KabarInvestigasi

KabarInvestigasi – Namlea. Bupati Buru, Drs. H.M. Husnie Hentihu mengaku puluhan kepala sekolah, mulai dari tingkat SD sampai SMA bakal tetap diganti.

Hal itu ditegaskan Bupati Buru, Drs. H.M. Husnie Hentihu kepada KI di ruang kerjanya Senin (16/11) menanggapi dilengserkannya dua kepala sekolah dasar dan satu kepala SMA di daerah itu yang terjadi satu pekan terakhir ini.

Husnie tidak mengingat persis sudah berapa banyak SK penggantian kepala sekolah yang ditandatanganinya . Tapi jumlahnya ada puluhan dan SK tersebut tetap akan dilaksanakan, kendati ada reaksi penolakan beragam di masyarakat.

Tiga yang sudah dilakukan serahterima jabatan masing-masing, Kepala SD Inpres Karangjaya , Kepala SD Inpres Sawah, serta kepala SMA Negeri Ilath. Sedangkan yang lainnya akan menyusul kemudian.

Menurut Husnie pergantian kepala sekolah di Kabupaten Buru tersebut sudah melalui mekanisme, dimana ada masukan dari Kepala Dinas Pendidikan telah terjadi kejenuhan di tingkat kepala sekolah, sehingga perlu dilakukan penyegaran. Kemudian dilanjutkan dengan usulan pergantian baru SK-nya diteken bupati.

Ketika dimasalahkan isi SK yang seragam dengan menyebutkan bahwa para kepala sekolah ini dinilai tidak berhasil melaksanakan tugasnya, Husnie tidak menyangkalnya. Tapi ia berkilah, bahwa isi SK memang harus seperti itu, karena para kepala sekolah yang diganti tersebut memang bermasalah.

Untuk itu , bila ada pihak-pihak yang merasa dirugikan dapat menempuh melalui jalur hukum dengan cara mem-PTUN-kan SK bupati Buru. “Silahkan di-PTUN-kan. Lain soalnya kalau nanti pengadilan memutuskan kita salah,” tantang Husnie.

Sementara itu, keterangan yang berhasil dihimpun menyebutkan, pergantian Kepala SMA Negeri Ilaht yang terjadi Kamis lalu mendapat reaksi menentang dari sekelompok masyarakat di Kecamatan Batabual. Bahkan rumah Camat, Hamis Waeulung konon sempat dilempari batu.
Saat terjadi pergantian, Kepala Sekolah yang lama, Usman Masbait SPd sedang berada di Ambon dan belum kembali sampai hari ini. Sedangkan penggantinya, Umar Ngidihu SPd adalah staf Bidang Nilai Sejarah Budaya pada dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Buru.

Penggantian Usman Masbait hanya dilakukan oleh Kepala UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Batabual, Mat Kaisupu disaksikan Camat Batabual, Hamis Waeulung dan Kapolsek Batabual.
Usman Masbait yang dihubungi lewat telepon, membenarkan pergantian dirinya. Sama dengan Haji Mahmud Buton SPd, ia juga tidak tahu kesalahannya sampai dicopot. Ia tidak berkeberatan kalau penggantian dirinya dalam rangka penyegaran tugas.

Tapi yang mengherankan Usman, dirinya diganti dari kepala sekolah kemudian menjadi guru bawahan di sekolah yang sama, sehingga ia menilai mutasi tersebut sangat tidak sehat.
Usman lalu menyentil SK Bupati Buru tertanggal 10 Juli 2009 lalu, dimana dalam butir pertama amar putusan dijelaskan,” Memberhentikan PNS yang namanya tersebut dalam lajur 2 dari penugasannya sebagaimana tersebut dalam lajur 5, karena dinilai tidak berhasil dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sebagai kepala sekolah terhitung mulai sejak tanggal ditetapkan keputusan ini.”

Dalam lajur mengingat butir 11 SK Bupati Buru tersebut menyinggung pula Kepmendiknas Nomor 162/U/2003 tentang pedoman penugasan guru sebagai kepala sekolah. Padahal pencopotan dirinya sangat tidak mengindahkan Kepmendiknas tersebut.

Dalam lampiran keputusan bupati juga menyinggung tentang pertimbangan dari Tim Pertimbangan Pengangkatan Kepala Sekolah tertanggal 9 Juli 2009. Hanya selang esoknya, tanggal 10 Juli 2009 lalu keluar SK Bupati tentang pencopotan para kepala sekolah tersebut.(KI/Abdul Rosyid)