Jumat, 19 Februari 2010
DPRD kabupaten Bekasi Desak Dinkes Kucurkan Dana Operasi Bagi Siti Muryani Balita Penderita Hedrocepalus
Posted on 2/19/2010 06:27:00 PM by Admin
KabarInvestigasi - Bekasi.Karena belum dilakukan operasi oleh Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, DPRD kabupaten Bekasi Jawa Barat mendesak kepada dinas kesehatan untuk segera merekomendasikan biaya terhadap bayi berusia 1/5 bulan bernama siti muryani warga perumahan telaga murni, kecamatan cikarang barat kabupaten bekasi yang menderita penyakit hedrocepalus atau pembengkakan di bagian kepalanya.
Siti Muryani sendiri saat ini sudah lima hari berada di RSCM Jakarta dan masih menunggu pembiayaan dari dinas kesehatan kabupaten bekasi, dimana pihak dinas kesehatan sebelumnya hanya menyanggupi sebesar 7 juta rupiah sebagai biaya operasi, padahal pihak RSCM meminta biaya sekitar 30 juta rupiah barulah operasi dilakukan.
Anggota komisi D DPRD kabupaten bekasi yang juga selaku sekertaris dari fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Muhtadi Muntaha sabtu (30/1) mengatakan pihaknya akan bertanggung jawab jika penganggaran biaya tambahan sebesar 23 juta nantinya dipermasalahkan sekaligus siap untuk memberikan keterangan yang sejelas-jelasnya, mengingat bayi tersebut kondisinya sangat memprihatinkan dan harus segera dilakukan operasi agar bisa bertahan hidup.
Lebih lanjut Muhtadi menambahkan pihaknya juga menyayangkan sikap dinas kesehatan yang terkesan lama untuk mengambil keputusan, sehingga masalah kesehatan di kabupaten bekasi kurang mengena sasaran terlebih warga yang memang dari kalangan tidak mampu.
" ini menyangkut hidup atau mati seseorang jangan disepelekan dan harus didahulukan dari kepentingan lainnya." ujar Muhtadi dengan nada kesal
Masalah ini akan dibahas pada senin depan di komisi D DPRD kabupaten Bekasi supaya kasus-kasus seperti ini tidak terulang kembali dan masyarakat yang notabene dari kalangan tidak mampu bisa merasakan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh pemerintah.
" Siti sudah lima hari berada di RSCM, mudah-mudahan saja usulan ini segera direpon dan jangan ada pihak yang mempersulitnya." harap Muhtadi. [KI /eko]
Kunjungi selalu : http://www.kabarinvestigasi.com
Sebagai pembaca setia,suka berita ini.
MOHON DIKOMENTARI!!!!!!!
Siti Muryani sendiri saat ini sudah lima hari berada di RSCM Jakarta dan masih menunggu pembiayaan dari dinas kesehatan kabupaten bekasi, dimana pihak dinas kesehatan sebelumnya hanya menyanggupi sebesar 7 juta rupiah sebagai biaya operasi, padahal pihak RSCM meminta biaya sekitar 30 juta rupiah barulah operasi dilakukan.
Anggota komisi D DPRD kabupaten bekasi yang juga selaku sekertaris dari fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Muhtadi Muntaha sabtu (30/1) mengatakan pihaknya akan bertanggung jawab jika penganggaran biaya tambahan sebesar 23 juta nantinya dipermasalahkan sekaligus siap untuk memberikan keterangan yang sejelas-jelasnya, mengingat bayi tersebut kondisinya sangat memprihatinkan dan harus segera dilakukan operasi agar bisa bertahan hidup.
Lebih lanjut Muhtadi menambahkan pihaknya juga menyayangkan sikap dinas kesehatan yang terkesan lama untuk mengambil keputusan, sehingga masalah kesehatan di kabupaten bekasi kurang mengena sasaran terlebih warga yang memang dari kalangan tidak mampu.
" ini menyangkut hidup atau mati seseorang jangan disepelekan dan harus didahulukan dari kepentingan lainnya." ujar Muhtadi dengan nada kesal
Masalah ini akan dibahas pada senin depan di komisi D DPRD kabupaten Bekasi supaya kasus-kasus seperti ini tidak terulang kembali dan masyarakat yang notabene dari kalangan tidak mampu bisa merasakan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh pemerintah.
" Siti sudah lima hari berada di RSCM, mudah-mudahan saja usulan ini segera direpon dan jangan ada pihak yang mempersulitnya." harap Muhtadi. [KI /eko]
Kunjungi selalu : http://www.kabarinvestigasi.com
Sebagai pembaca setia,suka berita ini.
MOHON DIKOMENTARI!!!!!!!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
No Response to "DPRD kabupaten Bekasi Desak Dinkes Kucurkan Dana Operasi Bagi Siti Muryani Balita Penderita Hedrocepalus"
Leave A Reply