KabarInvestigasi

Kabarinvestigasi-Aceh Besar.Akhirnya, Irham Mahmud, tersangka kasus pencabulan yang ditahan sejak 29 Maret lalu, Selasa (6/4) sore kemarin, resmi angkat kaki dari Rumah Tahanan (Rutan) Kota Jantho, dan menjadi status tahanan luar, setelah selama sepekan perjuangan sekitar dua ribuan lebih guru SD se-Aceh Besar melancarkan aksi demo ke Pengadilan Negeri (PN) Kota Jantho.

Pelepasan Irham, di terima langsung sejumlah pejabat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Besar, antaralain Kepala Dinas Pendidikan, Bahktiar Yunus dan ketua Komisi E DPRK, Abdul Muhtalib, serta dari PGRI dan kepala SD Negeri I Lampeneurut Imran.
Usai keluar dari ruang tahanan, Irham langsung di dampingi Anggota DPRK untuk di inapkan di kantor PGRI Aceh Besar tadi malam, saat di konfirmasi irham mengaku, dirinya dalam kondisi baik baik saja.

”Saya dalam kondisi baik-baik saja dan mulai besok (hari ini) sudah melaksanakan tugas sebagaimana guru lainnya disekolah,”ungkap Irham, malam tadi di halaman Rutan Jantho.

Kata dia, dirinya dan keluarga mengucapkan banyak terima kasih yang tak terhingga atas perjuangan seluruh teman-temannya, dalam upaya perubahan status dan meninggalkan terali besi itu.

”Ya berkat dukungan dari teman-teman, saya telah menjadi tahanan luar.Namun, proses hukum tetap saya jalani,“katanya.

Kepala Dinas pendidikan Aceh Besar, Bahktiar Yunus, mengatakan, proses pengalihan status terhadap Irham, pihaknya telah memberikan jaminan kepada Pengadilan Negri Jantho,ujar Bahktiar.

Masih kata dia, upaya itu merupakan sebuah komiten Pemkab Aceh Besar, guna menjawab tuntutan para guru yang akhir-akhir ini melancarkan aksi protes ke lembaga vertikal tersebut.

“Ini merupakan suatu jawaban terhadap guru-guru yang selama ini meminta perubahan status tersangka, bahkan, sejalan dengan janji Pemerintah di hadapan ribuan guru,”tukas Bahktiar.

Sementara, kalangan legeslatif di Dewan Perwakilan Rakyat (DPRK) Kabupaten Aceh Besar, memastikan hari ini akan panggil Eksekutif dan Pengadilan Negri (PN) Jantho, guna untuk memperjelaskan permasalah yang terjadi di lngkungan Pemkab setempat akhir-akhir ini.

“Pemanggilan tersebut, selain untuk mencari solusi terhadap permasalahan yang di alami Irham, dan sejauh ini juga telah dilayangkan surat ke sejumlah pihak yang akan kami panggil”ucap dia.

Tambah dia lagi, pihaknya sangat mengsesalkan kejadian yang menimpa guru tersebut, dan tindakan yang di ambil oleh pihak PGRI Aceh Besar.Sebab, menurut wakil rakyat itu imbasnya anak-anak menjadi korban.

“Bayangkan saja, selama aksi protes berlangsung proses belajar mengajar menjadi macet total,“tuturnya.(KI/DAHLAN ZA)