KabarInvestigasi

KabarInvestigasi -Banda Aceh.Intensitas kejahatan narkoba di Aceh, dilaporkan masih terus meningkat. Bahkan, kabupaten Aceh Besar disinyalir menjadi pintu gerbang masuknya peredaran barang haram berbagai jenis yang dipasok dari luar negeri.

“Penyuluhan yang telah dilakukan selama ini dari sejumlah komponen, belum dapat diartikan bakal menjadi solusi untuk menghindari pengaruh narkoba,”Ungkap H.Khalid Wardana, ketua DPD II Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Aceh Besar, didampingi Sekretarisnya, Iskandar Ali, kemarin, usai menggelar penyuluhan narkoba.

Kata dia, merebaknya peredaran dan pemakaian narkoba hingga tahun 2009, menunjukkan pentingnya memberikan pemahaman maupun kewaspadaan dari pemerintah terhadap generasi muda di Aceh.

“Mencermati perkembangan dalam beberapa bulan ini, pengguna narkoba kian meningkat.Dan tentunya membutuhkan peran pemerintah serta pengawasan masyarakat,”ucap dia.

Terang dia, jenis narkoba yang dikonsumsi selama ini meliputi, ganja, kecubung, Ekstasi, sabu-sabu, benzodiazepam, dan jenis lainnya berkisar mencapai 43 persen.

“Berdasarkan data dari Badan Narkotika Nasional (BNN), secara nasional mayoritas penggunanya oleh kalangan pelajar dan mahasiswa.Namun, untuk wilayah Aceh, cenderung jenis narkoba yang dikonsumsi hanya jenis ganja dan sabu-sabu,”jelas dia.

Menurut Khalid, sejak tahun 2007 dari 3,2 juta pengguna narkoba di Indonesia, sekitar 1,1 juta diantaranya kalangan pelajar hingga tingkat perguruan tinggi.

“Hasil penelitian BNN dan pihak Universitas Indonesia (UI), di 33 provinsi, bahwa 5 dari seratus pelajar dan mahasiswa merupakan pencandu aktif narkoba, termasuk wilayah provinsi Aceh,”papar Khalid.

Lanjut dia, pemerintah perlu memaksimalkan pengawasan, terutama bagi generasi yang akan melanjutkan pendidikan, salah satunya melalui pemeriksaan tes urine.

“Nah, selama inikan yang dilakukan tes urine, hanya bagi calon mahasiswa.Sementara, untuk tingkat pelajar belum dilaksanakan,”lanjut Khalid.

Selain itu, tambah dia, pemerintah juga diharapkan mampu memberikan pembinaan dari berbagai sektor.pertanian dan pekebunan, misalnya.

“Tujuannya, peluang masyarakat memproduksikan tanaman ganja menjadi menurun.Dan, pemberdayaan lainnya yang bersifat membimbing rakyat lupa akan barang haram tersebut,”tambah dia. [KI/tommy]