Minggu, 01 November 2009
Ratusan Murid SD di Pulau Buru, Lima Bulan Sekali Baru Belajar di Sekolah
Posted on 11/01/2009 06:47:00 PM by Kabarinvestigasi
KabarInvestigasi – Ambon. Ratusan anak di Dusun Silewa dan Dusun Wailana, Kecamatan Waeapo, Kabupaten Buru, yang kini mengeyam pendidikan pada tingkat sekolah dasar (SD), lima bulan sekali baru mengikuti proses belajar mengajar di sekolahnya. Kondisi memprihatinkan ini terjadi lantaran, para guru yang mengajar pada sekolah tersebut, lima bulan sekali baru bisa mendatangi dua dusun tersebut untuk menjalankan proses belajar mengajar.
" Di dua dusun ini tidak ada perumahan guru serta sarana infrastruktur sekolah dan lainya, sementara para guru menetap di Dusun Lumahan yang jaraknya cukup jauh. Terpaksa untuk melakukan proses belajar mengajar dikedua dusun itu, mereka harus berjalan kaki selama 13 jam, "ungkap Ketua Yayasan Pelangi Nusantara (YPN) Maluku, Soleman L Dappa kepada wartawan di Ambon, Sabtu (31/10).
Soleman mangatakan, guna mengantisipasi hal ini, kini pihaknya telah bertekad untuk menangani masalah tersebut. Kehadiran Yayasan Pelangi Nusantara di Kabupaten Buru untuk memberantas buta huruf akhirnya juga menangani masalah pendidikan di kedua dusun ini, dengan memberikan pendidikan.
Dijelaskan, YPN juga melakukan kegiatan paket A, B dan C serta membangun sebuah gedung sekolah, guna menunjang proses belajar mengajar di dusun tersebut.
Meski demikian, dia berharap, untuk menunjang proses pendidikan pada dua dusun ini, pihaknya juga meminta kepada Pemerintah Kabupaten Buru agar dapat membangun infrakstruktur pembangunan jalan dari Dusun Lamahan sampai ke Danau Rana, dengan menghubungkan dusun-dusun yang bertetangga.
"Karena selama ini belum dilakukan. Meskipun sebelumnya YPN telah memfasilitasi dengan melakukan kajian kemiskinan partisipatif dan direspon positif oleh Pemkab Buru, dengan membangun jalan dengan jarak ratusan kilometer. Namun pembangunan itu baru dikerjakan dari Dusun Lamahang ke Dusun Wiskoko, "rincinya.
Selain pembangunan infrastruktur jalan tersebut, ia juga meminta, Pemerintah Kabupaten Buru dapat mendistribusikan guru sehingga siswa-siswi dapat menerima proses pendidikan dengan baik, serta melakukan berbagai program pemberdayaan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"YPN telah membicarakan persoalan ini dengan gubernur dan gubernur sendiri telah memberikan respon yang positif, sehingga diharapkan dalam tahun 2010 mendatang gubernur berkesempatan hadir untuk mengujungi kedua dusun tersebut, sekaligus melakukan panen raya kacang tanah. Yayasan pelanggi nusantara telah memberikan kursus kewirausahawan kepada masyarakat pedesaan dengan menurunkan 200 tenaga, "tuturnya.
Ironisnya, masyarakat pada kedua dusun ini selama masa penjajahan Belanda hingga di masa kemerdekaan yang saat ini telah berusia 64 tahun, justru baru pertama kalinya menggelar upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke- 64 pada 17 Agustus 2009 lalu.
"Waktu kita kesana dengan jarak tempuh 13 jam dengan berjalan kaki ternyata di dua dusun ini belum pernah melaksanakan upacara 17 Agustus, kita lakukan pembelajaran bahkan lomba dengan memberikan mereka hadiah," rincinya.
Ditambahkan, dengan belum pernah dirasakan peringatan HUT kemerdekaan RI ini, membuktikan, tingkat sosialisasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Buru kepada masyarakat dalam upaya bela Negara untuk mengisi kemerdekaan RI belum merata hingga ke tingkat pedesaan. (KI/syarafudin.p/BLC)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
No Response to "Ratusan Murid SD di Pulau Buru, Lima Bulan Sekali Baru Belajar di Sekolah"
Leave A Reply