KabarInvestigasi

Pati-Penyelenggaraan RAT secara rutine akan mengurangi anggapan - anggapan miring oleh anggota Koperasi, sebab RAT sebuah Koperasi merupakan forum yang memiliki kekuasaan tertinggi dalam menentukan kebijakan koperasi kedepan.



Hal tersebut dikatakan Bupati Pati, H. Tasiman, SH ketika membuka Rapat Anggota Tahunan Koperasi Sarono Mino Juwana di ruang pertemuan kantor KUD Sarono Mino Juwana yang dihadiri sekitar 300 perwakilan anggota Koperasi Unit Desa Sarono Mino serta Muspika kecamatan Juwana, Dukuhseti, Tayu dan Batangan.

Kepada 300 orang perwakilan dari 5527 anggota KUD Sarono Mino yang hadir Bupati mengajak di forum RAT ini digunakan sebaik-baiknya karena 300 orang yang hadir ini sebagai duta, yaitu 1 orang mewakili 25 anggota, jadi aspirasi dari anggota yang mewakilkan harus di sampaikan dalam forum RAT tersebut. “ Jangan asal 4 D ( Datang, Daftar, Duduk, Diam )” kelakarnya.

Bupati mengatakan bahwa koperasi merupakan salah satu saka guru perekonomian Nasional yang mampu memberikan kontribusi besar bagi kesejahteraan anggotanya. Oleh karena itu penyelewengan pengurus selalu menjadi faktor utama terjadinya kehancuran koperasi. “ Semoga KUD Sarono Mino, hal-hal yang demikian tidak terjadi” Pintanya
Konsekuensinya jika koperasi sudah kuat dan besar, mau tidak mau harus menjalankan usaha dengan prinsip-prinsip manajemen modern, auditing keuangan, manajemen, usaha dan administrasi koperasi harus dilaporkan secara transparan, teratur dan tepat waktu kepada anggota. Itulah pentingnya RAT sebagai forum untuk mengevaluasi kinerja koperasi selama satu tahun. “Laporan tahunan ini sangat penting agar setiap anggota sebagai pemegang saham dapat mengetahui perkembangan koperasinya” imbuhnya

H. Muslim Bendahara PUSKUD Jawa Tengah mengatakan pada prinsipnya hasil raman di beberapa TPI di Jawa Tengah rata-rata naik. Jika KUD Sarono Mino Juwana SHUnya menjapai Rp 67 juta pertahun, Muslim menganggap SHU sebesar itu dianggap cukup ketika dibandingkan dengan modal KUD yang 6,7 milyar. Kedepan pinta Pengurus PUSKUD Jateng yang dulunya juga nelayan, KUD Sarono Mino makin baik dan sehat mampu meningkatkan kesejahteraan nelayan. Yang paling mendesak saat ini KUD Sarono mino harus mampu mengajak kerja sama dengan fihak ketiga serta mencari solusi kaitannya keterbatasan modal para bakul ikan dapat terpenuhi. Karena hal itu akan menjadikan keluhan para nelayan, ketika tangkapannya dijual kepada bakul namun membayarnya terlambat satu hingga tiga hari sebab keterbatasan keuangan.

Menanggapi adanya keinginan sebagian nelayan untuk menjual ikan tanpa ada retribusi diTPI, Bendahara PUSKUD Jawa tengah merespon dengan tegas hal ini jangan sampai terjadi karena TPI disamping tempat lelang ikan tangkapan nelayan juga sebagai pengikat harga ikan. Jika hal itu terjadi atau nelayan bersikeras akibat yang akan terjadi para nelayan menjadi bulan-bulanan para bakul ikan dengan membeli ikan seenaknya dan yang paling parah molor pembeyarannya.