KabarInvestigasi

KabarInvestigasi-Banda Aceh.Transparan Kalangan legeslatif di Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh, meminta lembaga eksekutif Pemerintah Kota (Pemko) setempat, segera membongkar tugu milik Bank Bukopin, yang terletak dikawasan bundaran simpang Lima.Wakil rakyat tersebut, menilai, pihak perbankan itu belum merenovasi monument untuk mendukung pemerintah dalam menciptakan keastrian kota.

Ketua DPRK Banda Aceh, H.Muntasir Hamid, mengsesalkan atas sikap yang ditunjukkan oleh pihak Bank Bukopin yang hingga kini belum merenovasi tugu tersebut.Betapa tidak, persoalan itu juga merupakan terhambatnya kelanjutan pembangunan diwilayah pusat ibukota Aceh.

“Dipenghujung jabatan sebagai wakil rakyat, kami meminta eksekutif mengambil suatu kebijakan yang tepat dan tidak ragu-ragu.Artinya, jangan sampai ada lembaga non pemerintah yang dapat mengatur Pemko,”ungkap Muntasir.

Dia menilai, kedudukan kota Banda Aceh yang hampir setara dengan kota metropolitan.Setidaknya mampu terakomodir dengan baik untuk terwujudnya ibu kota provinsi kearah lebih baik.

“Bayangkan saja, monument yang telah dibangunnya bertahun-tahun itu, tak kunjung diberikan dampak positif bagi masyarakat.Intinya, percuma penghargaan Adipura yang diraih baru-baru ini terancam sia-sia belaka,”ujar dia.

Seharusnya, sebut dia, tugu tersebut mampu ditata dengan baik.Ia mencontohkan, seperti menampilkan peninggalan-peninggalan sejarah pada bagiab bangunan itu.

“Akan lebih menarik simpati masyarakat, dan juga para pengunjung ke wilayah kota tua ini.Jika, pada monumentnya dihiasi dengan alat sejarah,”sebut politisi partai Golkar.

Lanjut dia, permintaan pembongkaran tugu yang terletak dipusat kota itu, merupakan salah satu upaya dalam mempercepat pembangunan dan keindahan perkotaan.

“Saya rasa, jika pihak Bank tersebut tidak mampu merenovasi, ada baiknya dialihkan saja kepihak lainnya, dengan cara terlebih dahulu membongkar tugu itu.Karena, masih banyak donatur yang berkeinginan membantu pemko,”lanjut dia.

Bahkan, tambah Muntasir, lembaga perbankan di Aceh tidak hanya Bank Bukopin saja, melainkan masih banyak bank lainnya.

“Kenapa eksekutif mempertahankan bank itu, sebab, selama ini apa yang telah diberikan pihak tersebut untuk masyarakat Banda Aceh.Kalau begini kan lebih baik dialih kelembaga lainnya maupun donatur, NGO misalnya,”seloroh Muntasir.

Sebelumnya ditempat terpisah Asisten II Pemko Banda Aceh, Said Yulizar, kepada KI, mengakui, pihaknya telah menyurati pihak Bank Bukopin setahun yang lalu.Namun, Ia memprediksikan sedang dalam proses desain.

“Memang, kami telah meminta pihak Bank itu setahun yang lalu, untuk merenovasi tugu tersebut dan mungkin saat ini sedang dalam proses desain,”papar dia.

Pihaknya tidak mempersoalkan besar kecil tugu yang telah lama dibangun itu, hanya saja perlu dilakukan pendataan kearah lebih baik, guna terciptanya keindahan kota.

“Tidak menjadi suatu persoalan, terhadap besar kecilnya monument itu, melainkan yang perlu dilakukan renovasi, adanya taman air dilokasi itu, misalnya,”tutur dia.

Hingga kini, pihaknya belum juga menerima desain dari Bank tersebut, yang selanjutnya akan dipelajari oleh tim tekhnis Pemko setempat.

“Kalau bank Bukopin telah mengajukan desainnya, kami akan melakukan penelitian terlebih dahulu melalui tim tekhnis di Dinas Pekerjaan Umum (PU).Artinya, apakah dokumen itu, sesuai dengan keinginan tata kota,”ketus Said.

Menurut Said, pihaknya, terus melakukan pengawasan dalam mewujudkan kota Banda Aceh, kearah yang lebih baik.Karena, daerah itu merupakan induk provinsi Aceh.

“Kami tetap melakukan pengawasan secara maksimal, dari seluruh sektor dan salah satunya termasuk tentang tata kota yang lebih baik dari tahun sebelumnya.Tujuannya, untuk dapat dijadikan contoh bagi kabupaten/kota lainnya di Aceh,”tandasnya. (KI/AFRIZAL)