangat berkembang, karena, sawit termasuk produk unggulan bagi masyarakat Sumatera Barat.Dan, berbeda dengan dipadang, lebih dominan terhadap sektor perdagangan, namun demikian, sektor pertanian tetap dihidupkan,”ujar dia.
Ia menyebutkan, sektor pertanian paling utama yang dihidupkan tersebut hanya berskala kecil, dan memiliki tanah tidak begitu luas, kemudian mengetahui cara pengelolaan biaya, seperti, dalam saat membelikan pupuk, bibit.
“Karena itulah, dibentuk kelompok-kelompok tani untuk penyaluran kredit tersebut, pendekatannya disebut.Sebab, jika penyalurannya dilakukan secara perorangan, dikhawatirkan ada yang tidak memperoleh sertifikat, dan, dengan berkelompok pula adanya suatu jaminan,”sebut dia.
Sepanjang tahun, lanjut dia lagi, Bank Nagari bersama dengan Pemda, terus melahirkan program-program unggulan.Diantaranya, seperti pada tahun 2008 lalu, Pemerintah setempat meminta agar tahun 2009 ini, alokasinya dinaikkan sebesar 3 persen, dan telah diakomodasikan pihak lembaga perbankan itu.
“Namun begitu, karena Bank itu diatur oleh Bank Indonesia, terutama dalam mengambil resiko.Intinya, dalam sektor pertanian harus dilihat manasaja yang akan menimbulkan resiko, nah, perkebunan ini termasuk yang relativ tidak beresiko,”sambung dia lagi.
Hanya saja, masih kata Niki, tergantung bagaimana pihak managemen, dalam melihat dan menganalisis terhadap suatu resiko dapat terakomodir dengan tingkat keuntungan yang diharapkan.
“Tentunya, dalam menangani persoalan tersebut, sangat tergantung bagaimana pihak managemen, antara resiko dengan tingkat keuntungan mampu terkaver yang diharapkan lembaga tersebut,”kata Niki.
Ditanya mengenai suku bunga, Ia menyatakan, sesuai yang diberlakukan dipasar, karena, jika sukubunga di Bank Nagarilebih tinggi, dicemaskan, tidak tertutup kemungkinan nasabah bisa lari ke bank-bank lainnya, lainnya,tuturdia.(KI/AFRIZAL)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
No Response to "Bank Nagari Sumbar Prioritaskan Kredit Petanian"
Leave A Reply