KabarInvestigasi

Kabar Investigasi | Banda Aceh.Rencana pemilihan Rektor Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh, pada bulan Maret mendatang, diwarnai dengan aksi unjukrasa dari berbagai organisasi mahasiswa, Jum'at (19/2) kemarin.Intinya, dalam pemilihan nantinya diminta adanya sikap keterbukaan dan melibatkan manusia kampus tersebut.

Dalam aksinya, yang dikomandoi Presiden Mahasiswa, Mujiburrahman, bersama puluhan masa lainnya berjalan kaki mengelilingi kawasan kampus dan menuju ke kantor biro rektorat Unsyiah mendesak adanya keterlibatan mahasiswa pada pembahasan tata tertib nanti.

Kata Muji, pemilihan rektor pada masa jabatan 2010-2014 yang akan degelar akhir Maret dengan tahapan dan proses belum sepenuhnya diketahui oleh mahasiswa, terkesan pemilihan rektor luput dari peran stakeholder kampus yang memiliki kuantitas terbesar.

“Kami perlu dilibatkan pada pemilihan rektor terutama pada pembahasan tatib pada tanggal 23 Februari mendatang, karena mahasiswa layak dan pantas menuntut pembahasan tatib yang transparan untuk mengetahui kriteria calon yang akan memimpin unsyiah kedepan”, ujar Muji.

Ia tidak menapik, meskipun nantinya dalam pemilihan dan penentuan nasib Unsyiah ada pada tangan 62 orang senat yang terdiri dari guru besar, pembantu rektor, dekan dan perwakilan fakultas terpilih dari kalangan dosen.

“Mahasiswa sangat menginginkan rasa keterbukaan pihak rektorat, dan tidak menggunakan lagi sistim di masa orde baru.Intinya, pemilihan pemimpin kampus jangan sampai menjadi ajang bisnis,”teriak dia.

Sebut dia, mahasiswa menuntut calon rektor harus mampu membaca Alquran, sebab,dalam pemilihan setiap pemimpin dan wakil rakyat di Aceh telah menggunakan peraturan itu, bahkan pada penerimaan mahasiswa juga telah diterapkan.

“Calon rektor juga harus bebas dari money politik, serta bebas dari tindakan asusila, karena, kriteria tersebut sangat menentukan kualitas dan masa depan Unsyiah dibawah kepemimpinan calon rektor baru,”sebut Muji.

Dalam aksi tersebut, tidak satupun dari rektorat yang menemui pengunjukrasa, karena petinggi Unsyiah berada di luar kota , akhirnya mahasiswa beranjak meninggalkan lokasi dengan tertib.(KI/DEDI)