Senin, 05 Oktober 2009
Ical atau Paloh Sama Saja, Golkar Belum Tentu Maju
Posted on 10/05/2009 02:02:00 AM by Admin
KabarInvestigasi – Jakarta. Partai Golkar akan memutuskan siapa ketuanya yang baru dalam musyawarah nasional mulai hari ini, Senin 5 Oktober. Satu calon utama ketua Golkar sejauh ini berkampanye menjadikan Golkar sebagai partai oposisi, sebaliknya satu calon lain tetap menjadi mitra pemerintah.
Pengamat menilai dua pilihan ini tidak akan terlalu berpengaruh karena figur calon ketua yang muncul terlalu banyak punya kepentingan.
Iklan kampanye di televisi disiarkan berkali-kali di stasiun televisi nasiona ANTV dan TVone, maklum, Aburizal Bakrie alias Ical, yang mencalonkan diri sebagai salah satu calon ketua Golkar adalah pemilik dua stasiun televisi tersebut dan serentetan media lainnya di Indonesia Surya Paloh, yang disebut-sebut sebagai pesaing Ical menggunakan strategi media yang sama.
Sebagai pemilik Metro TV dan sejumlah media lain, Paloh menggunakan kekuatannya dengan tampil agresif di media miliknya.
Perbedaan utama antara keduanya yang dipahami publik, sejauh ini menyangkut strategi meneruskan kepengurusan Golkar mendatang, Ical tetap bersama pemerintah, Paloh maunya beroposisi.
Oposisi akan menjadi pilihan berani karena sejak berdiri tahun 1964, Golkar belum pernah lepas dari peran pemerintahan. Tapi mana pilihan yang lebih realitis untuk Golkar sekarang?.
Setelah kalah dalam dua kali pemilu terakhir dan calon presidennya gagal duduk di tampuk pemerintahan, ketua umum Golkar yang juga wapres Jusuf Kalla mengingatkan, dua pilihan itu sama sama beresiko.
''Kalau mau jadi besar ya harus menjadi pimpinan pemerintahan dan pemerintahan itu berhasil, atau jadi oposisi. Kalau jadi oposisi tapi pemerintahannya berhasil ya tetap tidak menjadi besar sama dengan PDIP atau Gerindra yang luar biasa mencela dan mengkritik pemerintah, tapi karena pemerintah berhasil tetap tidak bisa'' kata Jusuf Kalla.
Sementara menurut peneliti politik CSIS Sunny Tanuwidjaja, apapun pilihan ketua Golkar nanti sebenarnya tidak akan banyak berpengaruh terhadap kemajuan Golkar kedepan.
Sunny menilai, para kandidat yang muncul sekarang justru akan lebih banyak memanfaatkan posisi Golkar, ketimbang membesarkannya.
''Di masa-masa seperti ini semua orang bisa mengatakan ingin membangkitkan partai tapi yang seperti kita ketahui, Aburizal Bakrie dia mempunyai kepentingan sendiri seperti mendekatkan Golkar dengan kekuasaan karena dia mempunyai permasalahan soal Lapindo sehingga perlu dekat dengan orang yang berkuasa saat ini''.
''Sementara Surya Paloh juga mempunyai berbagai macam bisnis yang harus dia kembangkan dan dilindungi. Pertanyaannya adalah apakah kepentingan pribadi kedua calon ini akan sejalan dengan kepentingan Golkar secara institusi kedepan. Apakah akan membangun partai Golkar lebih kuat, lebih modern, lebih disiplin ini akan membantu kepentingan pribadi mereka ?''.
Selain Aburizal Bakrie dan Surya Paloh, calon yang untuk ketua Golkar adalah Yuddy Chrisnandy dan Tommy Suharto. Golkar dijadwalkan sudah memiliki ketua baru, pada hari Rabu depan. (KI)
Iklan kampanye di televisi disiarkan berkali-kali di stasiun televisi nasiona ANTV dan TVone, maklum, Aburizal Bakrie alias Ical, yang mencalonkan diri sebagai salah satu calon ketua Golkar adalah pemilik dua stasiun televisi tersebut dan serentetan media lainnya di Indonesia Surya Paloh, yang disebut-sebut sebagai pesaing Ical menggunakan strategi media yang sama.
Sebagai pemilik Metro TV dan sejumlah media lain, Paloh menggunakan kekuatannya dengan tampil agresif di media miliknya.
Perbedaan utama antara keduanya yang dipahami publik, sejauh ini menyangkut strategi meneruskan kepengurusan Golkar mendatang, Ical tetap bersama pemerintah, Paloh maunya beroposisi.
Oposisi akan menjadi pilihan berani karena sejak berdiri tahun 1964, Golkar belum pernah lepas dari peran pemerintahan. Tapi mana pilihan yang lebih realitis untuk Golkar sekarang?.
Setelah kalah dalam dua kali pemilu terakhir dan calon presidennya gagal duduk di tampuk pemerintahan, ketua umum Golkar yang juga wapres Jusuf Kalla mengingatkan, dua pilihan itu sama sama beresiko.
''Kalau mau jadi besar ya harus menjadi pimpinan pemerintahan dan pemerintahan itu berhasil, atau jadi oposisi. Kalau jadi oposisi tapi pemerintahannya berhasil ya tetap tidak menjadi besar sama dengan PDIP atau Gerindra yang luar biasa mencela dan mengkritik pemerintah, tapi karena pemerintah berhasil tetap tidak bisa'' kata Jusuf Kalla.
Sementara menurut peneliti politik CSIS Sunny Tanuwidjaja, apapun pilihan ketua Golkar nanti sebenarnya tidak akan banyak berpengaruh terhadap kemajuan Golkar kedepan.
Sunny menilai, para kandidat yang muncul sekarang justru akan lebih banyak memanfaatkan posisi Golkar, ketimbang membesarkannya.
''Di masa-masa seperti ini semua orang bisa mengatakan ingin membangkitkan partai tapi yang seperti kita ketahui, Aburizal Bakrie dia mempunyai kepentingan sendiri seperti mendekatkan Golkar dengan kekuasaan karena dia mempunyai permasalahan soal Lapindo sehingga perlu dekat dengan orang yang berkuasa saat ini''.
''Sementara Surya Paloh juga mempunyai berbagai macam bisnis yang harus dia kembangkan dan dilindungi. Pertanyaannya adalah apakah kepentingan pribadi kedua calon ini akan sejalan dengan kepentingan Golkar secara institusi kedepan. Apakah akan membangun partai Golkar lebih kuat, lebih modern, lebih disiplin ini akan membantu kepentingan pribadi mereka ?''.
Selain Aburizal Bakrie dan Surya Paloh, calon yang untuk ketua Golkar adalah Yuddy Chrisnandy dan Tommy Suharto. Golkar dijadwalkan sudah memiliki ketua baru, pada hari Rabu depan. (KI)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
INGIN MENDAPATKAN DOLAR?.........SAYA SUDAH BUKTIKAN!!!!!!!!!!!
Caranya?
Klik semua Iklan PTC Atau Banner di Bawah ini satu persatu, kemudian Daftar....( Gratis Bro ).....Setelah Daftar Log In.....
Setelah Log In........Klik View Ads......Kemudian Klik Link satu per satu....tunggu sebentar.......Setelah paling atas muncul tulisan ( CLICK "9" ) klik angka nomor 9 dan seterusnya.......Dolar sudah kita dapat Bro.....gampang kan?........
Untuk mencairkan Dolar yang sudah kita dapat, kita harus mempunyai rekening PAYPAL. Daftar Paypal disini
Caranya?
Klik semua Iklan PTC Atau Banner di Bawah ini satu persatu, kemudian Daftar....( Gratis Bro ).....Setelah Daftar Log In.....
Setelah Log In........Klik View Ads......Kemudian Klik Link satu per satu....tunggu sebentar.......Setelah paling atas muncul tulisan ( CLICK "9" ) klik angka nomor 9 dan seterusnya.......Dolar sudah kita dapat Bro.....gampang kan?........
Untuk mencairkan Dolar yang sudah kita dapat, kita harus mempunyai rekening PAYPAL. Daftar Paypal disini
No Response to "Ical atau Paloh Sama Saja, Golkar Belum Tentu Maju"
Leave A Reply