KabarInvestigasi

KabarInvestigasi-Banda Aceh.Hingga kini pihak Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Kota Banda Aceh, masih mengalami krisis darah, dalam membantu pasien diwilayah kota tua tersebut.

Kepala PMI Cabang Kota Banda aceh, Qamaruzzaman Haqny, kepada wartawan, kemarin, mengatakan, selama ini pihaknya mengantisipasi krisis darah melalui donor darah sukarela dan donor pengganti.

“Donor pengganti maksudnya, darah yang digunakan pasien nantinya akan diganti oleh keluarganya.Sedangkan, donor sukarela dilakukan oleh seluruh masyarakat, tentunya sangat kita harapkan hal tersebut,”ujar Qamaruz.

Kata dia, tetesan darah untuk kemanusiaan dapat menolong orang lain.Akan tetapi, setetes darah itu pula bisa menimbulkan bencana terhadap orang lain.Ketika, pengelolaannya tidak beres.

“Darah yang diperoleh dari para pendonor, akan dilakukan berbagai pengujian.Sehingga, membutuhkan Biaya Pengganti Pengolahan Darah (BPPD), dana tersebut digunakan untuk proses uji sharring, kantong darah, biaya montenen, sistim pengiriman darah, hingga tes registrasi,”papar dia.

Menurut dia, stok kantong darah saat ini masih dapat dipastikan mencukupi, yang diambil melalui PMI pusat dengan cara berhutang dulu, dan nantinya baru dibayar.

“Seberapa banyakpun kebutuhan kantong darah, kami masih dapat dipercayakan oleh PMI pusat, seperti yang dilakukan baru-baru ini setelah enam bulan kedepan baru dibayar, karena tak memiliki dananya,”tutur dia.

Ia membantah terkait adanya isu yang berkembang, dimana sebagian darah pihaknya membawakejakarta.Sebab, untuk kota Banda Aceh saja kekurangan darah.

“Di Banda Aceh saja mengalami krisis darah, bagaimana membawa sampai kejakarta.Jadi, tidak benar isu tersebut, bahkan, kami pernah meminta bantuan ke Medan Sumatera Utara,”bantah dia.

Pihaknya juga meminta, hendaknya pemerintah dapat mensubsidikan biaya.Sehingga, masyarakat tidak lagi harus menembus dalam memperoleh darah di PMI.

“Kita harapkan, pemerintah dapat mensubsidikan untuk kebutuhan masyarakat yang suatu waktu memperoleh darah.Lain halnya, ketika baru-baru tsunami, dimana adanya kerjasama dengan PMI Australian Red Cross,”pinta dia. (KI/AFRIZAL)