KabarInvestigasi

“Pendistribusian guru kedesa, yaitu untuk memperbaiki mutu pendidikan kearah yang lebih baik didaerah terpencil.Dan, jika tidak dilakukan hal tersebut desa itu tetap saja menjadi daerah tertinggal,”kata Direktur Pembinaan Pendidikan dan Latihan Ditjen PMPTK Kementerian Pendidikan Nasional, Dr Sumarna Surapranata, kepada wartawan, pada acara Rapat koordinasi Peningkatan mutu pendidikan yang difasilitasi Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Aceh, Kamis (16/2) lalu di Banda Aceh.

Kata dia, pihak Kabupaten/Kota juga perlu membuat regulasi atau peraturan untuk diberlakukan kepada tenaga pendidik dimasing-masing daerah tersebut.

“Karena itu, seluruh Kabupaten/Kota perlu membuat peraturan yang mengatur tentang pemindahan guru dari daerah terpencil ke perkotaan, sebagaimana yang telah selama ini telah dilakukan Pemerintah Gorontalo,”ujar dia.

Sementara Ketua Umum Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Aceh, Makmur Ibrahim, mengungkapkan, akhir-akhir ini kondisi tenaga pendidik didaerah terpencil di Aceh, dipastikan sangat kritis.

“Jumlah guru yang mengajar didaerah terpencil hanya sekitar satu orang, hal ini menyebabkan terjadinya kemerosotan mutu pendidikan dipedesaan,”kata Makmur.

Masih kata dia, Pemerintah pusat melalui program 100 hari menteri telah melatih 30 ribu orang kepala sekolah.Dan, direncanakan tahun ini akan ada penambahan lagi sekitar 50 ribu orang dari jumlah tiga ratusan kepela sekolah, tuturnya.

Makmur menyebutkan, dalam mengantisipasi persoalan permintaan pemindahan guru dari desa ke kota, Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk memeratakan tenaga pendidik tersebut.

“Dari pemerintah pusat itu adanya tunjangan khusus yang diberikan untuk guru terpencil sebesar Rp1 juta per orang disetiap bulannya dan akan ditambah lagi, serta ada juga dari Pemerintah Daerah (Pemda) setempat,” sebut dia.(KI/AFRIZAL)