KabarInvestigasi

KabarInvestigasi-SEMARANG.Dipenghujung tahun 2009 Bank Jateng dengan visinya sebagai Bank Terpercaya, menjadi kebanggaan masyarakat Jawatengah didalam pembangunan“, mampu meraih predikat penghargaan terbaik ke 2 bank yang berprakarsa mendorong untuk mewujudkan pemantapan ketahanan pangan reginal /daerah. Bertempat di Jakarta baru-baru ini,penghargaan diserahkan wakil presiden Boediono kepada Bank Jateng yang diterima langsung oleh Direktur Utama Bank Jateng, Drs.Hariyono.

Pada kesempatan tersebut, Bank Jateng ditetapkan sebagai terbaik ke 2 secara nasional sebagai bank yang berhasil menyalurkan Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKP-E)„Prestasi ini semakin melengkapi kiprah dan kontribusi nyata Bank Jateng sebagai bank yang selalu konsen dalam pengembangan ekonomi regional di Jawa Tengah“, ujar Dirut Bank Jateng, Hariyono saat dimintai komentar selepas menerima penghargaan.

„penghargaan tersebut juga mengukuhkan bahwa Provinsi Jawa Tengah sebagai salah satu pilar penyangga kebutuhan pangan dan energi nasional terutama peternakan Sapi, beras, tebu,holtikultura dan produksi padi“, lanjut Hariyono.

Program KKPE dikembangkan oleh Kementrian Pertanian bekerjasama dengan Departemen Keuangan yang bertujuan menunjang kebutuhan modal bagi petani baik perorangan maupun kelompok khususnya untuk menyangga ketersediaan pangan dan energi.

KKPE sangat membantu mengingat rendahnya suku bunga kredit yang sekaligus menjawab sebagian pandangan masyarakat yang menyebutkan suku bunga kredit perbankan terlalu tinggi dan kurang terjangkau masyarakat.

Hal ini tidak lepas dari pola subsidi bunga yang diterapkan dalam KKPE. ”Jadi petani atau kelompok tani cukup membayar bunga antara 6-7% pertahun kepada bank untuk setiap kredit yang diterima“ jelas Hariyono.

Keberhasilan sebagai bank penyalur KKEP ini tidak lepas dari keuletan Bank Jateng dalam pemberdayaan ekonomi berbasis ketahanan pangan dan energi.

Didukung dengan jaringan infrastruktur kantor cabang yang menjangkau ke pelosok Jawa Tengah, KKPE tersalur kepada lebih dari 500 debitur dengan total plafond 28,370 miliar„Sektor yang diminati kelompok tani adalah pengembangan tanaman pangan, holtikultura, pengadaan pangan, peternakan, disamping sektor lain seperti penangkapan dan budidaya ikan dan pengembangan ubi-ubian“, jelas Hariyono.

Petani atau kelompok dapat mengambil plafond kerdit sampai dengan 500 juta yang ditetapkan berdasarkan kebutuhan indikatif. Tingkat non performing loan (NPL) KKPE juga terhitung kecil yaitu di bawah 0,1% jauh dari ketentuan maksimal 5% yang ditetapkan Bank Indonesia.

Rendahnya tingkat NPL ini sebagai akibat pembinaan dan monitoring yang konsisten bersama dengan petugas lapangan dan dinas terkait yang bertujuan agar petani atau kelompok tani dapat menggunakan dana yang diterima secara tepat sasaran dan tepat manfaat.

Bahkan Bank Jateng juga menggandeng pihak lain seperti Tim Moneter KBI Semarang, SKPD dan lembaga teknis untuk memberikan pendampingan dan fasilitasi pemberdayaan kompetensi kepada kelompok tani.

Menyongsong tahun 2010, Bank Jateng juga telah menyiapkan kebijakan baik dibidang penghimpunan dana dengan program hadiah undian yang lebih menarik,peningkatan pelayanan nasabah dan terutama pemberdayaan UMKM termasuk pengembangan produk kredit berbasis masyarakat desa guna mendukung program pembangunan Pemerintah Jawa Tengah untuk mewujudkan masyarakat Jawa Tengah yang lebih sejahtera dengan menyediakan banyak skim kredit produktif lunak seperti Kredit Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD) dengan target senilai Rp. 20 Miliar, Kredit Kepada Pengusaha Kecil dan Mikro (KPKM) senilai Rp 50 Miliar, Kredit Pusaka Mandiri (PUNDI) lebih dari Rp. 71 Miliar, Kredit Karya Sejahtera (Karsa) senilai Rp. 47 Miliar, Kredit untuk pengusaha mikro dan kecil yang peduli lingkungan serta untuk efisiensi (KfW IEPC) senilai Rp. 17 Miliar dan Kredit Kemitraan (Corporate Social Responsibility/CSR) senilai Rp. 4,4 Miliar.

Dengan penyediaan fasilitas kredit lunak untuk UMKM tersebut, Bank Jateng semakin menunjukkan komitmen yang tinggi terhadap pengembangan usaha mikro dan kecil yang berada di wilayah Jawa Tengah serta guna mendukung kebijakan Pemerintah Daerah dalam mengimplementasikan program Bali Ndeso Mbangun Desa.

Bentuk lain kepedulian Bank Jateng dalam memberdayakan dan memajukan UMKM, dengan menjalin kerja sama dengan pihak-pihak terkait seperti Bank Indonesia, KADIN, GTZ-red, Askosindo, Dinas Koperasi, PNM, Indonesia Eximbank (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia/LPEI), Lembaga Pembiayaan Dana Bergulir (LPDB) Koperasi dan UMKM-Kementerian Negara Koperasi dan UKM, PT. Jamsostek (Persero) dalam bentuk fasilitasi, pendampingan, pembinaan, dan penyediaan dana lunak.

Terhadap UMKM yang selama ini sering menemui kendala dalam pemenuhan agunan (belum bankable tapi feasible),Bank Jateng juga telah menggandeng beberapa perusahaan asuransi dan lembaga penjaminan untuk mengcover kekurangan agunan dimaksud. Ia berharap, kebijakan tersebut dapat meningkatkan fungsi intermediasi dan membawa manfaat bagi masyarakat.

Salah satunya, dalam waktu khir Desember ini, InsyaAllah kami akan membuka layanan Sentra UMKM Bank Jateng, mohon dukungan” harap Hariyono menutup pembicaraan.(KI/M. MUNIR )



Kunjungi selalu : http://www.kabarinvestigasi.com
Sebagai pembaca setia,suka berita ini.
MOHON DIKOMENTARI!!!!!!!