KabarInvestigasi

Kabarinvestigasi-Aceh Besar.Sebuah mobil operasional pengangkut sampah pada Badan Lingkungan Hidup Penataan Kebersihan Pasar (BLHPKP) Kabupaten Aceh Besar, bernomor polisi B 3029 FQ, disinyalir telah disalah gunakan oknum tenaga kontrak dilembaga itu.

Fasilitas tersebut, bukan lagi mengutip dan membawa sampah untuk dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), melainkan disulap menjadi alat transportasi bisnis yakni mengangkut pasir yang dijual kepada masyarakat dengan nilai dibawah harga jual dari sopir truk disana.

“Akibat beroperasinya salah satu mobil itu, omset yang kami terima setiap harinya menjadi menurun.Apalagi, fasilitas ini tidak dipergunakan sesuai dengan keperluan dinas,”ungkap salah seorang sopir yang meminta namanya tak dipublikasikan media, kemarin.

Kata sumber tadi, nilai jual pasir oleh oknum tersebut berkisar Rp 250 hingga Rp300 ribu permobilnya.Sedangkan, pihaknya hanya meampu menjual minimum senilai Rp 350 ribu permobil,ujar dia.

Kepala BLHPKP Kabupaten Aceh Besar, Marzuki Yahya, melalui Kepala Bidang Kebersihan , Marjoni, membantah adanya mobil oprasional sampah disalah gunakan pihaknya itu tanpa izin dari kantor, bantah dia.

Tambah dia lagi, sebelumnya pihaknya telah memberikan peringatan kepada setiap sopir truk pengangkut sampah.Bahkan, jika diketemukan adanya sopir nakal akan diberi konsekwensi tegas terhadap pelaku.

“Konsekwensinya seperti akan dipecat sopir tersebut dari BLHPKP, karena dianggap tidak mampu lagi diatur oleh instasi,” tambah Marjoni.(KI/DAHLAN.ZA)