KabarInvestigasi

Karena Perda tersebut pemerintah daerah kabupaten Pati menarik retribusi sebesar 2,85 persen dan menghapuskan semua kesejahteraan nelayan, antara lain pengobatan, tunjangan Hari Raya dan lain – lain.

Masyarakat nelayan dengan adanya perda tersebut merasa di Zhalimi, oleh sebab itu mereka melakukan demo besar – besaran ini yang di moderatori oleh KUD Sarono Mino sebagai induk perkumpulan nelayan.

Mereka melakukan orasi diatas mobil yang dipimpin oleh ketua KUD wahono, SH dengan tuntutan dari 2,85 persen retribusi yang ditarik Pemkab supaya 1 % nya dikembalikan oleh masyarakat nelayan.

Demo sempat terjadi ketegangan antara masa nelayan dengan aparat Kepolisian saat perwakilan nelayan melakukan dialog digedung Dewan tidak ada solusi penyelesaian. Masa meringsek mau menduduki gedung Dewan tetapi dihadang oleh aparat Kepolisian sehingga terjadi baku hantam. Ada beberapa masa yang ditahan karena dituduh sebagai biang kerusuhan dengan melakukan pembakaran boneka – bonekanan yang dibawa dan sudah dipersiapkan.

Dialog sempat alot antara perwakilan nelayan dan Pemkab Pati yang tetap mempertahankan Perda nomor 19 dan 22 tahun 2009. Setelah ada tanda – tanda disetujui tuntutan mereka, masa mulai tenang. Masa yang sempat ditahan oleh aparat Kepolisian sudah dibebaskan kembali.

Setelah benar – benar tuntutan mereka disetujui, masa membubarkan diri dan kembali ke daerahnya masing – masing. [KI/Aris]